Ayunda Putri Mahmudatul Ula

Umurnya sekitar 4,5 tahun. Cantik dan lucu. Cukup pintar juga. Umur setahun udah bisa nyetel VCD sendiri. Ngidup-ngidupin TV sendiri. Perawakannya ramping. Wajahnya oval. Selalu ceria. Hidungnya lumayan mancung. Tapi maklum, karena anak-anak, meskipun kulit aslinya sawo matang, sekarang jadi kehitam-hitaman. Sering main berpanas-panasan. Satu hal yang pasti, mirip banget ama mamanya.
Sekarang punya piaraan 3 ekor kelinci yang lucu-lucu. Yang berwarna putih, betina, dikasih nama si putih. Yang berwarna hitam, betina juga, dikasih nama si hitam. Dan yang coklat, jantan, dikasih nama si manis. Katanya sih, kemarin akan diberi nama si Barbie yang putih. Gak tahu, kok akhirnya diberi nama si Putih. Meskipun ada 3 ekor, yang paling sering dibelai olehnya adalah si Putih. "Yang ini punya Ayu, yang hitam punya papa, yang coklat punya mama", begitu katanya.
Sekarang sekolah di TK Al Banna, di Denpasar. Sekolahnya sih baru buka tahun ini. TKIT & SDIT. Masih kelas TK Kecil. Ya, baru 4,5 tahun sih. Sebelumnya sekolah di PG Anak Emas. Punya Yayasan Islam juga. Lumayan lama juga sekolahnya. Karena konsepnya full day. Jadi pagi-pagi sekali, pukul 08.00 WITA, dia sudah berangkat ke sekolah. Seringnya sih diantar oleh mamanya, karena seperti biasa, pada jam segitu, aku masih tidur :). Pulang, kurang lebih jam 12.00 WITA. Nah, ini bagianku. Seringnya aku yang jemput pada jam pulang. Yah, begitulah setiap hari Senin-Jumat kegiatannya. Hari Sabtu dan Minggu libur. Nah lo, kayak PNS aja ya!
Setiap hari, kegemarannya adalah menonton TV dan menggambar. Sebetulnya sih aku agak kuatir juga tentang tontonan televisi. Tapi, mungkin memberi pengertian aja yang bisa aku lakukan. Setiap hari ditemani oleh baby-sitter. Kasihan dech anakku. Aku dan istriku sibuk bekerja. Rata-rata sampai jam 17.00 WITA. Setelah itu, Ayu bermain bersama kami. Kadang-kadang, sehabis maghrib, belanja kebutuhan sehari-hari ke supermarket. Kadang-kadang juga, mengajak dia bermain. Entah di Time Zone, atau di tempat main lainnya. Ayun-ayun dia bilang, karena di situ banyak mainan yang berayun-ayun. Hehehehehe.
Oh ya, Ayu juga suka sekali ke toko buku. Nah, ini mungkin kegemaranku yang aku tularkan padanya. Minimal seminggu sekali, aku, istriku dan Ayu jalan-jalan ke toko buku. Kalau kebetulan ada buku bagus, aku beli. Kalau gak ada, jalan-jalan aja. Biasanya Ayu suka buku-buku mewarnai dan buku-buku yang ada banyak warnanya. Termasuk majalah. Dia juga suka bermain di counter komputer, yang biasa terdapat software untuk anak-anak belajar sambil bermain. Padahal di rumah, sudah disediakan satu komputer khusus untuknya. Tapi jarang sekali dipakai. Tapi kalau sudah buka komputer, paling yang dijalankan game. Yah, gak papa lah. sekalian mengasah otaknya.
Kurang lebih jam setengah satu malam baru tidur. Sukanya kopi. Kalau pas ada kakeknya datang, pasti dia minta bagian kopi kakeknya. Kata orang-orang tua sih, anak memang harus dikasih kopi sedikit-sedikit. Supaya pembuluh darahnya agak terbuka dan tidak gampang step. Katanya sih.
Ya, satu hal yang pasti. Aku sayang banget ama dia. Harapanku, untuk meneruskan keluarga.

posted under | 0 Comments

Kabel Belden

Ya, masalah di atas yang menggelutiku cukup lama pada saat aku membuat jaringan. Bayangkan, harus bolak-balik berulangkali. Dan yang tidak kepikiran, ternyata yang bermasalah adalah kabelnya. Membuat jaringan 4 unit komputer yang saling berjauhan, paling deket 20 m, ternyata dibutuhkan kabel yang bener-bener mumpuni.
Sebelumnya sih, tidak kepikiran kalau yang bermasalah kabel beldennya. Pada saat itu, stok kabel belden lama tinggal sedikit, hanya cukup untuk 2 client saja. Yah, otomatislah ambil stok baru lagi. Nah, di situlah pangkal masalahnya muncul. Biasanya sih, kabel belden, beli merek apapun, sama baiknya. Cuman, selama ini belum berpengalaman membuat jaringan dalam jarak jauh. Biasanya sih dalam satu ruangan aja.
Setelah diset, 2 client langsung jalan. OK. Dua client lagi, NGADAT. Test menggunakan LAN tester, OK. Yang cukup mengherankan, pada saat disambungkan ke ethernet card, di situ terdapat pesan "A Network Cable Unpluged". Padahal jelas-jelas kabelnya sudah terpasang. Analisa awal, mungkin kabelnya terlalu panjang. Akhirnya, coba untuk dikurangi. Yang pada awalnya sekitar 70-an meter, dipotong hingga kurang lebih menjadi 50 meteran. Tetapi .... masih gak bisa juga.
Setelah hampir putus asa, dicoba untuk menarik kabel lagi, tetapi tetap menggunakan kabel yang sama. Set..... Masih gagal lagi. Bingung dech.
Alhamdulillah, Allah menunjukkan jalan keluar bagi hamba-Nya ini. Secara gak sengaja, aku bandingkan kabel yang mau jalan dan yang tidak. Oalah, kabelnya ternyata berbeda. Yang satu agak putih dan yang satunya agak abu-abu. Setelah diteliti lebih lanjut, pada kabelnya ternyata terdapat perbedaan penulisan. Yang seharusnya "DATATWIST", menjadi "DATAWIST". Hilang T-nya. Mungkin yang aku pakai bener-bener kabel bajakan kali ya :).
Terpaksa dech, narik kabel lagi. Antar gedung lagi. Gila banget, capeknya. Tapi, Alhamdulillah, beres. Satu client jalan. Satu lagi di test, jalan. Tapi lagi-lagi ada masalah. Pada saat hendak merapikan kabel, harus naik ke atap. Tetapi, orang yang membawa kunci untuk naik ke atap lagi ke luar kota. Seminggu lagi. Yah, terpaksa ditunda dech.
Hehehehe, baru kali ini dech mendapat masalah gara-gara kabel belden. Ya, tolong dicek aja sebelum membuat jaringan, tulisan-tulisan yang ada di kabelnya. Cari yang seperti ini nich:
- Belden CDT Networking-s DATATWIST -- bukan DATAWIST
-Verified (UL) -- bukan Urified
- Category 5E E108998-P -- harus ada P-nya.
- Biasanya di bagian akhirnya ada kode, kurang lebih seperti: 105 M -- menunjukkan maksimal panjang kabel yang bisa dibuat dalam satu tarikan client.

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda