Business is Trust

Bisnis adalah kepercayaan. Ya, sampai hari ini ungkapan itu masih berlaku dan tetap akan berlaku sampai akhir zaman, mungkin. Kepercayaan itu bukan hanya dari sisi bisnisnya saja, tetapi dari segala faktor. Yang saya maksudkan di sini adalah termasuk hubungan kepercayaan antara perusahaan dengan karyawan. Karena "benang" kepercayaan itulah yang akan menghubungkan perusahaan dengan karyawan.

Segala sesuatu yang terucap, merupakan sebuah komitmen di dalam bisnis. Baik itu berupa deal harga, janji temu, dan lain sebagainya. Baik itu tertulis maupun tidak tertulis. "Mulutmu harimaumu", demikian salah satu ungkapan yang mungkin sebagian besar kita paham artinya. 

Sampai saat ini memang, jika sudah menyangkut urusan waktu, terkadang 'masih' agak susah untuk on-schedule. Meskipun sudah dibuat jadwal semaksimal mungkin, masih ada juga tidak tepatnya. Ya, banyak faktor memang. Sampai hari ini pun masih tetap berusaha untuk membenahi hal ini. 

Cuman terkadang yang menyakitkan, jika komitmen itu diabaikan. Misalkan masalah harga. Harga yang sudah deal pada saat aku order barang, diubah secara langsung di nota. Tanpa konfirmasi, tanpa pemberitahuan. Bahkan, pada saat aku konfirmasikan, dengan mudahnya mengingkari deal harga yang sudah disepakati. Terkesan seolah-olah marah. Aku paham, dibutuhkan waktu antara order sampai pengiriman barang. Aku paham, karena barang dalam harga dolar, pada saat pengiriman dolar sudah berubah. Tapi, bukankah sudah merupakan komitmen memberikan harga pada saat aku order barang? Jika kemudian kurs berubah, bukankah lebih baik dan lebih elegan, jika didiskusikan dulu perubahan harganya? Memang, ini menyangkut nilai ribuan dolar, yang penyimpangan sedikit dari kurs akan berpengaruh besar terhadap total nilai rupiah. Tapi komitmen adalah komitmen, bukan?

Tidak ada yang sempurna, pasti. Terkadang aku sendiri pun harus berkorban dan harus rela rugi daripada harus menelan ludah sendiri. Jika memang masih bisa dinegosiasikan, ya berusaha sekuat tenaga untuk negosiasi. Tapi jika sudah menjadi komitmen, apa pun yang terjadi, komitmen itu harus tetap terlaksana.

Kepercayaan itu juga harus dimiliki oleh perusahaan terhadap karyawan dan karyawan terhadap perusahaan. Pada saat seseorang memasuki Javamedia, sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya, maka manajemen perusahaan akan membuka ruang kepercayaan selebar-lebarnya terhadap karyawan tersebut. Pernah suatu ketika seorang karyawan sempat bingung karena di hari pertamanya bekerja ditinggal sendiri di toko dengan banyak barang dagangan dan uang cash di laci meja. Pada saat itu sedang ada pameran, sehingga sebagian besar karyawan ditarik ke sana. Dia sempat bertanya, "Mengapa Bapak percaya sama saya dan meninggalkan barang-barang dan uang, padahal saya baru hari pertama masuk kerja". Ya, aku jawab saja, "Pada saat seseorang memasuki Javamedia, pada saat itu juga, aku harus percaya dengan dia". Contoh ini mungkin tidak sepenuhnya benar. Mungkin ada resiko yang terlalu tinggi dari contoh di atas. Aku sendiri sadar akan hal itu. Tapi, bukankah "High Risk, High Return"? Dalam hal ini, return-nya adalah tingkat kepercayaan karyawan yang tinggi terhadap perusahaan. Akupun juga melihat situasi dan kondisi pada saat melakukan hal itu, tidak dengan serta merta dan tanpa pertimbangan.

Demikian juga dengan karyawan terhadap perusahaan. Seorang karyawan yang sudah tidak memiliki kepercayaan terhadap perusahaan, niscaya akan merasa tidak nyaman, tidak enjoy, bekerja pada perusahaan tersebut. Yang akan selalu dilihat adalah kesalahan, kesalahan, dan kesalahan. Padahal kesalahan-kesalahan tersebut adalah kesalahan-kesalahan minor sebagai konsekuensi tidak sempurnanya manusia. Namun hal itu akan dibesar-besarkan. Kemudian, dia akan berbuat yang aneh-aneh. Meminta yang tidak-tidak. Merasa dirinya yang paling benar. Yang lebih parah lagi, karyawan tersebut akan berusaha merusak sistem, untuk menunjukkan bahwa sistem tidak bekerja dan dirinya-lah yang benar. 

Sangat disayangkan memang. Padahal terkadang, manajemen perusahaan sudah melihat potensi. Sudah menggali kemampuan yang ada pada dirinya, dan sudah mempunyai rencana terhadap karyawan tersebut. Meskipun mungkin masih disimpan dan belum disampaikan terhadap si karyawan. (baca artikel sebelumnya: Build Your Own Business 2). Tapi penilaian perusahaan / managemen perusahaan terkadang berbalik 180 derajat, justru pada saat seorang karyawan itu berada di puncak, karena ego si karyawan yang mengalahkan dirinya sendiri. 

Ya, itulah sekelumit tentang kepercayaan di dalam bisnis. Membangun bisnis tidak sekadar berjual beli. Membangun bisnis tidak sekadar menggaji atau digaji. Namun, ada kepercayaan di dalamnya, yang menjadi benang yang akan menghubungkan dan merajut bisnis itu menjadi sebuah kain yang indah. Bukankah demikian?

posted under | 2 Comments

Build your own business 2

Ada sebuah artikel menarik yang ingin saya bagi di sini. Diambil dari harian Bali Post, Edisi Minggu 21 November 2010 (hal. 3). Sebuah artikel yang ditulis oleh CEO BPR Lestari, Alex P. Candra, dalam kolom Money and I. Mohon ijin untuk dikutip di sini.

BUILD YOUR OWN BUSINESS 2 
From E to B (Part 2)

Bapak/Ibu sekalian, resiko Start Up bisnis cukup tinggi. Tingkat kegagalan mencapai 96%. Namun ternyata kita ketahui bahwa 90% start up bisnis yang dimulai oleh orang yang sudah berpengalaman berhasil. Kalau kita mencari pengalaman dulu (get yourself experienced), maka secara statistik success ratio kita meningkat menjadi 90%. Jalur alamiah yang saya sarankan bagi setiap orang yang ingin menjadi enterpreneur adalah bekerja dulu pada bidang yang akan kita buat bisnisnya nanti. Pada kuadrannya Kiyosaki, kita bisa memulai dari kuadran E (employee) untuk kemudian berpindah ke kuadran B (business owner).

Ketika saya membangun BPR Lestari, saya memulainya lumayan. Sudah ada orang-orang yang mengenal saya. Mereka mengenal saya dari pekerjaan saya sebelumnya di BCA. Dan lumayanlah, mereka mengenal saya sebagai pekerja yang rajin, tidak korupsi dan bertanggung jawab. Jadi boleh dikata, reputasi yang menjadi prasyarat utama untuk bisa sukses di bisnis, tanpa saya sadari sudah mulai terbangun sejak awal-awal masa saya bekerja.

Ketika kita bekerja, saya menyarankan untuk menganggap perusahaan tempat kita bekerja sebagai perusahaan kita sendiri. Dengan demikian, kita mulai membangun reputasi. Bahkan beberapa 'boss' mempunyai jalur untuk menjadikan para loyal dan dedicated employee-nya menjadi enterpreneur yang sukses. Di Indonesia, banyak eksekutif yang beralih menjadi pebisnis sukses karena di-groom oleh bos-nya. Pak Teddy Rahmat sebelumnya adalah eksekutif di ASTRA, sekarang menjadi salah seorang konglomerat Indonesia, karena diberi kesempatan untuk merintis bisnisnya sendiri bahkan berkongsi dengan keluarga Suryajaya.

Seorang kawan saya, bekerja sekian tahun sampai menjadi direktur operasional, sampai kemudian memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri. Bisnisnya kemudian 'diadopsi' oleh bosnya. Dia dijadikan partner, bisnisnya ditambahi modal, diberikan infrastruktur yang sama dengan bisnis bosnya. Dalam 5 tahun, bisnis kecilnya sekarang sudah menggurita. Waktu 'sendiri' dia hanya bisa menyewa satu buah 'kapal' untuk kemudian disewa-sewakan lagi. Setelah bisnisnya diadopsi, kini ia bisa memiliki kapal sendiri. Tidak tanggung-tanggung, mungkin sekarang perusahaannya memiliki dan mengoperasionalkan lebih dari 10 kapal (1 kapal harganya kurang lebih 20M). Semuanya tercapai dalam waktu singkat, 5 tahun saja.

Brett Godfrey adalah Virgin Express's Chief Financial Officer. Dia adalah seorang Australia. Brett memutuskan 'resign' dari perusahaannya Richard Branson karena akan kembali ke negara-nya Australia. Sir Richard Branson mengatakan "if you want to do anything in Australia, let me know and we'll see what we can do". Brett pulang ke Australia, dan start a low cost carrier di Australia, dengan dukungan dana dan infrastruktur Virgin Group. Brett berkongsi dengan mantan bosnya mendirikan Virgin Blue, a low cost carrier di Australia. Brett sekarang menjadi salah seorang terkaya di Australia ketika umurnya belum mencapai 45! Jadi, jangan ragu untuk mulai sebagai employee.

Always give your best. Watch and Learn. Build your reputation. Remember, the people is watching us. Your boss can be your partner someday.

Semoga bermanfaat, salam dahsyat!

posted under | 0 Comments

Ramadhan

Kau kunanti ketika jauh,
menunggumu pagi dan petang
kau kusambut ketika datang,
dengan suka riang, dan marhaban

hatiku bahgia ketika kau menjelang
tenteram ketika kau datang
ghirah-ku terbakar, menyala-nyala seperti lahar yang terpancar
dari gunung-gunung yang terpancang dan berjalan

shaum-ku adalah sambutan selamat datang
tadarrus-ku adalah lantunan rayuan
qiyam-ku adalah kemesraan
bersatu, menyatu, khusuk dalam jalinan ketakwaan

Namun, hari ini ketika sang surya tenggelam
dan takbir yang tercampur haru biru datang
kau kembali ke haribaan, pergi
tinggalkan tungku hati yang masih terbakar menyala
tingalkan kerinduan yang belum juga sirna

Ramadhan,
semoga tahun depan masih bersua

posted under | 0 Comments

SMS Spam

Beberapa rekan mungkin pernah atau malah sering mendapat SMS dari operator tentang penawaran produk-produk tertentu, baik barang maupun jasa, padahal pada saat kita meregistrasi layanan dari operator tersebut kita tidak pernah menandatangani atau pun menyetujui akan menerima SMS penawaran produk. Bolehlah saya mengkategorikannya sebagai SMS Spam.

Bagi saya, SMS Spam sangat menyebalkan. Ketika berharap mendapatkan SMS dari seseorang, ternyata yang masuk adalah SMS Spam. Belum lagi menuh-menuhin inbox. Untuk yang punya hp dengan memori besar sih, gak masalah dengan inbox sms-nya, tetapi bagi yang memiliki inbox sms dengan memory yang kecil, harus rajin-rajin menghapus sms-nya. Jika tidak, sms akan menggantung di server operator dan tidak segera kita terima di handphone. Pekerjaan sederhana yang menyita waktu.

Yang paling sering mengirimkan sms spam, bagi saya adalah Flexi. Ada panggilan tidak terjawab, dapat SMS. Dulu masih ok-lah, sebagai pemberitahuan ada yang menghubungi kita tetapi tidak dijawab. Tetapi, sekarang sudah berubah menjadi sms komersil. Ada penawaran ini dan itulah sebagai embel-embel. Sempat telepon ke call center flexi untuk menonaktifkan sms pemberitahuan ini, tetapi sampai hari ini masih terus masuk ke inbox dan memenuhi folder sms hp-ku. :( Belum lagi sms penawaran lainnya, yang seolah-olah berasal dari call center flexi (147) tetapi isinya adalah promosi produk. Sehari lebih dari 2 kali saya menerima sms seperti ini. 

Mungkin rekan-rekan lain sudah pernah membahas masalah ini dan mempertanyakan peraturan atau undang-undang untuk SMS Spam ini. Di Internet, spammer tidak dibiarkan bebas berkeliaran. Banned, bahkan sampai black list adalah konsekuensi moral yang akan diterima spammer. Tetapi di Indonesia, sms spam masih terus beredar dan sepertinya akan tetap beredar. Masih menunggu ketegasan dari pemerintah untuk memberantas sms spam.

Haruskah melakukan dan menampung opini publik besar-besaran supaya pemerintah mau membuka mata ya?

posted under | 0 Comments

Penipuan Modus Baru

Tiba-tiba saja nada dering di handphone-ku berdering. Nomornya masih asing, tidak terlisting di kontak. "Selamat Siang, Pak. Silakan menghubungi center di no 021-3xxxx. Mohon dicatat pak ya, nomornya 021-3xxxx". Aku hanya mengangguk-angguk aja. Ada perasaan geli bercampur sedih di dalam hati. Penipuan apa lagi ini?

Nomor yang menelepon adalah nomor gsm biasa, bukan no call center telkomsel atau setidaknya bukan no fixed phone. Cara bicaranya pun tidak mencerminkan seorang customer service. Hanya disuruh menghubungi center di no sekian-sekian. Jikalaupun dari call center telkomsel, pastilah dia langsung bilang tujuan dan maksudnya, tidak menyuruhku menelepon no tertentu. Mungkin no yang dihubungi adalah no Jakarta, tapi jangan salah, Flexi bisa di-combo dan di-divert. Dan kita tidak tahu no asli yang dihubungi apabila no tersebut di-combo atau di-divert.

Untuk rekan-rekan lainnya, waspadalah, waspadalah (hehehehe, niru pesan bang napi). Banyak orang yang mencoba menghalalkan segala cara untuk mencari uang, walau yang tidak halal sekalipun. Padahal Allah yang maha Mengetahui telah mengatur segala urusan hamba-Nya, termasuk masalah rezeki.

Sekali lagi, waspadalah, waspadalah......

posted under | 0 Comments

Apakah saya bekerja hanya untuk memperkaya bos saya?

Sebagian pekerja mungkin akan berpikiran seperti judul di atas, "Apakah saya bekerja hanya untuk memperkaya bos saya? Setiap hari saya harus bangun pagi, bekerja keras, melayani customer, terkadang mendapatkan komplain keras, untuk apa? Apakah hanya untuk memperkaya bos saya?"

Sebagai seorang (yang mungkin boleh disebut sebagai) pengusaha, saya mencoba menjawab dari sudut pandang yang berbeda. Dari sudut pandang saya sebagai pengusaha, mungkin hal yang akan saya coba jawab ini merupakan sebuah ketakutan dari teman-teman pengusaha lainnya, apabila karyawannya menyadari hal tersebut. Namun, Insya Allah, berbagi ilmu akan mendatangkan ilmu tambahan bagi kita.

Apakah saya bekerja hanya untuk memperkaya bos saya?

Sadarkan Anda, setiap hari pada saat bekerja Anda melakukan sebuah rutinitas yang dilakukan berulang-ulang. Berhari-hari, berminggu-minggu, bertahun-tahun, bahkan mungkin berpuluh-puluh tahun. Jika Anda menganggap bahwa rutinitas tersebut "hanya" merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan untuk memenuhi job description dan tanggung jawab, maka Anda salah besar.

Menurut saya, dalam bekerja setidaknya Anda memperoleh 3 manfaat penting dari pekerjaan Anda. Yang akan saya bahas, tentunya bukan upah / gaji yang memang merupakan hak Anda, tetapi ada hal penting lainnya yang merupakan "modal" bagi Anda.

1. Expertice

Untuk menjadi seorang expert di sebuah bidang tertentu, diperlukan pelatihan dan pembelajaran secara terus menerus. Dengan melakukan rutinitas pada pekerjaan Anda, setiap hari level Anda akan bertambah. Saya tidak mengatakan hal ini hanya pada karyawan kantoran atau staff yang menduduki jabatan tinggi saja. Bahkan sampai cleaning service pun, rutinitas setiap harinya akan menambah keahlian dalam bidang pekerjaannya. 

Dan Anda, sebagai seorang karyawan, dengan melakukan rutinitas harian pada pekerjaan Anda, Anda akan menjadi ahli dalam bidang Anda. Setiap hari level Anda akan semakin bertambah dan bertambah, dan baiknya lagi, Anda DIGAJI. Berapa banyak orang di luaran sana, yang ingin menjadi expert di bidang tertentu sampai rela mengeluarkan dana dalam jumlah yang tidak sedikit. Yang saya maksudkan bukan di bidang formal pendidikan, karena sampai hari ini saya masih yakin pendidikan di negeri kita hanya memberikan dasar-dasar keahlian, bukan keahlian itu sendiri. 

Untuk bisa magang di perusahaan tertentu contohnya, banyak mahasiswa-mahasiswa ataupun anak-anak smk yang harus mengeluarkan uang untuk terjun langsung di perusahaan. Untuk apa? Supaya level mereka semakin bertambah. Padahal Anda yang bekerja pada perusahaan, Anda dibayar. Anda digaji untuk melakukan hal tersebut. Bayangkan!


