Marhaban ya Ramadhan

Ya Allah, aroma surga-Mu telah tertebar di antara hati-hati kami. Pintu ampunan-Mu telah terbentang di depan mata kami. Rahman dan rahim-Mu telah terhirup dalam udara yang menyelimuti napas kami.
Ya Allah, firman-Mu adalah penyembuh luka kami. Rasul-Mu adalah cahaya di tengah kegelapan dan kekhilafan kami. Malaikat-Mu adalah mulut-mulut kami, yang selalu memohonkan ampunan atas dosa-dosa kami.
Ya Allah, jika nanti pintu langit telah terbuka, dan cahaya surga telah bersinar, ijinkan kami bermandikan cahaya-Mu. Ijinkan kami berselimutkan cahaya-Mu. Di tengah kegelapan hati yang hampir mati ini.
Ya Allah, jadikan Ramadhan ini sebagai titik balik bagi kami untuk menggapai keridaan-Mu.

posted under | 0 Comments

Andriy Sevchenko = Amien Rais?

Hari minggu kemarin, saya menonton pertandingan sepakbola antara Chelsea dan Liverpool yang berakhir dengan kemenangan Chelsea 1-0. Pada saat itu, Alhamdulillah, saya ditemani istri saya yang sedang mengerjakan laporan keuangan perusahaannya. “Ma, pak Amin Rais main bola ma!” kata saya. “Masak sih Pa?” tanya istri saya tidak percaya. “Ya, coba lihat aja pemain berkostum biru yang mengenakan nomor 7”. “Emang ini pertandingan Indonesia Pa? Kayaknya khan orang luar negeri. Kok ada pak Amin Rais?” Lama istri saya memperhatikan pertandingan tersebut. Tak berapa lama kemudian, wajah pemain yang bernomor punggung 7 itu ter-close up di layar televisi. “Bukan Pa, bukan Pak Amin. Tapi emang mirip banget je!”. Hehehehehe, aku ketawa.
Yang saya maksud barusan di atas adalah Andriy Sevchenko. Pemain Chelsea tersebut, sepintas memang mirip banget dengan P. Amin Rais dari bentuk wajah dan rambutnya. Entah mengapa, sejak pertama kali saya melihat Andriy Sevchenko, yang terbayang adalah wajah pak Amin Rais. Ya, mungkin karena mirip kali ya? (
Fenomena seperti ini, tidak jarang terjadi terjadi dalam kehidupan kita. Manusia yang satu dengan manusia lainnya sepintas memang terlihat mirip atau bahkan sama. Tetapi, Subhanallah, Allah sang Pencipta tetap memberikan sifat unik kepada makhluknya. Bahkan, orang yang kembar pun tetap memiliki perbedaan. Beberapa hari yang lalu, saya sempat melihat National Geographic Channel. Di situ disebutkan bahwa apabila DNA manusia (pembawa sifat bagi manusia, yang menentukan bentuk fisik, dll) sangat kompleks dan rumit. Dan apabila DNA manusia diukur, panjangnya (Insya Allah) bisa mencapai 3000 m.
Saya jadi teringat kata-kata ustadz Basuki, tentor pelatihan HI (Heart Intelligence, Kecerdasan Hati) yang pernah saya ikuti. Di dalam Al-Qur’an terdapat sebuah ayat yang kurang lebih berbunyi “Dan apakah manusia tidak memperhatikan dirinya sendiri?”. Padahal memang kalau kita mau memperhatikan diri sendiri, terdapat banyak tanda-tanda kebesaran Allah yang melekat pada diri kita.
Otak, misalnya, kalau kita perhatikan bentuk fisiknya (masih dalam bentuk fisik saja), menggambarkan orang yang bersujud. Bersujud tunduk kepada sang Khalik, Allahu Rabbul Izzati. Coba Anda perhatikan tangan kanan Anda. Apabila Anda lihat dengan seksama, punggung tangan kanan Anda akan membentuk sebuah lafadz Allah. Belum lagi organ-organ tubuh lainnya, yang apabila diperhatikan dengan seksama akan tampak tanda-tanda kebesaran Allah. Allahu Akbar.
Saya sendiri saja, sampai hari ini yakin, bahwa tidak ada komputer secanggih apa pun di dunia ini yang bisa menandingi sistem tubuh kita. Dimulai dari sistem pernapasan kita, yang sudah begitu rumit, dan masing-masing berjalan dengan otomatis, bahkan di saat kita tidur. Pernahkan kita berpikir untuk bernapas? Pernahkah otak kita menyuruh hidung untuk bernapas setiap saat? Dan masih banyak lagi sistem tubuh otomatis yang apabila kita mau mempelajarinya, Subhanallah, saya yakin, komputer secanggih apapun di dunia ini, tidak ada yang menandinginya.
Saya jadi teringat pertanyaan yang pernah diberikan ustadz saya, bagian tubuh manakah yang paling jujur? Jawabannya adalah hidung. Karena hidung tak akan mengubah bau busuk menjadi bau harum, dan hidung tak pernah mengubah bau harum menjadi bau busuk. Betul kata Opick dalam salah satu lagunya yang berjudul “Bismillah”, bahwa napas adalah kemurahan dari-Nya.

posted under | 0 Comments

Ya Rasulullah, engkaulah Akhlakul Karimah

Terkutuk! Itulah yang mungkin bisa kita ucapkan terhadap orang yang menghina Rasulullah Muhammad SAW. Tak terkecuali pimpinan tertinggi umat Nasrani, Paus. Begitu rendahnya dia sehingga “berani” mengatakan Rasulullah sebagai pembuat inovasi kejahatan.
Dahulu, jika memang Rasulullah mau dan bersedia, Beliau bisa membasmi kaum nasrani secara keseluruhan. Dahulu, jika memang Rasulullah mau dan bersedia, Beliau bisa memaksa seluruh kaum untuk mengikuti ajaran Islam. Tetapi apa yang kita lihat dari sejarah? Masih ingatkah kita dengan sejarah Fathul Makkah? Dimana pada saat itu kaum Muslimin berjaya dan orang-orang kafir tertunduk dan kalah? Apa yang dilakukan oleh Rasullulah? Beliau tidak memaksa orang-orang kafir untuk mengikuti ajaran Islam. Beliau tidak memerintahkan tentaranya untuk membasmi orang-orang yang sudah kalah perang. Pun, Beliau tidak berdoa supaya Allah membinasakan kaum kafir tersebut. Padahal pada saat itu, Beliau punya kuasa dan sangat bisa sekali apabila hendak melakukannya.
Subhanallah, betapa mulia akhlak Rasulullah. Betapa mulia akhlak manusia pilihan itu, yang meskipun dilempari batu, diludahi, dicaci maki, disiksa, dan lain sebagainya, tetapi tidak menaruh dendam sama sekali. Sehingga, pada saat Beliau mempunyai kesempatan, pada saat Beliau mempunyai kekuatan, tidak sedikit pun Beliau manfaatkan untuk pembalasan dendam. Maha Suci Allah yang telah menjaga Rasul-Nya dari sifat-sifat tercela.
Mungkin perlu saya tulis sebuah kisah menarik yang hanya merupakan salah satu contoh dari mulianya akhlak Rasulullah SAW. Pada saat itu, di sebuah tempat di Makkah, terdapat seorang pengemis buta yang selalu meneriakkan “Bunuh Muhammad! Hancurkan dia”. Setiap hari, dia selalu meneriakkan kata-kata tersebut. Tetapi setiap hari pula, selalu datang orang yang tak dikenalnya, yang memberikan makanan kepadanya, menyuapinya dengan perasaan kasih sayang, yang bahkan, karena orang tersebut sudah tua, sebelum disuapkan makanan, dikunyahnya terlebih dahulu supaya bisa ditelan oleh orang tua itu. Suatu hari, orang tua tersebut merasakan sesuatu yang lain daripada biasanya. Maka bertanyalah ia kepada orang yang menyuapinya itu. “Anda bukan orang yang biasa memberikan makanan kepada saya. Dia biasanya memberikan makanan dengan lembut kepada saya. Sebelum disuapkannya, selalu dikunyah terlebih dahulu makanan tersebut supaya bisa saya telan. Kemanakah orang yang biasa memberikan makan kepada saya?” tanya pengemis tua tersebut. “Beliau sudah wafat,” jawab Abu Bakar. “Jika begitu, siapakah engkau wahai tuan?” “Aku Abu Bakar,” jawab Abu Bakar. “Wahai tuan Abu Bakar, siapakah sebenarnya yang datang setiap hari memberikan makanan untukku?” tanya pengemis tua itu. “Beliau adalah Rasulullah Muhammad SAW,” jawab Abu Bakar. Begitu kata-kata itu disebutkan oleh Abu Bakar, tersentaklah hati orang tua itu. Dia begitu tidak percaya bahwa orang yang selama ini diterakkannya untuk dibunuh, ternyata orang itu juga yang memberikan makanan untuknya setiap hari. Dia menangis tersedu-sedu. “Wahai Abu Bakar, saksikanlah, Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah”.
Dari kisah tersebut bisa kita petik hikmah betapa mulianya hati seorang Rasul Muhammad SAW. Kisah tersebut hanya merupakan satu dari sekian ribu banyak kisah yang mungkin pernah kita dengar. Untuk menegakkan agama Allah saja, Rasul tidak pernah menggunakan kekerasan, bagaimana bisa orang-orang yang tidak berakal itu menyebut Rasulullah sebagai inovasi kejahatan?
Mungkin tepat apa yang dikatakan oleh tokoh Islam radikal yang dianggap sebagai teroris oleh orang-orang Barat, Osama bin Laden. “Kami tidak menyerang. Tetapi kami menyerang setelah kami diserang. Kami tidak mau tinggal diam. We love deaths, but US love live. That the big difference between us!”

posted under | 0 Comments

PDA, Komputer dalam Genggaman

Mobilitas manusia telah mendorong pesatnya perkembangan teknologi PDA. Kini, perangkat yang berukuran mungil tersebut tidak lagi sebatas asisten pribadi untuk menyimpan data nama, alamat dan catatan harian saja. Lebih dari itu, PDA telah berubah menjadi komputer pribadi. Hampir semua aplikasi komputer terkini sudah bisa dioperasikan dari peranti dalam genggaman tangan.

Perkembangan teknologi telah membuat PDA kini bisa dipakai untuk mengetik, mengolah angka, desain grafis, presentasi, multimedia dan koneksi ke jaringan internet. Desain PDA yang masih tetap mungil menyebabkan banyak orang yang lebih menyukainya dibandingkan komputer ataupun notebook yang besar. Bahkan, kepopulerannya telah membuat pabrikan telekomunikasi mengintegrasikan PDA ke dalam telepon seluler (handphone).

Tipe PDA berdasarkan catatan sejarah perkembangannya dapat dibagi ke dalam tiga jenis. Pembagian ini berdasarkan pada sistem operasi yang digunakan yaitu, PALM, Psion, dan Pocket PC. Perangkat Palm menggunakan sistem operasi Palm. Untuk input data, digunakan stylus. Sedangkan PDA jenis Psion, bentuknya mirip dengan notebook yang dilengkapi dengan keyboard mungil. Sistem operasinya memakai EPOC. Kemudian tipe ketiga, Pocket PC adalah perangkat yang memakai system operasi Windows CE. Sama dengan Palm, pengoperasiannya menggunakan stylus.

Setelah sempat stagnan pada tahun 2003, kini para pabrikan PDA berusaha bangkit dengan inovasi baru. Tahun 2004 banyak bermunculan teknologi baru yang berpusat pada penyatuan antara komunikasi suara dan data. PDA menjadi semakin kecil dan mengarah ke bentuk yang lebih trendy. Tidak hanya sebagai penunjang untuk menyelesaikan pekerjaan, namun juga sebagai sarana hiburan yang menarik dan mengasyikkan. PDA kini berubah menjadi peranti yang mampu mendukung mobilitas manusia sehari-hari untuk menjalani hidup, bekerja, dan bermain.

Ini bisa terjadi, karena muncul persaingan yang ketat antara pabrikan pembuat PDA. Mereka terus mengembangkan teknologi yang semakin memudahkan penggunaan PDA. Akibatnya selain perangkat keras, seperti processor, maka teknologi perangkat lunak atau software pun turut berkembang. Seiring dengan perkembangan teknologi internet tanpa kabel alias Wi-Fi, maka sarana tersebut menjadi standar pada PDA.

Rata-rata PDA saat ini sudah memakai teknologi processor yang bisa berlari “kencang”. PDA kelas menengah ke atas memakai model processor yang memiliki kecepatan di atas 300 MHz. Sehingga perkembangannya sudah mengarah kepada multimedia yang lebih kompleks. Tidak lagi sebatas mendengarkan lagu ataupun menonton film. Penggunaan multimedia dicirikan dengan semakin cerahnya layar PDA yang didukung dengan resolusi tinggi.

posted under | 0 Comments

Tips Membeli Komputer

Pada saat hendak membeli sebuah komputer, kadang kita terperosok kepada gengsi dan mencari spesifikasi komputer yang tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Sering saya menemui customer yang hendak membeli komputer dengan spesifikasi yang sangat tinggi dengan harga yang sangat menguras kantong, padahal kebutuhannya hanya untuk pekerjaan/aplikasi kantoran, seperti word dan excel. Ya, saya sebagai penjual sih, terima aja. Kenapa tidak.
Ada beberapa hal yang sebetulnya perlu diperhatikan apabila kita hendak membeli komputer. Nah, mungkin saya bisa merangkumnya dalam tips berikut ini.
1. Sesuaikan spesifikasi komputer dengan kebutuhan Anda. Apabila kebutuhan Anda hanya untuk aplikasi perkantoran, cukup Celeron saja lah. Gak perlu mengumbar uang untuk sekadar gengsi.
2. Jangan hanya berpatokan pada satu toko. Cobalah menanyakan harga dengan spesifikasi yang sama pada beberapa toko. Kemungkinan besar Anda akan mendapatkan harga yang berbeda.
3. Jangan hanya tergiur dengan harga murah. Tanyakan masalah garansi juga kepada toko tersebut. Kebanyakan toko yang memberikan harga murah, tidak bersedia mengirimkan teknisinya untuk bekerja di tempat Anda.
4. Jika ada waktu, cobalah mencari review dari produk yang ada dalam spesifikasi tersebut terlebih dahulu sebelum Anda membelinya. Cari kelebihan dan kekurangannya. Jangan malu untuk bertanya.

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda