Konsep tentang Kesulitan


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (QS. Al-Baqarah 2: 286)


Adanya kesulitan, kesusahan, atau kesempitan yang menimpa manusia, semuanya merupakan izin dari Allah SWT. Meskipun pada dasarnya semua kesulitan yang menimpa manusia merupakan kesalahan dari manusia itu sendiri, tetapi tetap semuanya terjadi dengan izin dari Allah SWT. Dari Ayat di atas, Allah menyatakan dengan gamblang, bahwa segala sesuatu, baik itu kesulitan ataupun kemudahan, tidak dibebankan kepada manusia, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Allah tidak pernah mendholimi makhluk ciptaan-Nya. Hanya terkadang manusia yang merasa "tidak sanggup" memikul beban yang berat, padahal semuanya itu sebetulnya mampu dipikulnya.

Adalah sangat merugi apabila manusia yang ditimpa kesulitan berputus asa dan meratapi nasib. Di balik semua kesulitan pastilah ada kemudahan. Ayat ini mungkin sering kita baca, namun jarang sekali kita resapi maknanya. Bahkan Allah mengulang kalimat ini dua kali.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah 94: 5-6)


Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun ayat ini (S.94:2-6) Rasululloh SAW. bersabda: "Bergembiralah kalian karena akan datang kemudahan bagi kalian. Kesusahan tidak akan mengalahkan dua kemudahan." (Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari al-Hasan.)

Dalam sebuah khotbah Jumat, dikemukakan: Kesulitan itu ibaratnya kita mendaki gunung yang tinggi. Untuk mencapai puncak gunung tersebut, banyak halangan yang kita dapati. Rasa lelah, kepanasan, perubahan suhu yang drastis, dll. Ada kalanya juga kita dapati binatang buas, atau jurang yang terjal yang tiba-tiba saja ada di depan mata. Namun tetap dengan semangat yang membara, akhirnya sampailah ke puncak gunung. Pengorbanan yang dilakukan dengan susah payah sebelumnya akan hilang. Kesusahan yang dirasakan akan berganti dengan kegembiraan. Selain puas karena mencapai puncak, akan terlihat juga betapa indahnya alam ciptaan Allah SWT. Kurang lebih seperti itulah gambaran kemudahan yang akan didapatkan setelah mengalami kesulitan.

Ada baiknya juga, sebagai penyemangat kita tadabburi Sabda Rasulullah SAW (Saya lupa redaksinya, cuman kurang lebih seperti berikut)

Semua urusan kaum Mukmin itu ajaib. Segala sesuatu yang menimpa kaum Mukmin itu baik. Dan tidak akan ada yang demikian itu kecuali pada kaum Mukmin. Apabila dia ditimpa kemudahan, dia bersyukur dan itu baik baginya. Apabila ditimpa kesusahan dia bersabar, dan itu baik pula baginya.


Jadi, gak perlu khawatir dengan kesusahan yang menimpa kita. Kemudahan akan datang setelah kesusahan. Yakinlah.

posted under | 0 Comments

Konsep tentang Rizki Allah


Sebetulnya agak susah untuk memulai menulis tentang tema ini. Aku yakin akan banyak pro dan kontra setelah tulisan ini aku publikasikan. Namun menurutku, inilah konsep yang paling tepat. Konsep yang harus diyakini oleh setiap muslim. Apabila ada yang kurang tepat, mohon dikoreksi. Hal tersebut murni kekhilafan dari diri saya pribadi.

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (QS Huud 11: 6)

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. (QS. Ar-Ruum 30: 37)

Atau siapakah dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri? (QS. Al-Mulk 67: 21)


Dari beberapa ayat yang saya kemukakan di atas, ada satu hal yang ingin saya garis bawahi, yaitu urusan rezki mutlak hak Allah untuk menentukan. Apakah seseorang itu akan dilapangkan-Nya, ataukah akan disempitkan-Nya. Namun satu hal yang pasti, apa yang telah ditakdirkan Allah kepada kita, itu merupakan takdir TERBAIK yang harus kita terima. Mungkin terlalu ekstrim apabila saya berkata bahwa sesungguhnya manusia itu tidak perlu bersabar. Yang ada hanya bersyukur. Diberi kemudahan, bersyukur. Diberi kesempitan pun bersyukur. Karena seperti yang saya ungkapkan di atas, segala yang menimpa kita merupakan takdir TERBAIK yang telah diskenariokan Allah kepada kita. Bukankah segala sesuatu itu datangnya dari Allah?

Rezki merupakan satu dari tiga bagian takdir Allah yang tidak bisa diubah, selain tentunya Jodoh dan Mati.

Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. Yunus 10: 49)


Menjadi orang kaya atau menjadi orang miskin bukanlah sebuah pilihan. Allah-lah yang menentukan apakah seseorang itu menjadi seorang yang kaya atau miskin. Apabila Allah telah mentakdirkan, misalnya hari ini kita mendapat rezeki 5 juta rupiah, Insya Allah (karena tidak boleh bilang pasti ya!) hari ini kita akan mendapatkan rezeki 5 juta rupiah. Namun, yang perlu dicermati adalah proses kita mencari rezeki tersebut, apakah dengan cara yang halal dan thoyib, ataukah dengan cara-cara yang haram dan bertentangan dengan ajaran Allah SWT. Namun sesungguhnya, apabila cara yang haram yang dilaksanakan, tentulah sangat merugi orang tersebut. Makanya, Aa Gym selalu bilang untuk masalah rezki dengan konteks "menjemput", bukan mencari. Karena masing-masing manusia telah ditentukan kadar rizkinya.

Proses, atau boleh saya bilang dengan ikhtiar itulah yang mendapat nilai di sisi Allah SWT. Bukan hasil. Ukuran kesuksesan seorang muslim adalah dari proses tersebut, yaitu berapa banyak ibadah yang telah dilakukannya, bukan dari hasil. Apabila Allah memandang seseorang dari hasilnya, maka Rasulullah (mungkin) orang yang pertama kali protes terhadap Allah SWT. Inilah perbedaan antara konsep Islam dan konsep orang-orang kapitalis. Orang-orang kapitalis lebih mengutamakan hasil daripada proses, sehingga apapun dilakukan dengan cara bagaimanapun supaya hasil bisa tercapai.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat 49: 13)


Lalu, bagaimana dengan konsep keadilan. Adilkah seseorang yang giat bekerja tetapi hanya mendapat rezki sedikit? Sedangkan seseorang yang satunya hanya bersantai-santai mendapat rezki yang banyak?

Ada dua hal yang ingin saya bahas tentang pertanyaan ini. Pertama, konsep keadilan dalam Islam (atau mungkin secara universal) bukanlah membagi sesuatu itu sama rata, sama rasa. Ada yang mendefinisikan adil sebagai "menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya". Kebalikannya adalah dholim. Yang harus kita yakini, Allah adalah Tuhan yang Maha Adil. Ketentuan dan keputusan Allah adalah ketentuan dan keputusan yang seadil-adilnya. Adakah yang meragukan hal tersebut? Jika masih ragu, lalu siapa kita ini? Adalah hak Allah untuk tidak menciptakan kita. Ada atau tiadanya kita, tidak berpengaruh terhadap Kebesaran, Kesucian, dan Keadilan Allah SWT. Satu hal yang harus kita yakini, seperti yang saya ungkapkan di atas, Apa yang menimpa kita merupakan skenario TERBAIK yang ditakdirkan Allah kepada kita. Kedua, yang dinilai dari seorang muslim itu bukan hasil, tetapi proses. Siapa yang bisa menjamin bahwa seseorang yang banyak harta lebih bahagia daripada orang yang kesempitan? Siapa yang bisa menjamin bahwa harta yang banyak lebih berkah daripada harta yang sedikit? Kebahagiaan dan keberkahan, setidaknya dua hal di atas yang bisa dijadikan tolok ukur, bukan nilai, bukan rupiah.

Lalu pertanyaan selanjutnya, jika begitu untuk apa kita berikhtiar, bukankah rezki sudah ditentukan oleh Allah?

Sebagai gambaran, ada baiknya kita simak shiroh di dalam Al-Quran dalam sebuah ayat

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu (QS. Maryam 19: 25)


Ayat di atas menceritakan tentang Maryam, Ibunda Isa a.s. Dia menengadahkan tangan berdoa kepada Allah supaya Allah memberinya rizki di saat kesusahan yang dideritanya memuncak, hamil tua dan berada di perasingan. Namun apa yang diwahyukan Allah kepadanya? Goyangkan pangkal pohon kurma itu. Ini merupakan ajaran kepada kita untuk berikhtiar. Maryam yang sedang dalam kondisi susah pun, harus berikhtiar untuk mendapat rizki dari Allah.

Berikhtiar dan berdoa merupakan sebuah kewajiban dari seorang muslim terhadap usaha yang dijalankannya. Meskipun takdir rezki Allah yang berhak menentukan, tidaklah patut bagi kita sebagai manusia, hanya berpangku tangan, berdiam diri. Tidak ada rezki yang jatuh dari langit, tiba-tiba datang di hadapan kita. Harus ada usaha dari kita untuk menjemputnya. Usaha itulah yang akan mendatangkan kebahagiaan kita kelak di akhirat. Atau, jika memang ingin bersantai-santai berpangku tangan, sudahkah pernah membaca ayat ini

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS Al-Ahsr 103: 1-3)


Bukankah ada "amal sholih" yang harus kita lakukan supaya kita tidak merugi?

posted under | 3 Comments

Putri Kedua, Asma Aisyah Humaira



Alhamdulillah, pada hari Senin, 22 Desember 2008, jam 12.45 WITA telah lahir putri ke-2 kami. Lahir normal di RSB. Harapan Bunda, Denpasar. Berat 2,8 Kg panjang 49 cm.

Sebetulnya, kelahiran putri kedua ini di luar dugaan. Perkiraan dokter, tanggal kelahirannya adalah 14 Januari 2009. Namun takdir Allah berkehendak lain. Di hari yang sangat istimewa, hari ulang tahun pernikahan kami, lahir anak kedua kami.

Awalnya, pada hari minggu pagi, bangun tidur, istriku merasakan air ketubannya sudah pecah. Aku yang pada saat itu masih berada di luar kota (Yogyakarta), menyuruhnya untuk periksa ke rumah sakit. Setelah positif bahwa ketuban pecah, oleh pihak rumah sakit dilarang pulang dan harus dirawat inap di rumah sakit. Gelisah itu yang aku rasakan. Akhirnya, setelah meluncur ke tempat pemesanan tiket, jam 20.00 WITA aku sampai di Denpasar. Taxi langsung aku arahkan menuju rumah sakit untuk menjumpai istriku.

Sampai di rumah sakit, gelisah yang aku rasakan kian bertambah. Istriku bilang, karena bertepatan dengan hari libur dan bukan merupakan kejadian mendesak, dokter yang memeriksa istriku selama kehamilannya tidak bisa datang ke rumah sakit. Sempat terjadi ketegangan, karena istriku menginginkan kelahiran anak kami secara normal. Takutnya untuk operasi sesar, membuatnya begitu cemas dan mengusulkan untuk memutuskan tindakan tanpa dokter, yaitu menghubungi bidan. Akhirnya aku menenangkannya dan memutuskan untuk menunggu sampai pagi keesokan hari.

Alhamdulillah, pada pagi harinya ada visite dari dokter. Karena kontraksi yang mulai datang, istriku dibawa ke ruang observasi. Semakin siang, kontraksi yang dirasakan semakin cepat jeda waktunya. Akhirnya, pada jam 12.45 WITA, anak kedua kami lahir.

ASMA AISYAH HUMAIRA, itu akhirnya nama yang akan disandang oleh si bayi mungil ini. Besar harapan dari kami, anak tersebut akan tumbuh menjadi seorang muslimah yang tangguh, menjadi seorang mujahidah Islam, menjadi Qurrata A'yun bagi kedua orang tuanya, dan akan senantiasa gigih membela Allah dan rasul-Nya. Semoga... Amin...

Mohon bantuan doanya ya! Jazakallah.

NB: Setelah berkonsultasi dengan Ustadz, ternyata ejaan yang benar adalah HUMAIRA, bukan KHUMAIRA. Jadi, ejaannya dibetulkan. :D

posted under | 0 Comments

Rindu Istriku

Ada yang hilang saat kau tak berada di sisiku
Senyummu adalah pelepas dahagaku
Cintamu adalah embun yang menyejukkan hatiku
Bisikan mesramu adalah bara pembakar semangatku

Cintaku...
Di sini aku merinduimu
Aku tapaki waktu demi waktu,
untuk dapat kembali berlabuh di pelukanmu
Jarak adalah penghangat tungku rinduku padamu

Cintaku....
Kutitipkan salam kangenku
pada angin yang berhembus
Pada bulan yang bersinar, pada bintang yang berkilauan
Jika kau pandang mereka
kan kau dapati wajahku di sana
Tersenyum hanya untukmu

posted under | 2 Comments

Salut


Jam sudah menunjukkan pukul 02.18 dini hari di hari ini. Sudah 5,5 jam lebih koneksi internetku menggunakan telkomsel Flash melaju. Salut! Setelah aku tinggal 1 jam, sampai muncul screen saver di windowsku, setelah aku lama-lama membuat dan mengetik konsep usaha, tidak terputus sedikitpun koneksi internet telkomsel flash. Padahal aku baru menggunakan paket unlimited yang up to 256 Kbps. (Hehehehe, sengaja cari yang murah dan unlimited, meskipun agak lambat).

Tadi sempat telpon ke call centre Telkomsel, di nomor 111, menanyakan apakah bisa aku upgrade paket unlimited-nya ke yang 3,6 Mbps. Ternyata harus ke Grapari. Ya... menunggu beberapa hari lagi. Besok Minggu dan Senin Grapari libur. Sabar dulu dech. Yang pasti menggunakan koneksi yang sekarang udah lebih dari cukup.

Sempat upload juga konsep usaha yang aku buat. Kalau mau bisa didownload: Konsep Usaha Kabarlama.INC (eko teguh). Ya baru konsep sederhana aja sih.

Hmm.... sudah pagi nich. Sudah jam setengah tiga. Harus istirahat dulu dech. :)

posted under | 3 Comments

IM2 Semakin Parah?


Koneksi internet menggunakan Indosat M2, membuat kepalaku nyut-nyutan. Bayangkan, untuk mengkoneksikan laptop ke internet, harus diulang beberapa kali. Padahal posisi sinyal dapat bagus, 5 bar full. UMTS atau bahkan HSDPA lagi. Modem yang aku pake, meskipun merek Cina, cukup lumayan lah. Modem ini paketan dari indosat. Tapi, yang namanya koneksi, payah dech...

Pertama aku berpikir mungkin modemnya yang perlu diganti. Aku cobain menggunakan Sierra Aircard 875u. Awalnya sih koneksi OK. Download juga lancar. Tapi... Nih lagi-lagi penyakitnya muncul. Baru beberapa menit browsing dan mencoba membuka web site yang besar (aku coba buka www.hp.com), udah ngadat. Di DUMeter, indikatornya berwarna merah semua, alias tidak kegiatan download upload, atau boleh dibilang koneksinya down. Mungkin hanya lost connection sesaat, pikirku. Aku coba browsing ke google.com, eh ternyata tidak bisa juga... Payah.

Hmmm... tapi bagaimana ya. Sudah terlanjur kontrak dengan indosat. Kurang 2 bulan. Jika diputuskan, aku harus beli modem baru untuk koneksi internet. Jika tidak diputuskan, makan ati juga nich. Denger-denger sih, dari temenku yang kerja di Indosat, katanya radio indosat diganti dengan merk Cina semua, sehingga terjadi penurunan kualitas sinyal. Entah itu berpengaruh atau tidak, aku juga kurang tahu. Tapi yang pasti, kekuatan sinyal yang didapat, tidak menjadi jaminan bahwa kita akan dapat koneksi yang bagus. Malah-malah, down di tengah jalan. Jika sedang chat dengan partner bisnis, bisa dibayangkan dech...

Sekarang sedang mencoba pindah ke lain hati nich. :D Aku coba sekarang menggunakan Telkomsel Flash. Ini sebetulnya merupakan kartu yang dipakai untuk anak-anak kerja. Cuman terpaksa dech. Test drive. Hehehehehe. Hasilnya lumayan juga. Sinyal yang didapat full 5 bar UMTS / HSDPA. Meskipun menggunakan paket yang 256 kbps, cukup lumayan stabil untuk membuka website yang berat seperti hp.com di atas. Agak lambat sih, tapi setara dengan harganya, 125 rb per bulan. Atau mungkin aku gunakan Telkomsel Flash aja yang unlimited 3,6 Mbps ya?

Hmmm.... menurutku sih, sinyal kuat Indosat ternyata tidak terbukti dech. Sorry....

posted under | 1 Comments

Pusingnya bikin Konsep Usaha


Hmmm.... Semua konsep sudah ada sih di dalam kepala, tapi menuangkannya ke dalam bentuk tulisan, kok susah sekali ya. Padahal, segala sesuatu mulai dari A sampai Z telah aku pikirkan, tapi sampai saat ini konsep tertulis belum juga selesai.

Sebagaimana aku sebutkan sebelumnya, aku mendapat kehormatan menjadi salah seorang konseptor kabarlama.inc. Sebuah badan usaha yang akan dibentuk untuk memberdayakan alumni el-Rahma. Berbagai harapan muncul dari banyak alumni tentang dibentuknya kabarlama.inc ini. Semakin terbeban pula diriku untuk membuat sebuah konsep yang lengkap dan komprehensif, mencakup semua hal, sehingga nantinya pada saat usaha tersebut didirikan, langsung bisa jalan.

Cuman, memang sebetulnya ini kelemahanku sejak dulu. Memulai itu tidak semudah yang dibayangkan, termasuk memulai menulis sebuah konsep. Terus terang aku bingung darimana harus aku mulai konsep tersebut. Apakah dari modal usaha, apakah dari proyeksi modal dan anggaran, atau dari mana? Ah.....

Pada saat ditanya istriku, "kalau untuk memulai bisnis sendiri, yang sepertinya tanpa konsep, kok bisa? Sedangkan seharusnya aku khan sudah berpengalaman dengan hal-hal seperti itu?" Hmm... sebetulnya iya juga sih. Cuman yang ini beda. Jika menjalankan usaha sendiri, semua konsepnya tidak perlu aku tulis. Aku simpan dalam kepala, aku berikan garis besarnya terhadap orang-orangku, sudah langsung jalan. Di tengah jalan, apabila terdapat sesuatu yang perlu diubah, ya langsung aku ubah. Keputusan ada di tanganku. Lah yang ini beda. Dalam pikiranku, karena ini mencakup orang banyak, dan mencakup uang yang "tidak sedikit", diperlukan sebuah konsep yang benar-benar matang. Karena apabila nantinya di tengah jalan terdapat kendala atau kesalahan dalam konsep tersebut, untuk mengubahnya diperlukan banyak tenaga dan energi. Diperlukan banyak waktu dan biaya pula. Itu pun kalau tidak teratasi dengan baik, akan bubar.

Dan satu hal lagi yang masih belum jelas untukku, yaitu usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar usaha yang akan dijalankan di bidang jasa maintenance dan Software House. Cuman ini harus dipertegas lagi. Maintenance yang bagaimana yang akan dijalankan? Target pasarnya siapa? Software yang akan diusung, apakah software yang sudah jadi atau tunggu pesanan terlebih dahulu? Dan lagi-lagi target pasarnya siapa?

Oh ya, mumpung lagi kepikiran nich. Ada mbah google yang belum aku tanya. Tak googling dulu ya!


posted under | 0 Comments

Di Balik Sebuah Buku Motivasi


Jogja, kalau boleh aku bilang, merupakan kota segudang penerbit buku. Tersebar di seantero kota, ada begitu banyak penerbit buku yang berdiri di kota ini. Sebut saja ada Bentang, LKiS, penerbit Andi, dll. Dulu sempat berkecimpung dalam bidang ini, meskipun bukan dalam bidang bisnisnya. Jadi sedikit banyak tahu tentang penerbitan.

Ada sebuah fakta menarik yang terungkap pada saat berbincang dengan teman, seorang pengarang buku. Sebuah buku motivasi yang dikarangnya pernah menjadi best seller. Ada banyak sekali pembaca yang menghubunginya, merasa termotivasi setelah membaca buku tersebut. Aku sendiri belum pernah membaca bukunya, cuman dari perbincanganku dengannya sepertinya isi bukunya kurang lebih memotivasi orang untuk mengubah hidupnya. Dijelaskannya dari A sampai Z.

Namun jangan salah. Konsep tetaplah sebuah konsep. Tanpa dilaksanakan, sebuah konsep hanyalah angan-angan belaka. Itu yang terjadi. Konsep yang dituliskan pada bukunya, merupakan sebuah pembelajaran bagi orang lain, tanpa dipraktekkan terlebih dahulu oleh pengarangnya. Pengarang hanya memotivasi orang untuk bisa mengubah nasibnya sedangkan dia sendiri masih "belum" bisa mengubah nasibnya sendiri.

Memang, saya tidak meng-generalisir hal ini. Tidak semua buku motivasi hanyalah konsep belaka, yang pengarangnya sendiri bahkan tidak tahu bagaimana melaksanakan konsep tersebut. Namun, dari fakta yang saya kemukakan di atas, ada baiknya kita mulai bisa memilah dan memilih buku-buku motivasi yang beredar di pasaran.


posted under | 4 Comments

Silaturahim Alumni El-Rahma


Ada banyak pengalaman menarik pada saat bertemu dengan teman-teman lama untuk bersilaturahim. Hari Minggu kemarin, di tengah teriknya kota Jogja, diadakan silaturahim alumni el-Rahma di Wong Solo Jogja. Awalnya sih aku ragu, apakah akan banyak yang datang. Ternyata informasi cepat menyebar. Beberapa alumni yang bahkan tidak berdomisili di Jogja, ikut datang meramaikan acara temu kangen tersebut. Ada yang dari Solo, ada yang dari Temanggung, ada yang dari Klaten, sedangkan aku sendiri dari Denpasar. Tidak khusus datang hanya untuk acara tersebut sih, cuman kebetulan saja berada di Jogja untuk mengurus bisnis yang ada di sini.

Meskipun sebagian saja yang aku kenal, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat silaturrahim. Beberapa orang yang belum sempat ketemu muka (ketemunya hanya di dunia maya, alias online), akhirnya bertemu di situ. Sempat kaget juga sih, karena bayangan postur dan wajah orangnya tidak seperti bayanganku. :D

Di antaranya Pak Edy (om Dyno). Menjabat sebagai pembina/penasehat alumni (semoga tidak salah ya), mewakili el-Rahma datang ke acara tersebut. Awalnya aku pikir yang namanya om Dyno ini orangnya kecil, pendek, hitam, suka menggunakan batik, suka merokok. Ternyata semuanya salah. Orangnya besar, kulitnya juga putih, bahkan kalau orang tidak tahu, mungkin di sangka chinese (atau chinese beneran ya?).

Pada silaturrahim kemarin, disepakati untuk membuat sebuah unit usaha yang berlabel kabarlama inc. Kabarlama merupakan singkatan dari Keluarga Besar Alumni El-Rahma. Awalnya nama kabarlama ini digunakan sebagai nama organisasi alumni. Belakangan sudah dibuat webnya. http://www.kabarlama.com. Dan sekarang, akan dibuat sebuah unit usaha. Ide ini awalnya berasal dari thread yang ada di forum kabarlama.com. Akhirnya setelah lama berkomunikasi via online, kemarin dibahas konsep usaha secara offline.

Ada 9 orang konseptor yang ditugasi untuk membuat sebuah konsep usaha yang telah disepakati. 9 orang konseptor tersebut yaitu, Ahyo, Anton, Umar, Bani, Warto, Endro, Mardi, Asih, dan aku sendiri. Bingung juga sih, karena belum mengenal medan. Untuk Jogja sendiri, terus terang aku masih blank dengan peta bisnis di sini. Meskipun dulu sempat tinggal agak lama di sini, sekarang harus kembali beradaptasi. Itu juga tugas utamaku di sini untuk bisnisku sendiri, beradaptasi dan menjalin koneksi.

Ya, semoga ini merupakan sebuah langkah awal yang baik. Merupakan sebuah impian dan obsesi bagi diriku sendiri untuk bisa memberdayakan alumni, membangun sebuah unit usaha, yang nantinya akan berkembang menjadi unit usaha mandiri. Siapa tahu suatu saat nanti bisa masuk bursa saham dan berstatus Tbk. Tapi ah.... aku tidak mau tercelup dalam ekonomi kapitalis.


posted under | 14 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda