SMS Spam

Beberapa rekan mungkin pernah atau malah sering mendapat SMS dari operator tentang penawaran produk-produk tertentu, baik barang maupun jasa, padahal pada saat kita meregistrasi layanan dari operator tersebut kita tidak pernah menandatangani atau pun menyetujui akan menerima SMS penawaran produk. Bolehlah saya mengkategorikannya sebagai SMS Spam.

Bagi saya, SMS Spam sangat menyebalkan. Ketika berharap mendapatkan SMS dari seseorang, ternyata yang masuk adalah SMS Spam. Belum lagi menuh-menuhin inbox. Untuk yang punya hp dengan memori besar sih, gak masalah dengan inbox sms-nya, tetapi bagi yang memiliki inbox sms dengan memory yang kecil, harus rajin-rajin menghapus sms-nya. Jika tidak, sms akan menggantung di server operator dan tidak segera kita terima di handphone. Pekerjaan sederhana yang menyita waktu.

Yang paling sering mengirimkan sms spam, bagi saya adalah Flexi. Ada panggilan tidak terjawab, dapat SMS. Dulu masih ok-lah, sebagai pemberitahuan ada yang menghubungi kita tetapi tidak dijawab. Tetapi, sekarang sudah berubah menjadi sms komersil. Ada penawaran ini dan itulah sebagai embel-embel. Sempat telepon ke call center flexi untuk menonaktifkan sms pemberitahuan ini, tetapi sampai hari ini masih terus masuk ke inbox dan memenuhi folder sms hp-ku. :( Belum lagi sms penawaran lainnya, yang seolah-olah berasal dari call center flexi (147) tetapi isinya adalah promosi produk. Sehari lebih dari 2 kali saya menerima sms seperti ini. 

Mungkin rekan-rekan lain sudah pernah membahas masalah ini dan mempertanyakan peraturan atau undang-undang untuk SMS Spam ini. Di Internet, spammer tidak dibiarkan bebas berkeliaran. Banned, bahkan sampai black list adalah konsekuensi moral yang akan diterima spammer. Tetapi di Indonesia, sms spam masih terus beredar dan sepertinya akan tetap beredar. Masih menunggu ketegasan dari pemerintah untuk memberantas sms spam.

Haruskah melakukan dan menampung opini publik besar-besaran supaya pemerintah mau membuka mata ya?

posted under | 0 Comments

Penipuan Modus Baru

Tiba-tiba saja nada dering di handphone-ku berdering. Nomornya masih asing, tidak terlisting di kontak. "Selamat Siang, Pak. Silakan menghubungi center di no 021-3xxxx. Mohon dicatat pak ya, nomornya 021-3xxxx". Aku hanya mengangguk-angguk aja. Ada perasaan geli bercampur sedih di dalam hati. Penipuan apa lagi ini?

Nomor yang menelepon adalah nomor gsm biasa, bukan no call center telkomsel atau setidaknya bukan no fixed phone. Cara bicaranya pun tidak mencerminkan seorang customer service. Hanya disuruh menghubungi center di no sekian-sekian. Jikalaupun dari call center telkomsel, pastilah dia langsung bilang tujuan dan maksudnya, tidak menyuruhku menelepon no tertentu. Mungkin no yang dihubungi adalah no Jakarta, tapi jangan salah, Flexi bisa di-combo dan di-divert. Dan kita tidak tahu no asli yang dihubungi apabila no tersebut di-combo atau di-divert.

Untuk rekan-rekan lainnya, waspadalah, waspadalah (hehehehe, niru pesan bang napi). Banyak orang yang mencoba menghalalkan segala cara untuk mencari uang, walau yang tidak halal sekalipun. Padahal Allah yang maha Mengetahui telah mengatur segala urusan hamba-Nya, termasuk masalah rezeki.

Sekali lagi, waspadalah, waspadalah......

posted under | 0 Comments

Apakah saya bekerja hanya untuk memperkaya bos saya?

Sebagian pekerja mungkin akan berpikiran seperti judul di atas, "Apakah saya bekerja hanya untuk memperkaya bos saya? Setiap hari saya harus bangun pagi, bekerja keras, melayani customer, terkadang mendapatkan komplain keras, untuk apa? Apakah hanya untuk memperkaya bos saya?"

Sebagai seorang (yang mungkin boleh disebut sebagai) pengusaha, saya mencoba menjawab dari sudut pandang yang berbeda. Dari sudut pandang saya sebagai pengusaha, mungkin hal yang akan saya coba jawab ini merupakan sebuah ketakutan dari teman-teman pengusaha lainnya, apabila karyawannya menyadari hal tersebut. Namun, Insya Allah, berbagi ilmu akan mendatangkan ilmu tambahan bagi kita.

Apakah saya bekerja hanya untuk memperkaya bos saya?

Sadarkan Anda, setiap hari pada saat bekerja Anda melakukan sebuah rutinitas yang dilakukan berulang-ulang. Berhari-hari, berminggu-minggu, bertahun-tahun, bahkan mungkin berpuluh-puluh tahun. Jika Anda menganggap bahwa rutinitas tersebut "hanya" merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan untuk memenuhi job description dan tanggung jawab, maka Anda salah besar.

Menurut saya, dalam bekerja setidaknya Anda memperoleh 3 manfaat penting dari pekerjaan Anda. Yang akan saya bahas, tentunya bukan upah / gaji yang memang merupakan hak Anda, tetapi ada hal penting lainnya yang merupakan "modal" bagi Anda.

1. Expertice

Untuk menjadi seorang expert di sebuah bidang tertentu, diperlukan pelatihan dan pembelajaran secara terus menerus. Dengan melakukan rutinitas pada pekerjaan Anda, setiap hari level Anda akan bertambah. Saya tidak mengatakan hal ini hanya pada karyawan kantoran atau staff yang menduduki jabatan tinggi saja. Bahkan sampai cleaning service pun, rutinitas setiap harinya akan menambah keahlian dalam bidang pekerjaannya. 

Dan Anda, sebagai seorang karyawan, dengan melakukan rutinitas harian pada pekerjaan Anda, Anda akan menjadi ahli dalam bidang Anda. Setiap hari level Anda akan semakin bertambah dan bertambah, dan baiknya lagi, Anda DIGAJI. Berapa banyak orang di luaran sana, yang ingin menjadi expert di bidang tertentu sampai rela mengeluarkan dana dalam jumlah yang tidak sedikit. Yang saya maksudkan bukan di bidang formal pendidikan, karena sampai hari ini saya masih yakin pendidikan di negeri kita hanya memberikan dasar-dasar keahlian, bukan keahlian itu sendiri. 

Untuk bisa magang di perusahaan tertentu contohnya, banyak mahasiswa-mahasiswa ataupun anak-anak smk yang harus mengeluarkan uang untuk terjun langsung di perusahaan. Untuk apa? Supaya level mereka semakin bertambah. Padahal Anda yang bekerja pada perusahaan, Anda dibayar. Anda digaji untuk melakukan hal tersebut. Bayangkan!


2. Sistem

Pada saat pertama kali saya memulai membuka usaha sendiri, saya memulai dari nol. Nol pengetahuan manajemen, nol pengetahuan pembukuan, dan bahkan hanya sedikit pengetahuan tentang bidang yang akan saya geluti. Hanya karena hobi dan kecintaan saya pada komputer, yang membuat saya nekat untuk membuka usaha sendiri. 

Sedangkan Anda, apabila pada saat ini Anda bekerja, Anda sudah mendapatkan ilmu tentang sistem. Tentang bagaimana menggaji karyawan, tentang bagaimana sistem jadwal libur, bahkan pada tingkatan yang lebih jauh lagi, tentang sistem pembelian maupun penjualan barang, dan lain-lain. Coba buka slip gaji Anda. Ada banyak pos-pos tertulis di situ. Ada gaji pokok, ada tunjangan-tunjangan, ada lembur, dan lain sebagainya. Bukankah itu merupakan sebuah sistem, yang Anda tanpa berpikir, bisa langsung menjiplak dan menjalankannya? Kemudian, coba lihat angka-angka yang ada di sana. Bukankah itu juga merupakan sistem? Bandingkan dengan slip gaji Anda, dua tiga tahun yang lalu. Bukankah ada sistem yang tertera di sana?

Pada saat membuka usaha dengan pengetahuan nol tentang manajemen, saya bingung menerapkan sistem gaji ini karena saya tidak mengetahui standar gaji yang seharusnya diterima oleh karyawan saya. Saya harus meluangkan waktu untuk bertanya ke depan ke belakang, ke kiri dan ke kanan, untuk memperoleh ukuran yang pas, yang bisa saya berikan untuk gaji karyawan. Bayangkan! 

Dan masih banyak lagi sistem-sistem yang kelihatannya mungkin sepele, tetapi pada suatu saat, Anda akan membutuhkannya. Saya yakin itu.


3. Relasi

Sebuah bisnis tidak mungkin ada tanpa relasi. Perusahaan yang bergerak di bidang apapun, membutuhkan relasi untuk menjalankan roda bisnisnya. Saya tidak ingin Anda membatasi relasi di sini dengan sebutan "customer" saja, tetapi saya ingin Anda menerjemahkan relasi dalam bentuk yang seluas-luasnya, sedetail-detailnya.

Tanpa disadari, pada saat Anda bekerja, Anda membuka dan mengetahui, bahkan mungkin diajarkan oleh perusahaan Anda untuk menjalin relasi dan berhubungan dengan orang-orang dan badan usaha. Sekali lagi saya tegaskan, jangan membatasi relasi di sini dengan sebutan "customer" saja. Bahkan tempat cuci mobil perusahaan pun merupakan relasi. Pusat Fotokopi adalah relasi, suplier adalah relasi, dan lain sebagainya. Relasi ini banyak dan berbagai macam bentuknya, jangan menyempitkan maknanya.

Semakin hari, semakin banyak dan akan semakin detail relasi yang Anda dapatkan. Sama seperti expertice, level Anda semakin hari akan semakin tinggi. Akan semakin besar dan banyak relasi Anda. Anda jadi tahu di mana tempat "terbaik" untuk membeli produk A. Anda jadi tahu, di mana tempat termurah untuk memproduksi benda B. 

Dan bahkan tidak sampai hanya di situ saja. Semakin banyak Anda berelasi, semakin Anda berhubungan dengan banyak orang, semakin Anda tahu karakteristik orang-orang. Customer C harus dilayani tepat waktu. Suplier J harganya masih bisa ditawar, dan lain sebagainya. Bahkan pada level yang lebih tinggi, Anda bisa tahu bahwa si A lebih suka ayam daripada ikan, si B tidak suka apabila diajak banyak bicara, dan lain-lain. 


Lalu, apa keuntungan mendapatkan ketiga manfaat tersebut?

Yang pasti, ketiga hal tersebut akan membawa Anda, Insya Allah, menuju ke kehidupan yang lebih baik. Apabila Anda masih bekerja pada perusahaan yang sama, dengan meningkatkanya level Anda, Anda akan semakin diperhatikan dan tentunya, jabatan Anda akan semakin meningkat yang artinya gaji Anda akan semakin besar. 

Apabila Anda hendak bekerja pada perusahaan lain, Anda mempunyai "harga diri" sehingga Anda berani mematok harga untuk diri Anda sendiri. Bukan untuk rakus dan menyombongkan diri, tetapi untuk menghargai diri sendiri.

Apabila Anda hendak membuka usaha sendiri, ketiga modal di atas, cukup untuk memulai, di samping modal dana tentunya. Setidaknya Anda tidak perlu meraba-raba sendiri tentang apa dan bagaimana sebuah perusahaan, seperti yang pernah saya lakukan dahulu. Anda hanya melengkapi, membenahi yang kurang, membuang yang tidak sesuai, dan menambahkan sesuai dengan kebutuhan.

Jadi menurut saya, tidak ada alasan bermalas-malasan dalam pekerjaan. Semakin Anda rajin dan bekerja keras, semakin dekat kesuksesan Anda raih. Ya toh?

posted under | 1 Comments

Akhirnya....

Setelah menjalani hari-hari yang panjang dan melelahkan, akhirnya kesempatan untuk sedikit berluang waktu tiba juga. Pameran dan seminar sudah dilaksanakan. Not too bad. Peserta seminar cukup lumayan banyak, sekitar 100 orang di hari pertama, dan 40 orang di hari kedua. Cukuplah sebagai sebuah start untuk melangkah lebih jauh ke depan, meskipun masih banyak catatan yang harus digarisbawahi.

Pameran juga not too bad. Sampai hari ini laporan belum aku terima, tetapi sepertinya cukup puas dengan hasil pameran kemarin. Entah untung, entah rugi, yang pasti aku senang dengan kerja keras yang aku lakukan. Aku senang dengan kerja keras tim di pameran, aku senang dengan kerja keras tim yang masih berada di toko, demikian pula, aku senang dengan kekompakan tim yang tetap bisa terjalin.

Dengan sedikit bernafas lega, akhirnya bisa bersantai sejenak. Meluangkan waktu bersama istri dan anak-anak. Sampai-sampai anak terkecilku, setiap kali aku pulang langsung minta gendong. Kadang aku heran juga, masak anak seumuran setahun sudah mengenal rasa rindu. Di hari biasa, terkadang aku dicuekin pada saat pulang kerja apabila adik sedang sibuk dengan pekerjaannya, apalagi kalau sudah melihat ummi-nya. Rasa lelah itu jadi hilang, melihat kakak dan adik yang menyejukkan mata.

Aku bersyukur kepadamu ya Allah, ternyata memang keluangan waktu itu begitu nikmat. Dan mungkin, aku termasuk yang melupakan kenikmatan itu. Astaghfirullah.


posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda