?
Untuk Rh. Widada
Terakhir kali kita bertemu
mendung masih menggantung di kelopak matamu
membentuk gumpalan-gumpalan awan kelam
seakan hendak turun hujan, namun gerimis pun tak datang
terakhir kali kita bertemu
senyuman dan sikap renyahmu seakan sirna
ditelan patahan-patahan lempengan
gempa datang, semua sirna
aku seperti tidak menemukan dirimu yang kukenal dulu
entah sekarang,
di saat seorang bidadari telah turun ke bumi
melalui jeritan yang menyayat dari mulut istrimu
mungkin, raut wajahmu yang dulu
kini kutemukan kembali saat kita bertemu
entah kapan
2 komentar:
kita akan tetap berkawan,bukan?
ya, meski kita telah menjelma jadi sekian gigabyte
mainan maya
ini
salam,
sanjay
sanjay
Pasti!
Ada komentar tentang puisinya mas? Sudah lebih baguskah dari puisiku yang dulu? :)
Posting Komentar