2. Sistem

Pada saat pertama kali saya memulai membuka usaha sendiri, saya memulai dari nol. Nol pengetahuan manajemen, nol pengetahuan pembukuan, dan bahkan hanya sedikit pengetahuan tentang bidang yang akan saya geluti. Hanya karena hobi dan kecintaan saya pada komputer, yang membuat saya nekat untuk membuka usaha sendiri. 

Sedangkan Anda, apabila pada saat ini Anda bekerja, Anda sudah mendapatkan ilmu tentang sistem. Tentang bagaimana menggaji karyawan, tentang bagaimana sistem jadwal libur, bahkan pada tingkatan yang lebih jauh lagi, tentang sistem pembelian maupun penjualan barang, dan lain-lain. Coba buka slip gaji Anda. Ada banyak pos-pos tertulis di situ. Ada gaji pokok, ada tunjangan-tunjangan, ada lembur, dan lain sebagainya. Bukankah itu merupakan sebuah sistem, yang Anda tanpa berpikir, bisa langsung menjiplak dan menjalankannya? Kemudian, coba lihat angka-angka yang ada di sana. Bukankah itu juga merupakan sistem? Bandingkan dengan slip gaji Anda, dua tiga tahun yang lalu. Bukankah ada sistem yang tertera di sana?

Pada saat membuka usaha dengan pengetahuan nol tentang manajemen, saya bingung menerapkan sistem gaji ini karena saya tidak mengetahui standar gaji yang seharusnya diterima oleh karyawan saya. Saya harus meluangkan waktu untuk bertanya ke depan ke belakang, ke kiri dan ke kanan, untuk memperoleh ukuran yang pas, yang bisa saya berikan untuk gaji karyawan. Bayangkan! 

Dan masih banyak lagi sistem-sistem yang kelihatannya mungkin sepele, tetapi pada suatu saat, Anda akan membutuhkannya. Saya yakin itu.


3. Relasi

Sebuah bisnis tidak mungkin ada tanpa relasi. Perusahaan yang bergerak di bidang apapun, membutuhkan relasi untuk menjalankan roda bisnisnya. Saya tidak ingin Anda membatasi relasi di sini dengan sebutan "customer" saja, tetapi saya ingin Anda menerjemahkan relasi dalam bentuk yang seluas-luasnya, sedetail-detailnya.

Tanpa disadari, pada saat Anda bekerja, Anda membuka dan mengetahui, bahkan mungkin diajarkan oleh perusahaan Anda untuk menjalin relasi dan berhubungan dengan orang-orang dan badan usaha. Sekali lagi saya tegaskan, jangan membatasi relasi di sini dengan sebutan "customer" saja. Bahkan tempat cuci mobil perusahaan pun merupakan relasi. Pusat Fotokopi adalah relasi, suplier adalah relasi, dan lain sebagainya. Relasi ini banyak dan berbagai macam bentuknya, jangan menyempitkan maknanya.

Semakin hari, semakin banyak dan akan semakin detail relasi yang Anda dapatkan. Sama seperti expertice, level Anda semakin hari akan semakin tinggi. Akan semakin besar dan banyak relasi Anda. Anda jadi tahu di mana tempat "terbaik" untuk membeli produk A. Anda jadi tahu, di mana tempat termurah untuk memproduksi benda B. 

Dan bahkan tidak sampai hanya di situ saja. Semakin banyak Anda berelasi, semakin Anda berhubungan dengan banyak orang, semakin Anda tahu karakteristik orang-orang. Customer C harus dilayani tepat waktu. Suplier J harganya masih bisa ditawar, dan lain sebagainya. Bahkan pada level yang lebih tinggi, Anda bisa tahu bahwa si A lebih suka ayam daripada ikan, si B tidak suka apabila diajak banyak bicara, dan lain-lain. 


Lalu, apa keuntungan mendapatkan ketiga manfaat tersebut?

Yang pasti, ketiga hal tersebut akan membawa Anda, Insya Allah, menuju ke kehidupan yang lebih baik. Apabila Anda masih bekerja pada perusahaan yang sama, dengan meningkatkanya level Anda, Anda akan semakin diperhatikan dan tentunya, jabatan Anda akan semakin meningkat yang artinya gaji Anda akan semakin besar. 

Apabila Anda hendak bekerja pada perusahaan lain, Anda mempunyai "harga diri" sehingga Anda berani mematok harga untuk diri Anda sendiri. Bukan untuk rakus dan menyombongkan diri, tetapi untuk menghargai diri sendiri.

Apabila Anda hendak membuka usaha sendiri, ketiga modal di atas, cukup untuk memulai, di samping modal dana tentunya. Setidaknya Anda tidak perlu meraba-raba sendiri tentang apa dan bagaimana sebuah perusahaan, seperti yang pernah saya lakukan dahulu. Anda hanya melengkapi, membenahi yang kurang, membuang yang tidak sesuai, dan menambahkan sesuai dengan kebutuhan.

Jadi menurut saya, tidak ada alasan bermalas-malasan dalam pekerjaan. Semakin Anda rajin dan bekerja keras, semakin dekat kesuksesan Anda raih. Ya toh?

posted under | 1 Comments

Akhirnya....

Setelah menjalani hari-hari yang panjang dan melelahkan, akhirnya kesempatan untuk sedikit berluang waktu tiba juga. Pameran dan seminar sudah dilaksanakan. Not too bad. Peserta seminar cukup lumayan banyak, sekitar 100 orang di hari pertama, dan 40 orang di hari kedua. Cukuplah sebagai sebuah start untuk melangkah lebih jauh ke depan, meskipun masih banyak catatan yang harus digarisbawahi.

Pameran juga not too bad. Sampai hari ini laporan belum aku terima, tetapi sepertinya cukup puas dengan hasil pameran kemarin. Entah untung, entah rugi, yang pasti aku senang dengan kerja keras yang aku lakukan. Aku senang dengan kerja keras tim di pameran, aku senang dengan kerja keras tim yang masih berada di toko, demikian pula, aku senang dengan kekompakan tim yang tetap bisa terjalin.

Dengan sedikit bernafas lega, akhirnya bisa bersantai sejenak. Meluangkan waktu bersama istri dan anak-anak. Sampai-sampai anak terkecilku, setiap kali aku pulang langsung minta gendong. Kadang aku heran juga, masak anak seumuran setahun sudah mengenal rasa rindu. Di hari biasa, terkadang aku dicuekin pada saat pulang kerja apabila adik sedang sibuk dengan pekerjaannya, apalagi kalau sudah melihat ummi-nya. Rasa lelah itu jadi hilang, melihat kakak dan adik yang menyejukkan mata.

Aku bersyukur kepadamu ya Allah, ternyata memang keluangan waktu itu begitu nikmat. Dan mungkin, aku termasuk yang melupakan kenikmatan itu. Astaghfirullah.


posted under | 0 Comments

(Kembali) Nyepi di Bali

Entah sudah berapa kali aku menikmati nyepi di Bali. Seingatku hanya beberapa kali saja aku pulang kampung karena nyepi. Sejak tinggal di Bali delapan tahun yang lalu, lebih banyak waktu yang aku habiskan untuk ikut menikmati nyepi di sini.

Nyepi bagi umat Hindu merupakan peringatan pergantian tahun. Ya semacam tahun baru lah. Untuk hitungan umat Hindu, pergantian tahun ini terjadi di bulan ke sembilan (kasanga). Agak unik memang. Hal ini dikarenakan, menurut perhitungan Bali, angka sembilan merupakan angka tertinggi. Angka sepuluh dan seterusnya merupakan gabungan antara angka-angka 0 sampai 9.

Ada empat hal yang dilakukan oleh umat Hindu pada saat Nyepi, yaitu Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan. Artinya aku kurang begitu paham, tetapi kurang lebih begini. Amati Geni kurang lebih berarti tidak menyalakan api, baik untuk memasak maupun penerangan. Amati Karya tidak bekerja/berusaha. Amati lelungan tidak bepergian. Sedangkan Amati Lelanguan, saya tidak paham artinya, masih dalam proses pencarian. Hehehehe. :D

Seluruh pelabuhan, bandara, dan terminal ditutup di Bali pada hari Nyepi ini. Bahkan pesawat pun dilarang melintas di langit Bali, meskipun tidak mendarat di Ngurah Rai. Hal ini sudah terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu, bahkan sebelum aku tinggal di Bali. Yang baru pada Nyepi tahun ini adalah, siaran TV dan radio seluruhnya dimatikan. Komisi Penyiaran Indonesia daerah Bali telah mengeluarkan keputusan untuk tidak menyiarkan atau merely siaran televisi dan radio. Untungnya, sinyal handphone dan internet tidak diblokir. Jika itu terjadi, wah.... jadi manusia gua di jaman purba lagi jadinya.

Menurut yang dibangga-banggakan, Nyepi merupakan sarana untuk berhemat, karena pada hari Nyepi ini hampir semua sumber daya diistirahatkan. Mungkin benar, akan tetapi aku kurang setuju. Pada hari H, memang mungkin banyak sumber daya yang dihemat. Akan tetapi, sebelum dan sesudah hari H - aku tidak berbicara hari-hari yang panjang dalam satu tahun, cukup H - 1 dan H + 1 - banyak pemborosan yang terjadi.  Belanja gila-gilaan di H-1 sebelum Nyepi, seolah-olah harus mempersiapkan stok makanan untuk 1 minggu ke depan. Antrian di supermarket panjang banget. Belum lagi nanti pas H + 1 akan banyak sekali pesta besar-besaran. Sebetulnya Nyepi bisa dioptimalkan, jika memang tujuannya untuk berhemat, jika hal-hal tersebut tidak dilaksanakan. Tapi, ini menurut pendapat pribadiku lho.

Pada akhirnya, Nyepi merupakan sebuah rangkaian kegiatan unik yang hanya terjadi di Bali saja. Mungkin banyak umat Hindu di daerah lainnya di nusantara ini, tapi hanya di Bali yang benar-benar bisa menjalankan nyepi secara terlembaga, maksudnya ada perda-nya. Tentang suasana yang harus benar-benar gelap. Dilarang bepergian, dan lain-lain. Jadi, untuk Anda yang ingin merasakan sensasi yang berbeda, coba aja sekali-sekali liburan ke Bali pas nyepi. Berani?

posted under | 0 Comments

Hari-hari yang melelahkan

Beberapa hari terakhir, adalah hari-hari yang amat melelahkan bagiku, baik bagi fisik maupun pikiranku. Ada banyak sekali hal yang terjadi. Hal ini dikarenakan statusku sebagai wakil ketua bidang IT dan seminar di Apkomindo, dan ketua umum FKPR (Forum Komunikasi Pengusaha Rimo).

Di Apkomindo, sekarang lagi sibuk-sibuknya mempersiapkan seminar untuk mendukung team pameran. Pada pameran NIX 2010 yang akan berlangsung tanggal 2-6 April 2010, akan diadakan kegiatan penunjang yang berupa seminar. Nah di situ, aku berkecimpung. Pembicara sudah ada. Tidak tanggung-tanggung, kita telah meminta Bapak Made Wiryana (pembaca CHIPS pasti tahu) untuk mengisi seminar. Temanya pun tentang security dan virus. Berharap bisa berlangsung dengan baik, karena sepertinya aku merasakan sekarang team seminar kurang begitu kompak dan kurang berkomunikasi dengan baik.

Untuk FKPR (Forum Komunikasi Pengusaha Rimo), ceritanya lebih panjang lagi. Sejarahnya, FKPR dulu dibentuk karena adanya kesamaan visi dan misi para pengusaha yang berada di Rimo, menolak kenaikan harga sewa. Pada akhirnya sekarang FKPR sudah beralih fungsi lebih ke arah kepentingan bersama anggota.

Kepengurusan awal, secara aklamasi aku terpilih menjadi ketua umum. Kemudian, bulan Februari kemarin, laporan pertanggungjawaban pengurus dibacakan. Dari teman-teman masih tetap menghendaki kepengurusan yang lama untuk menjabat kembali, apabila pengurus masih bersedia. Hanya bendahara saja yang diganti, karena bendahara yang lama tidak bersedia untuk menjabat kembali.

Sweeping, itu isu hangat yang menjadi bahan saat ini. Pengurus dengan dibantu beberapa anggota, berulang kali mengadakan pertemuan untuk membahas jalan keluar dari permasalahan ini. Meskipun sekarang belum bisa mendapatkan jalan keluar terbaik, setidaknya kami telah mengupayakan untuk mencari jalan keluar tersebut, terlebih beberapa anggota telah meminta kami untuk mengupayakannya.

Betul-betul hari yang melelahkan. Ketika argumen beradu di perdebatan kusir. Pembahasan yang tidak perlu, basi. Dana yang tidak mencukupi sehingga harus merogoh kantong sendiri. Ah...... Semoga semua ini ada manfaatnya di masa mendatang.

posted under | 0 Comments

Sejarah

Detik demi detik yang berlalu, dentang jam yang bergaung di setiap waktu, waktu yang terus berlari hingga ujung hari, menulis sejarah kita, saya dan Anda, baik sejarah itu berguna atau tidak bagi orang-orang di sekitar kita, ataupun bagi dunia.

Sejarah itupun tertulis secara otomatis, baik itu sejarah yang terencana, disengaja, disadari ataupun tidak. Apa yang telah terjadi kemarin, apa yang kita lakukan hari ini, apa yang akan terjadi di masa datang, tercatat dengan rapi dan teliti, tanpa cacat dan terlupa sedikitpun, yang pada akhirnya nanti, di hari yang amat besar, akan diputar ulang di hadapan kita.

Bisa jadi, sejarah itu akan berguna dan mempengaruhi orang-orang di sekitar kita, atau bahkan dunia. Bisa jadi sejarah itu akan tertulis di buku-buku sejarah, dipajang di museum-museum ternama, diabadikan di jalan-jalan protokol utama. Bisa jadi. Tapi itu tidak penting. Yang pasti, sejarah itu akan terus melekat pada diri kita, pada waktu kita, pada masa-masa kita, dan bahkan (mungkin) jauh pada saat setelah kita tiada. Tidak terpisah, tidak bisa dipisah.

Bagi diri kita, sejarah itu akan menimbulkan memori, kenangan masa lalu, yang baik dan buruk, yang berharga dan tidak, yang menyenangkan dan menyedihkan. Senyum, tertawa, gundah gulana, tangis, cinta yang membara, atau sejuta emosi lainnya. Suasana panas, dingin, bau harum  yang semerbak, suara gemericik air, tiupan angin, deburan ombak, dan sejuta suasana lainnya. Dimensi tempat dan waktu seakan tak terukur, kembali hadir di hadapan, membentuk romantisme masa silam yang ada dalam kenangan.

Itulah sejarah, tak lekang, tak lapuk, tak terpisah. Menyatu dan bersatu, membentuk diri kita, kini dan nanti. Membentuk peradaban kita, sekarang dan masa depan. Sedikit bukan berarti tidak berarti, kecil bukan berarti tidak membawa perubahan. Melengkapi, membentuk sebuah puzzle yang bernama peradaban.

Jadi, apa yang akan Anda tulis hari ini untuk melengkapi peradaban?

posted under | 1 Comments

Facebook, should I?

Beberapa hari ini berpikir untuk sign up ke facebook, tetapi masih ada keraguan dalam hati, apakah nanti akan lebih banyak manfaatnya ataukah malah lebih banyak mudharatnya.

Jika ditilik dari tujuannya, facebook berguna untuk menyambung tali silaturrahim. Bisa juga untuk berdakwah. Tapi menyambung tali silaturrahim dan berdakwah tidak hanya lewat facebook.

Atau hanya mengikuti trend? Seorang yang suka berkecimpung di bidang teknologi tidak mempunyai akun facebook, suatu ironi yang mengejutkan? Ah..., terlalu pendek berpikiran seperti itu.

So...? Istikharah!

posted under | 5 Comments

Selamat Jalan, Sobat

Hari ini, cuaca terik yang menyelimuti pagi hari di Denpasar, membawa kegundahan hati saat dering teleponku memanggil. Seorang sahabat baik telah pergi, membawa sejuta angin kenangan yang bertiup menyebar, tersapu oleh butiran-butiran kesedihan. Sungguh, hari ini Allah kembali menunjukkan kekuasaan-Nya.

Kemarin, aku masih melihatnya. Dengan wajah yang biasa, dengan penampilan yang biasa. Duduk berhadapan dengan orang-orangnya, melontarkan kebijaksanaan sebagaimana seharusnya. Kini, ia terbaring sendiri. Sepi .....

Selamat jalan pak Hans.

posted under | 0 Comments

Refresh

Momentarily this blog will be unavailable. There must be Something New. Web 2.0 has coming, but my blog is still crowded-editing html (honestly, I like this. Can customize my blog manually. But, I change my mind after develop website for apkomindo bali.)

Hope can be done soon!

posted under | 0 Comments

Undangan Reuni Alumni El Rahma

Mengundang semua rekan untuk hadir di acara reuni akbar keluarga besar El Rahma pada :
Hari / tgl : Minggu, 11 Juli 2010
Jam : 07.00 WIB
Tempat : X-Urang (sedang dalam konfirmasi), Jogjakarta
Tema : Membedah Manfaat Tali Silaturahmi
Undangan ini ditujukan kepada semua lulusan El-Rahma, baik STMIK maupun LPK semua angkatan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik http://www.kabarlama.com/?page_id=3/out-of-the-topic/undangan-reuni/page-1/

posted under | 1 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda