Konsep tentang Kesulitan


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (QS. Al-Baqarah 2: 286)


Adanya kesulitan, kesusahan, atau kesempitan yang menimpa manusia, semuanya merupakan izin dari Allah SWT. Meskipun pada dasarnya semua kesulitan yang menimpa manusia merupakan kesalahan dari manusia itu sendiri, tetapi tetap semuanya terjadi dengan izin dari Allah SWT. Dari Ayat di atas, Allah menyatakan dengan gamblang, bahwa segala sesuatu, baik itu kesulitan ataupun kemudahan, tidak dibebankan kepada manusia, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Allah tidak pernah mendholimi makhluk ciptaan-Nya. Hanya terkadang manusia yang merasa "tidak sanggup" memikul beban yang berat, padahal semuanya itu sebetulnya mampu dipikulnya.

Adalah sangat merugi apabila manusia yang ditimpa kesulitan berputus asa dan meratapi nasib. Di balik semua kesulitan pastilah ada kemudahan. Ayat ini mungkin sering kita baca, namun jarang sekali kita resapi maknanya. Bahkan Allah mengulang kalimat ini dua kali.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah 94: 5-6)


Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun ayat ini (S.94:2-6) Rasululloh SAW. bersabda: "Bergembiralah kalian karena akan datang kemudahan bagi kalian. Kesusahan tidak akan mengalahkan dua kemudahan." (Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari al-Hasan.)

Dalam sebuah khotbah Jumat, dikemukakan: Kesulitan itu ibaratnya kita mendaki gunung yang tinggi. Untuk mencapai puncak gunung tersebut, banyak halangan yang kita dapati. Rasa lelah, kepanasan, perubahan suhu yang drastis, dll. Ada kalanya juga kita dapati binatang buas, atau jurang yang terjal yang tiba-tiba saja ada di depan mata. Namun tetap dengan semangat yang membara, akhirnya sampailah ke puncak gunung. Pengorbanan yang dilakukan dengan susah payah sebelumnya akan hilang. Kesusahan yang dirasakan akan berganti dengan kegembiraan. Selain puas karena mencapai puncak, akan terlihat juga betapa indahnya alam ciptaan Allah SWT. Kurang lebih seperti itulah gambaran kemudahan yang akan didapatkan setelah mengalami kesulitan.

Ada baiknya juga, sebagai penyemangat kita tadabburi Sabda Rasulullah SAW (Saya lupa redaksinya, cuman kurang lebih seperti berikut)

Semua urusan kaum Mukmin itu ajaib. Segala sesuatu yang menimpa kaum Mukmin itu baik. Dan tidak akan ada yang demikian itu kecuali pada kaum Mukmin. Apabila dia ditimpa kemudahan, dia bersyukur dan itu baik baginya. Apabila ditimpa kesusahan dia bersabar, dan itu baik pula baginya.


Jadi, gak perlu khawatir dengan kesusahan yang menimpa kita. Kemudahan akan datang setelah kesusahan. Yakinlah.

posted under | 0 Comments

Konsep tentang Rizki Allah


Sebetulnya agak susah untuk memulai menulis tentang tema ini. Aku yakin akan banyak pro dan kontra setelah tulisan ini aku publikasikan. Namun menurutku, inilah konsep yang paling tepat. Konsep yang harus diyakini oleh setiap muslim. Apabila ada yang kurang tepat, mohon dikoreksi. Hal tersebut murni kekhilafan dari diri saya pribadi.

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (QS Huud 11: 6)

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. (QS. Ar-Ruum 30: 37)

Atau siapakah dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri? (QS. Al-Mulk 67: 21)


Dari beberapa ayat yang saya kemukakan di atas, ada satu hal yang ingin saya garis bawahi, yaitu urusan rezki mutlak hak Allah untuk menentukan. Apakah seseorang itu akan dilapangkan-Nya, ataukah akan disempitkan-Nya. Namun satu hal yang pasti, apa yang telah ditakdirkan Allah kepada kita, itu merupakan takdir TERBAIK yang harus kita terima. Mungkin terlalu ekstrim apabila saya berkata bahwa sesungguhnya manusia itu tidak perlu bersabar. Yang ada hanya bersyukur. Diberi kemudahan, bersyukur. Diberi kesempitan pun bersyukur. Karena seperti yang saya ungkapkan di atas, segala yang menimpa kita merupakan takdir TERBAIK yang telah diskenariokan Allah kepada kita. Bukankah segala sesuatu itu datangnya dari Allah?

Rezki merupakan satu dari tiga bagian takdir Allah yang tidak bisa diubah, selain tentunya Jodoh dan Mati.

Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. Yunus 10: 49)


Menjadi orang kaya atau menjadi orang miskin bukanlah sebuah pilihan. Allah-lah yang menentukan apakah seseorang itu menjadi seorang yang kaya atau miskin. Apabila Allah telah mentakdirkan, misalnya hari ini kita mendapat rezeki 5 juta rupiah, Insya Allah (karena tidak boleh bilang pasti ya!) hari ini kita akan mendapatkan rezeki 5 juta rupiah. Namun, yang perlu dicermati adalah proses kita mencari rezeki tersebut, apakah dengan cara yang halal dan thoyib, ataukah dengan cara-cara yang haram dan bertentangan dengan ajaran Allah SWT. Namun sesungguhnya, apabila cara yang haram yang dilaksanakan, tentulah sangat merugi orang tersebut. Makanya, Aa Gym selalu bilang untuk masalah rezki dengan konteks "menjemput", bukan mencari. Karena masing-masing manusia telah ditentukan kadar rizkinya.

Proses, atau boleh saya bilang dengan ikhtiar itulah yang mendapat nilai di sisi Allah SWT. Bukan hasil. Ukuran kesuksesan seorang muslim adalah dari proses tersebut, yaitu berapa banyak ibadah yang telah dilakukannya, bukan dari hasil. Apabila Allah memandang seseorang dari hasilnya, maka Rasulullah (mungkin) orang yang pertama kali protes terhadap Allah SWT. Inilah perbedaan antara konsep Islam dan konsep orang-orang kapitalis. Orang-orang kapitalis lebih mengutamakan hasil daripada proses, sehingga apapun dilakukan dengan cara bagaimanapun supaya hasil bisa tercapai.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat 49: 13)


Lalu, bagaimana dengan konsep keadilan. Adilkah seseorang yang giat bekerja tetapi hanya mendapat rezki sedikit? Sedangkan seseorang yang satunya hanya bersantai-santai mendapat rezki yang banyak?

Ada dua hal yang ingin saya bahas tentang pertanyaan ini. Pertama, konsep keadilan dalam Islam (atau mungkin secara universal) bukanlah membagi sesuatu itu sama rata, sama rasa. Ada yang mendefinisikan adil sebagai "menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya". Kebalikannya adalah dholim. Yang harus kita yakini, Allah adalah Tuhan yang Maha Adil. Ketentuan dan keputusan Allah adalah ketentuan dan keputusan yang seadil-adilnya. Adakah yang meragukan hal tersebut? Jika masih ragu, lalu siapa kita ini? Adalah hak Allah untuk tidak menciptakan kita. Ada atau tiadanya kita, tidak berpengaruh terhadap Kebesaran, Kesucian, dan Keadilan Allah SWT. Satu hal yang harus kita yakini, seperti yang saya ungkapkan di atas, Apa yang menimpa kita merupakan skenario TERBAIK yang ditakdirkan Allah kepada kita. Kedua, yang dinilai dari seorang muslim itu bukan hasil, tetapi proses. Siapa yang bisa menjamin bahwa seseorang yang banyak harta lebih bahagia daripada orang yang kesempitan? Siapa yang bisa menjamin bahwa harta yang banyak lebih berkah daripada harta yang sedikit? Kebahagiaan dan keberkahan, setidaknya dua hal di atas yang bisa dijadikan tolok ukur, bukan nilai, bukan rupiah.

Lalu pertanyaan selanjutnya, jika begitu untuk apa kita berikhtiar, bukankah rezki sudah ditentukan oleh Allah?

Sebagai gambaran, ada baiknya kita simak shiroh di dalam Al-Quran dalam sebuah ayat

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu (QS. Maryam 19: 25)


Ayat di atas menceritakan tentang Maryam, Ibunda Isa a.s. Dia menengadahkan tangan berdoa kepada Allah supaya Allah memberinya rizki di saat kesusahan yang dideritanya memuncak, hamil tua dan berada di perasingan. Namun apa yang diwahyukan Allah kepadanya? Goyangkan pangkal pohon kurma itu. Ini merupakan ajaran kepada kita untuk berikhtiar. Maryam yang sedang dalam kondisi susah pun, harus berikhtiar untuk mendapat rizki dari Allah.

Berikhtiar dan berdoa merupakan sebuah kewajiban dari seorang muslim terhadap usaha yang dijalankannya. Meskipun takdir rezki Allah yang berhak menentukan, tidaklah patut bagi kita sebagai manusia, hanya berpangku tangan, berdiam diri. Tidak ada rezki yang jatuh dari langit, tiba-tiba datang di hadapan kita. Harus ada usaha dari kita untuk menjemputnya. Usaha itulah yang akan mendatangkan kebahagiaan kita kelak di akhirat. Atau, jika memang ingin bersantai-santai berpangku tangan, sudahkah pernah membaca ayat ini

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS Al-Ahsr 103: 1-3)


Bukankah ada "amal sholih" yang harus kita lakukan supaya kita tidak merugi?

posted under | 3 Comments

Putri Kedua, Asma Aisyah Humaira



Alhamdulillah, pada hari Senin, 22 Desember 2008, jam 12.45 WITA telah lahir putri ke-2 kami. Lahir normal di RSB. Harapan Bunda, Denpasar. Berat 2,8 Kg panjang 49 cm.

Sebetulnya, kelahiran putri kedua ini di luar dugaan. Perkiraan dokter, tanggal kelahirannya adalah 14 Januari 2009. Namun takdir Allah berkehendak lain. Di hari yang sangat istimewa, hari ulang tahun pernikahan kami, lahir anak kedua kami.

Awalnya, pada hari minggu pagi, bangun tidur, istriku merasakan air ketubannya sudah pecah. Aku yang pada saat itu masih berada di luar kota (Yogyakarta), menyuruhnya untuk periksa ke rumah sakit. Setelah positif bahwa ketuban pecah, oleh pihak rumah sakit dilarang pulang dan harus dirawat inap di rumah sakit. Gelisah itu yang aku rasakan. Akhirnya, setelah meluncur ke tempat pemesanan tiket, jam 20.00 WITA aku sampai di Denpasar. Taxi langsung aku arahkan menuju rumah sakit untuk menjumpai istriku.

Sampai di rumah sakit, gelisah yang aku rasakan kian bertambah. Istriku bilang, karena bertepatan dengan hari libur dan bukan merupakan kejadian mendesak, dokter yang memeriksa istriku selama kehamilannya tidak bisa datang ke rumah sakit. Sempat terjadi ketegangan, karena istriku menginginkan kelahiran anak kami secara normal. Takutnya untuk operasi sesar, membuatnya begitu cemas dan mengusulkan untuk memutuskan tindakan tanpa dokter, yaitu menghubungi bidan. Akhirnya aku menenangkannya dan memutuskan untuk menunggu sampai pagi keesokan hari.

Alhamdulillah, pada pagi harinya ada visite dari dokter. Karena kontraksi yang mulai datang, istriku dibawa ke ruang observasi. Semakin siang, kontraksi yang dirasakan semakin cepat jeda waktunya. Akhirnya, pada jam 12.45 WITA, anak kedua kami lahir.

ASMA AISYAH HUMAIRA, itu akhirnya nama yang akan disandang oleh si bayi mungil ini. Besar harapan dari kami, anak tersebut akan tumbuh menjadi seorang muslimah yang tangguh, menjadi seorang mujahidah Islam, menjadi Qurrata A'yun bagi kedua orang tuanya, dan akan senantiasa gigih membela Allah dan rasul-Nya. Semoga... Amin...

Mohon bantuan doanya ya! Jazakallah.

NB: Setelah berkonsultasi dengan Ustadz, ternyata ejaan yang benar adalah HUMAIRA, bukan KHUMAIRA. Jadi, ejaannya dibetulkan. :D

posted under | 0 Comments

Rindu Istriku

Ada yang hilang saat kau tak berada di sisiku
Senyummu adalah pelepas dahagaku
Cintamu adalah embun yang menyejukkan hatiku
Bisikan mesramu adalah bara pembakar semangatku

Cintaku...
Di sini aku merinduimu
Aku tapaki waktu demi waktu,
untuk dapat kembali berlabuh di pelukanmu
Jarak adalah penghangat tungku rinduku padamu

Cintaku....
Kutitipkan salam kangenku
pada angin yang berhembus
Pada bulan yang bersinar, pada bintang yang berkilauan
Jika kau pandang mereka
kan kau dapati wajahku di sana
Tersenyum hanya untukmu

posted under | 2 Comments

Salut


Jam sudah menunjukkan pukul 02.18 dini hari di hari ini. Sudah 5,5 jam lebih koneksi internetku menggunakan telkomsel Flash melaju. Salut! Setelah aku tinggal 1 jam, sampai muncul screen saver di windowsku, setelah aku lama-lama membuat dan mengetik konsep usaha, tidak terputus sedikitpun koneksi internet telkomsel flash. Padahal aku baru menggunakan paket unlimited yang up to 256 Kbps. (Hehehehe, sengaja cari yang murah dan unlimited, meskipun agak lambat).

Tadi sempat telpon ke call centre Telkomsel, di nomor 111, menanyakan apakah bisa aku upgrade paket unlimited-nya ke yang 3,6 Mbps. Ternyata harus ke Grapari. Ya... menunggu beberapa hari lagi. Besok Minggu dan Senin Grapari libur. Sabar dulu dech. Yang pasti menggunakan koneksi yang sekarang udah lebih dari cukup.

Sempat upload juga konsep usaha yang aku buat. Kalau mau bisa didownload: Konsep Usaha Kabarlama.INC (eko teguh). Ya baru konsep sederhana aja sih.

Hmm.... sudah pagi nich. Sudah jam setengah tiga. Harus istirahat dulu dech. :)

posted under | 3 Comments

IM2 Semakin Parah?


Koneksi internet menggunakan Indosat M2, membuat kepalaku nyut-nyutan. Bayangkan, untuk mengkoneksikan laptop ke internet, harus diulang beberapa kali. Padahal posisi sinyal dapat bagus, 5 bar full. UMTS atau bahkan HSDPA lagi. Modem yang aku pake, meskipun merek Cina, cukup lumayan lah. Modem ini paketan dari indosat. Tapi, yang namanya koneksi, payah dech...

Pertama aku berpikir mungkin modemnya yang perlu diganti. Aku cobain menggunakan Sierra Aircard 875u. Awalnya sih koneksi OK. Download juga lancar. Tapi... Nih lagi-lagi penyakitnya muncul. Baru beberapa menit browsing dan mencoba membuka web site yang besar (aku coba buka www.hp.com), udah ngadat. Di DUMeter, indikatornya berwarna merah semua, alias tidak kegiatan download upload, atau boleh dibilang koneksinya down. Mungkin hanya lost connection sesaat, pikirku. Aku coba browsing ke google.com, eh ternyata tidak bisa juga... Payah.

Hmmm... tapi bagaimana ya. Sudah terlanjur kontrak dengan indosat. Kurang 2 bulan. Jika diputuskan, aku harus beli modem baru untuk koneksi internet. Jika tidak diputuskan, makan ati juga nich. Denger-denger sih, dari temenku yang kerja di Indosat, katanya radio indosat diganti dengan merk Cina semua, sehingga terjadi penurunan kualitas sinyal. Entah itu berpengaruh atau tidak, aku juga kurang tahu. Tapi yang pasti, kekuatan sinyal yang didapat, tidak menjadi jaminan bahwa kita akan dapat koneksi yang bagus. Malah-malah, down di tengah jalan. Jika sedang chat dengan partner bisnis, bisa dibayangkan dech...

Sekarang sedang mencoba pindah ke lain hati nich. :D Aku coba sekarang menggunakan Telkomsel Flash. Ini sebetulnya merupakan kartu yang dipakai untuk anak-anak kerja. Cuman terpaksa dech. Test drive. Hehehehehe. Hasilnya lumayan juga. Sinyal yang didapat full 5 bar UMTS / HSDPA. Meskipun menggunakan paket yang 256 kbps, cukup lumayan stabil untuk membuka website yang berat seperti hp.com di atas. Agak lambat sih, tapi setara dengan harganya, 125 rb per bulan. Atau mungkin aku gunakan Telkomsel Flash aja yang unlimited 3,6 Mbps ya?

Hmmm.... menurutku sih, sinyal kuat Indosat ternyata tidak terbukti dech. Sorry....

posted under | 1 Comments

Pusingnya bikin Konsep Usaha


Hmmm.... Semua konsep sudah ada sih di dalam kepala, tapi menuangkannya ke dalam bentuk tulisan, kok susah sekali ya. Padahal, segala sesuatu mulai dari A sampai Z telah aku pikirkan, tapi sampai saat ini konsep tertulis belum juga selesai.

Sebagaimana aku sebutkan sebelumnya, aku mendapat kehormatan menjadi salah seorang konseptor kabarlama.inc. Sebuah badan usaha yang akan dibentuk untuk memberdayakan alumni el-Rahma. Berbagai harapan muncul dari banyak alumni tentang dibentuknya kabarlama.inc ini. Semakin terbeban pula diriku untuk membuat sebuah konsep yang lengkap dan komprehensif, mencakup semua hal, sehingga nantinya pada saat usaha tersebut didirikan, langsung bisa jalan.

Cuman, memang sebetulnya ini kelemahanku sejak dulu. Memulai itu tidak semudah yang dibayangkan, termasuk memulai menulis sebuah konsep. Terus terang aku bingung darimana harus aku mulai konsep tersebut. Apakah dari modal usaha, apakah dari proyeksi modal dan anggaran, atau dari mana? Ah.....

Pada saat ditanya istriku, "kalau untuk memulai bisnis sendiri, yang sepertinya tanpa konsep, kok bisa? Sedangkan seharusnya aku khan sudah berpengalaman dengan hal-hal seperti itu?" Hmm... sebetulnya iya juga sih. Cuman yang ini beda. Jika menjalankan usaha sendiri, semua konsepnya tidak perlu aku tulis. Aku simpan dalam kepala, aku berikan garis besarnya terhadap orang-orangku, sudah langsung jalan. Di tengah jalan, apabila terdapat sesuatu yang perlu diubah, ya langsung aku ubah. Keputusan ada di tanganku. Lah yang ini beda. Dalam pikiranku, karena ini mencakup orang banyak, dan mencakup uang yang "tidak sedikit", diperlukan sebuah konsep yang benar-benar matang. Karena apabila nantinya di tengah jalan terdapat kendala atau kesalahan dalam konsep tersebut, untuk mengubahnya diperlukan banyak tenaga dan energi. Diperlukan banyak waktu dan biaya pula. Itu pun kalau tidak teratasi dengan baik, akan bubar.

Dan satu hal lagi yang masih belum jelas untukku, yaitu usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar usaha yang akan dijalankan di bidang jasa maintenance dan Software House. Cuman ini harus dipertegas lagi. Maintenance yang bagaimana yang akan dijalankan? Target pasarnya siapa? Software yang akan diusung, apakah software yang sudah jadi atau tunggu pesanan terlebih dahulu? Dan lagi-lagi target pasarnya siapa?

Oh ya, mumpung lagi kepikiran nich. Ada mbah google yang belum aku tanya. Tak googling dulu ya!


posted under | 0 Comments

Di Balik Sebuah Buku Motivasi


Jogja, kalau boleh aku bilang, merupakan kota segudang penerbit buku. Tersebar di seantero kota, ada begitu banyak penerbit buku yang berdiri di kota ini. Sebut saja ada Bentang, LKiS, penerbit Andi, dll. Dulu sempat berkecimpung dalam bidang ini, meskipun bukan dalam bidang bisnisnya. Jadi sedikit banyak tahu tentang penerbitan.

Ada sebuah fakta menarik yang terungkap pada saat berbincang dengan teman, seorang pengarang buku. Sebuah buku motivasi yang dikarangnya pernah menjadi best seller. Ada banyak sekali pembaca yang menghubunginya, merasa termotivasi setelah membaca buku tersebut. Aku sendiri belum pernah membaca bukunya, cuman dari perbincanganku dengannya sepertinya isi bukunya kurang lebih memotivasi orang untuk mengubah hidupnya. Dijelaskannya dari A sampai Z.

Namun jangan salah. Konsep tetaplah sebuah konsep. Tanpa dilaksanakan, sebuah konsep hanyalah angan-angan belaka. Itu yang terjadi. Konsep yang dituliskan pada bukunya, merupakan sebuah pembelajaran bagi orang lain, tanpa dipraktekkan terlebih dahulu oleh pengarangnya. Pengarang hanya memotivasi orang untuk bisa mengubah nasibnya sedangkan dia sendiri masih "belum" bisa mengubah nasibnya sendiri.

Memang, saya tidak meng-generalisir hal ini. Tidak semua buku motivasi hanyalah konsep belaka, yang pengarangnya sendiri bahkan tidak tahu bagaimana melaksanakan konsep tersebut. Namun, dari fakta yang saya kemukakan di atas, ada baiknya kita mulai bisa memilah dan memilih buku-buku motivasi yang beredar di pasaran.


posted under | 4 Comments

Silaturahim Alumni El-Rahma


Ada banyak pengalaman menarik pada saat bertemu dengan teman-teman lama untuk bersilaturahim. Hari Minggu kemarin, di tengah teriknya kota Jogja, diadakan silaturahim alumni el-Rahma di Wong Solo Jogja. Awalnya sih aku ragu, apakah akan banyak yang datang. Ternyata informasi cepat menyebar. Beberapa alumni yang bahkan tidak berdomisili di Jogja, ikut datang meramaikan acara temu kangen tersebut. Ada yang dari Solo, ada yang dari Temanggung, ada yang dari Klaten, sedangkan aku sendiri dari Denpasar. Tidak khusus datang hanya untuk acara tersebut sih, cuman kebetulan saja berada di Jogja untuk mengurus bisnis yang ada di sini.

Meskipun sebagian saja yang aku kenal, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat silaturrahim. Beberapa orang yang belum sempat ketemu muka (ketemunya hanya di dunia maya, alias online), akhirnya bertemu di situ. Sempat kaget juga sih, karena bayangan postur dan wajah orangnya tidak seperti bayanganku. :D

Di antaranya Pak Edy (om Dyno). Menjabat sebagai pembina/penasehat alumni (semoga tidak salah ya), mewakili el-Rahma datang ke acara tersebut. Awalnya aku pikir yang namanya om Dyno ini orangnya kecil, pendek, hitam, suka menggunakan batik, suka merokok. Ternyata semuanya salah. Orangnya besar, kulitnya juga putih, bahkan kalau orang tidak tahu, mungkin di sangka chinese (atau chinese beneran ya?).

Pada silaturrahim kemarin, disepakati untuk membuat sebuah unit usaha yang berlabel kabarlama inc. Kabarlama merupakan singkatan dari Keluarga Besar Alumni El-Rahma. Awalnya nama kabarlama ini digunakan sebagai nama organisasi alumni. Belakangan sudah dibuat webnya. http://www.kabarlama.com. Dan sekarang, akan dibuat sebuah unit usaha. Ide ini awalnya berasal dari thread yang ada di forum kabarlama.com. Akhirnya setelah lama berkomunikasi via online, kemarin dibahas konsep usaha secara offline.

Ada 9 orang konseptor yang ditugasi untuk membuat sebuah konsep usaha yang telah disepakati. 9 orang konseptor tersebut yaitu, Ahyo, Anton, Umar, Bani, Warto, Endro, Mardi, Asih, dan aku sendiri. Bingung juga sih, karena belum mengenal medan. Untuk Jogja sendiri, terus terang aku masih blank dengan peta bisnis di sini. Meskipun dulu sempat tinggal agak lama di sini, sekarang harus kembali beradaptasi. Itu juga tugas utamaku di sini untuk bisnisku sendiri, beradaptasi dan menjalin koneksi.

Ya, semoga ini merupakan sebuah langkah awal yang baik. Merupakan sebuah impian dan obsesi bagi diriku sendiri untuk bisa memberdayakan alumni, membangun sebuah unit usaha, yang nantinya akan berkembang menjadi unit usaha mandiri. Siapa tahu suatu saat nanti bisa masuk bursa saham dan berstatus Tbk. Tapi ah.... aku tidak mau tercelup dalam ekonomi kapitalis.


posted under | 14 Comments

Google Chrome




Setelah lama tidak meluangkan waktu ke toko buku, akhirnya hari Senin kemarin sempat juga mampir ke toko buku untuk membeli beberapa buku dan majalah yang 'kelihatannya' menarik. Cukup lumayan juga sih budget yang dikeluarkan, namun itu tidak sebanding dengan pengetahuan yang didapatkan.

Nah, dari CHIP edisi November, dibahas mengenai Google Chrome, sebuah browser baru buatan google. Sebagaimana kita tahu, selain sebagai mesin pencari, google juga rajin membuat berbagai software gratisan untuk kita manfaatkan. Berbagai fitur tersembunyi ini bisa dilihat pada link "About Google", setelah kita masuk ke www.google.com.

Sama seperti aplikasi google lainnya, download awal file Chrome hanya sebagai pemicu untuk mendownload program Chrome itu sendiri. Anda bisa mendownload file pemicu tersebut di sini. Setelah mendownload file tersebut, pada saat instalasi, pastikan koneksi internet aktif, karena Google Chrome akan mendownload file programnya dari server google.

Pertama kali melihat antarmuka Chrome, aku langsung tertarik. Tampilannya sederhana, tidak neko-neko, tidak banyak fungsi meskipun banyak fungsionalitas di dalamnya, dan... ini yang menarik, kita seolah-olah tidak menggunakan browser. Seperti tampilan full screen gitu loh. Dari sisi kecepatan, cukup lumayan dan tidak mengecewakan. Dari yang aku baca di CHIP, ada teknologi sandbox pada tab google Chrome. Dengan teknologi ini, apabila sebuah tab crash (rusak/harus ditutup) hanya tab tersebut saja yang ditutup, tidak perlu menutup seluruh program Chrome. Itu bedanya dengan Firefox yang selama ini aku pake. Apabila sedang membuka banyak tab, dan terdapat crash pada salah satu tab, maka firefox akan menutup browsernya.

Kelebihan lainnya, sama seperti pada firefox, pada Google Chrome ini juga digunakan teknologi Breakpad, yaitu teknologi yang digunakan untuk melaporkan crash pada aplikasi. Sampai saat ini sih belum terjadi pada Google Chrome-ku, cuman menurut feeling, kurang lebih sama seperti pada firefox tampilannya.

Pada saat mencoba membuka beberapa website, terutama yang menggunakan css, google Chrome juga bisa menampilkannya dengan baik sekali, sebaik firefox ataupun ie.

CHIP melaporkan adanya beberapa kelemahan pada google Chrome, di antaranya: belum ada extensions seperti pada firefox, bahasa janggal apabila menggunakan bahasa Indonesia, adanya feature download otomatis (meskipun memudahkan user, namun riskan dimasuki virus oleh hacker), dll. Namun menurutku, hal tersebut hanya menunggu udpate dari google, karena google Chrome yang sekarang masih versi beta.

Terlepas dari kelebihan dan kelemahan di atas, Google Chrome saat ini sudah aku jadikan sebagai Browser Default untuk komputerku. Tampilan sederhananyalah yang membuatku kesengsem dengan browser ini. Dan sepertinya, browser ini sangat cocok untuk para pengembang software online (yang berjalan menggunakan web), karena dengan menggunakan browser ini seolah-olah tidak ada browser yang kita pake. ;)


posted under | 0 Comments

Khumaira....


Memasuki bulan ke-7 kehamilan istriku, kusempatkan untuk periksa USG ke dokter kandungan. Sebetulnya bukan USG yang pertama sih. Sejak awal kehamilan, setiap kali periksa ke dokter kandungan, selalu di-USG. Cuman baru pada usia kehamilan ketujuh bisa diketahui perkiraan jenis kelamin sang jabang bayi.

Sejak awal kehamilan anak kedua ini, kami berharap akan mendapatkan seorang anak laki-laki. Harapannya sih. Karena anak pertama kami perempuan. Namun Allah menakdirkan kami kembali diamanahi anak perempuan. Alhamdulillah.

Muhammad Al-Fatih, itu sebetulnya nama yang sudah aku siapkan apabila anak kedua ini laki-laki. Begitu kemarin diinformasikan kemungkinan perempuan, agak pusing juga dech mencari nama. Maklum, karena keterbatasan pengetahuan tentang mujahidah Islam, jadi agak susah mencari nama yang betul-betul keren. :D

Sampai akhirnya kemarin, dapat majalah Hidayatullah terbaru, temanya tentang kasih sayang. Ada sebuah panggilan khusus, panggilan mesra Rasulullah kepada istri tercintanya, Aisyah, yaitu Khumaira. Hmmm.... sebuah nama yang bagus dan cocok juga kayaknya untuk nama anakku. Tapi, Khumaira apa ya.....? Ada yang punya ide?

posted under | 2 Comments

Masjid Agung Sudirman



Entah mengapa, aku selalu merindukan masjid ini. Ada suatu pusaran energi positif yang terpancar dari masjid ini yang membuatku selalu ingin sholat berjamaah di dalamnya. Entah karena masjidnya yang luas, atau karena tiangnya yang banyak, atau entahlah.... Yang pasti aku rasakan, jika terlalu lama berpisah dan tidak sholat di masjid ini ada kerinduan mendalam untuk kembali ke dalamnya.

Terletak di pusat kota, masjid ini memang agak tersembunyi letaknya. Meskipun untuk masyarakat Denpasar dan sekitarnya, masjid ini sudah cukup terkenal. Tak kurang dari Aa Gym pernah memberikan ceramah di masjid ini. Masjid ini cukup luas untuk menampung ribuan jamaah. Bahkan, apabila diperlukan, halaman parkir masjid ini cukup untuk menampung sekitar 3000-an jamaah. Itu baru prediksiku lho, mungkin bisa juga lebih.

Biasanya hanya 2 waktu yang aku bisa sempatkan untuk sholat berjamaah di masjid ini, Dhuhur dan Ashar. Ya, masjid ini terletak dekat dengan kompleks perkantoranku. Dekat dengan tokoku, sehingga hanya siang dan sore hari saja aku sempat ke sana. Terkadang, sholat Shubuh aku sempatkan juga ke sana, tapi tidak bisa rutin.

Oh ya, satu hal yang menarik dari masjid ini adalah jamaahnya. Setiap kali sholat wajib 5 waktu, selalu penuh dengan jamaah. Tak kurang dari 50 orang setiap harinya sholat berjamaah di masjid ini. Apabila telah memasuki bulan ramadhan, bisa sampai 200-an orang jamaah subuhnya. Hebat bukan!

Ada 2 orang Imam reguler yang biasanya mengimami di masjid ini. Sayang, sampai saat ini aku belum pernah "menanyakan" namanya, meskipun sering berinteraksi di dalam masjid ini. Seorang bapak yang sudah tua, nah... Bapak ini kalau mengimami tidak terlalu cepat. Aku suka dech. Masih ada cukup waktu untuk membaca iftitah dan surat Al-Qur'an setelah Al-Fatihah. Yang satunya lagi, masih muda. Ya, mungkin karena masih muda itulah, mas Ustadz ini kalau mengimami selalunya cepat. :D Kalau sudah beliau yang mengimami, aku biasanya melepaskan do'a Iftitah, takut tidak terburu membaca Al-Fatihah. Seperti yang aku bilang tadi, biasanya aku sholat Dhuhur dan Ashar di sana, sehingga semua bacaannya di sirr-kan.

Hal yang menarik di masjid ini juga, hampir setiap ada kumpulan orang, entah sebelum atau sesudah sholat jamaah, pasti akan terjadi sebuah diskusi yang menarik. Diskusi mengenai semua hal, bukan hanya diskusi agama saja, meskipun sebagian besarnya diskusi agama. Bahkan, seperti yang sempat aku tulis sebelumnya, pernah juga aku berselisih paham dengan seseorang pada saat berdiskusi tersebut. (Baca artikel: Antara Islam dan Rasio).

Ya, tak mudah memang melupakan tempat yang aku anggap sebagai rumah sendiri itu. Ada salam hangat. Ada perdebatan seru. Ada pertanyaan yang tersampaikan saat beberapa hari aku tak datang. Ada senyum menyejukkan hati dari sesama saudara muslim. Ada suara adzan yang menderu mendayu-dayu. Ada jamaah yang bershaf rapi, mengikuti imam dengan khusuknya. Ada jabat tangan erat. Ada dzikir yang selalu berkumandang. Ada yang pula yang tiduran sambil baca artikel. :)

Ah... memang mungkin masjid ini adalah rumah ketiga bagiku setelah rumah tinggal dan kantorku. Aku selalu rindu masjid ini.


posted under | 0 Comments

Kaca Lemari



Tidak sengaja, pada saat bermain-main dengan HP-ku, terfoto gambar ini. Lumayan bagus, menurutku. Ini adalah kamar yang sering aku tidur di dalamnya apabila kembali pulang ke rumah. Percaya?

posted under | 0 Comments

Waterpass


Hari Sabtu kemarin, aku sempatkan untuk melihat tukang yang mengerjakan lantai di depan rumah. Ya, karena ketambahan satu anggota kendaraan baru, terpaksa harus merelakan sedikit taman di depan rumah untuk diurug dengan semen dan pasir, supaya bisa dipakai sebagai tempat parkir dan tidak tergenang pada saat musim hujan nanti. Sayang juga sebenarnya. Setelah bersusah payah menumbuhkan rumput di taman depan rumah, sekarang harus diurug dengan luluh semen. Semoga kemanfaatannya lebih besar daripada kemudharatannya.
Ada sesuatu hal yang menarik yang aku perhatikan dari pekerjaan mereka. Setelah selesai meratakan tanah - yang menurutku juga masih tidak rata :D - mereka "memaku" beberapa tiang bambu (kecil seukuran 1,5 jariku kira-kira) pada keempat ujung area yang akan disemen. Dari keempat tiang bambu tersebut akan ditarik benang sebagai panduan untuk meratakan luluh (semen dan pasir yang telah dicampur dengan air). Nah, di sini pikiranku berputar. Bagaimana cara memastikan area lantai rata pada saat disemen nanti? Karena seperti yang aku bilang di atas, tanah yang dipakai sebagai dasar, menurutku masih belum rata dan tidak mereka ratakan. Apabila digunakan meteran, tentu ketebalan antar area yang disemen tidak sama, sehingga nantinya lantai yang terbuat tidak rata.
Di sinilah sebuah "keajaiban" terjadi. Ajaib karena tidak diperlukan meteran dan tidak diperlukan angka untuk menyama ratakan area yang akan disemen. Sebuah alat sederhana yang masih menggunakan teknologi purba digunakan (aku sebut sebagai teknologi purba karena alat ini sudah digunakan sejak dulu). Waterpass. Sebuah alat sederhana yang hanya terdiri dari sebuah selang berdiameter kecil dengan air di dalamnya. Dengan alat inilah mereka mengukur kerataan lantai yang akan dibuat.
Konsepnya sederhana. Pertama, pada salah satu tiang yang telah dipancangkan, dibuat sebuah acuan ketinggian. Setelah itu, menggunakan waterpass tersebut, air yang berada pada ujung selang yang satu (A) diratakan dengan acuan ketinggian yang telah dibuat. Sedangkan pada ujung lainnya (B), ditempelkan pada tiang bambu pada salah satu sudut lainnya, kemudian ditandai. Setelah keempat tiang bambu tersebut ditandai, ditarik benang yang menghubungkan masing-masing sudut. Dengan acuan benang itulah mereka kemudian menyemen lantai, dan hasilnya rata.
Subhanallah, Allah yang Maha Kuasa menciptakan air dengan segala sifatnya, yang memudahkan manusia untuk berkarya.

posted under | 0 Comments

Antara Islam dan Rasio


Dalam sebuah kesempatan, sebelum sholat Ashar, sempat berdiskusi dengan seseorang yang tidak aku kenal sebelumnya. Ia menyatakan tentang kerasionalan Islam. Islam itu rasional, begitu katanya. Namun, yang membuat aku sedikit kaget, kata-kata selanjutnya dari dia, yang menyatakan bahwa Al-Qur'an itu tidak lengkap. Buktinya, di dalam Al-Quran tidak disebutkan di mana Adam diturunkan setelah "diusir" dari Surga. Kemudian, dia beranggapan bahwa, Islam adalah agama yang diturunkan kepada Rasulullah saja. Sedangkan sejak Nabi Adam, agama yang ada bukan Islam namanya. "Itu pemikiran JIL pak," ungkapku seraya pergi karena saat itu adzan Ashar telah berkumandang.
Ada hal yang berkecamuk dalam pikiranku. Hari gini masih ada saja orang yang berpikiran sempit seperti itu. Setelah merenung dan berpikir, akhirnya aku mencapai kesimpulanku sendiri tentang pernyataan-pernyataan tersebut.

1. Tentang Rasionalitas Islam

Perlu dicatat sebelumnya, betul bahwa Islam adalah agama yang rasional dalam konteks "muamalah". Segala sesuatu yang ada di alam ini, semua kejadian yang kemudian ditemukan oleh ilmu pengetahuan akhir-akhir ini, segala bentuk kehidupan yang diteliti oleh pakar di masa sekarang, semuanya sudah disebutkan oleh Al-Qur'an 14 abad yang silam. Padahal, pada saat itu, jangankan pesawat ulang-alik yang membawa astronot ke Mars, teropong pun belum ada. Inilah bentuk kerasionalan Islam. Pada saat orang-orang berpandangan bahwa bumi itu bentuknya datar seperti piring, atau pada saat orang-orang berpandangan geosentris, bahwa bumi yang menjadi pusat dari tata surya ini, Al-Quran telah menyebutkan dengan jelas segala sesuatu yang faktanya kita ketahui hari ini. Rasionalitas Islam akan selalu "match" dan tidak berseberangan dengan ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh para pakar. Apabila bertentangan, berarti para pakar itulah yang keliru, yang belum menemukan fakta sesungguhnya tentang penciptaan Allah.
Namun dalam konteks ibadah, menurut saya, Islam tidak bisa dikatakan sebagai agama yang rasional. Apabila Islam dikatakan sebagai agama yang rasional, maka tidak diperlukan keimanan untuk meyakini Islam sebagai Dienul Haq. Tidak diperlukan dakwah, karena seluruh ummat manusia dengan sendirinya akan meyakini kebesaran Allah SWT. Mengapa demikian? Karena, menurut saya, akal atau rasio manusia itu terbatas, sedangkan kemahakuasa-nya Allah tidak terbatas. Diperlukan adanya iman itu, karena akal manusia "tidak sampai" untuk menggapai ilmunya Allah yang Maha Tinggi. Sedangkan apabila manusia semakin berusaha untuk menggapainya, maka kemudian yang akan timbul adalah syirik (ungkapan ini dikatakan oleh Bapakku).

2. Bahwa Al-Quran tidak lengkap dan nama Islam itu hanya untuk Rasulullah SAW

Menurut saya, ini hanya akal-akalan kaum rasionalis untuk menyesatkan kaum muslim. Pada haji wada'nya Rasulullah, Allah telah memfirmankan dalam QS5 Al Maidah:3: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Dengan pernyataan Allah seperti itu, secara langsung maupun tidak langsung, Al-Quran itu telah lengkap, telah sempurna, sebagaimana sempurnanya Islam. Adapun nama Islam, Allah telah menyatakan bahwa Islam itu sudah ada sejak dahulu kala. Hal ini tercermin dalam QS. Al Hajj (22): 78.
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong.

Dengan ayat tersebut, telah jelas dan tidak perlu dijelaskan lagi tentang nama Islam itu.

posted under | 1 Comments

Menghitung Kapasitas Hard Disk

Menemukan Kapasitas Hard Disk yang hilang


As used for storage capacity, one megabyte (MB) = one million bytes, one gigabyte (GB) = one billion bytes, and one terabyte (TB) = one trillion bytes. Total accessible capacity varies de­pend­­ing on operating environment.

http://www.wdc.com/en/products/Products.asp?DriveID=329



Pembacaan kapasitas hard disk pada sebuah sistem (baca Windows), seringkali atau bahkan selalu, tidak se­­suai dengan kapasitas yang tertera pada fisik hard disk tersebut. Sebagai contoh, sebuah hard disk ber­ka­­pa­si­tas 80 GB secara fisik, akan terbaca sebagai 74,5 GB (kurang lebih) setelah diformat. Semakin besar ka­pa­­sitas hard disk, semakin besar pula kapasitas yang “hi­lang”. Sebetulnya hal ini merupakan sebuah hal yang wa­jar. Namun apabila kita tidak mengetahui ba­gai­mana cara menghitung kapasitas hard disk yang be­nar, ma­ka kita akan bingung dengan “hilang”-nya ka­pa­­si­tas hard disk tersebut.
Sebagaimana dikutip dari web western digital di atas, produsen hard disk menggunakan sistem desimal un­tuk menghitung kapasitas hard disk yang di­produk­si­nya. 1 MB = 1.000.000 bytes. 1 GB = 1.000.000.000 by­tes. 1 TB = 1.000.000.000.000 bytes. Bytes merupakan ukuran terkecil dalam satuan kapasitas komputer, dan untuk sementara ini Terrabytes (TB) merupakan satuan terbesar yang bisa ditemukan dalam kapasitas Hard Disk.

Mari kita hitung
Sedangkan pada windows, sistem membaca 1 KB = 1024 bytes, 1 MB = 1024 KB, dan seterusnya. Tidak saya kalikan perhitungannya di sini seperti di atas, su­pa­ya kita mudah membacanya. Sehingga, apabila se­buah hard disk berkapasitas 80 GB, maka

Kapasitas pabrik = 80GB x 1.000.000.000 = 80.000.000.000 bytes

Kapasitas di sistem (dihitung secara runut dari kapa­sitas terkecil)

80.000.000.000 / 1024 = 78.125.000 KB
78.125.000 / 1024 = 76.293,94531 MB
76.293,94531 / 1024 = 74,50581 GB

Sehingga, sebuah hard disk yang berkapasitas 80 GB secara fisik akan terbaca sebagai 74,5 GB (kurang le­bih) pada saat dibaca oleh sistem.

posted under | 0 Comments

Meluruskan Riwayat Pernikahan Rasulullah SAW - ‘Aisyah r.a.

Tulisan ini saya ‘jiplak’ seluruhnya dari Buku Muhammad SAW The Super Leader Super Manager, karangan ustadz Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, cetakan ke IX, April 2008, halaman 302-304, tanpa mengurangi ataupun menambahi dengan maksud memberikan pencerahan kepada ummat tentang tuduhan-tuduhan yang tidak benar yang dilontarkan kepada Rasulullah. Kepada ustadz Syafii Antonio, mohon maaf, saya tidak memohon izin terlebih dahulu. Apabila tidak berkenan, bisa kami hapus dari Web ini.

Meluruskan Riwayat Pernikahan Rasulullah SAW - ‘Aisyah r.a.

Seperti diketahui bahwa sebagian orientalis yang membenci Islam dan ummat Muslimin menyerang pribadi Rasulullah SAW dengan mempergunakan riwayat bahwa ‘Aisyah r.a. dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9 tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW. Mereka menuduh Rasulullah SAW seorang yang menikah dengan anak di bawah umur.

Ada dua alasan yang dapat dikemukakan dalam hal ini. Pertama dengan asumsi hadits Aisyah berumur 9 tahun dapat dijadikan hujjah dan kedua jika hadits tentang umur Aisyah bermasalah. Jika kita mengasumsikan kehujjahan hadits umur Aisyah tidak bermasalah, jalan paling objektif melihat umur pernikahan Aisyah dengan Rasulullah SAW adalah dengan mengkaji sebab pernikahan dan analisa sosiologis budaya Arab saat itu.

Aisyah dipersunting oleh Rasulullah SAW berdasarkan perintah Allah melalui wahyu dalam mimpi beliau. Rasulullah SAW mengisahkan tiga mimpi beliau kepada ‘Aisyah, “Aku melihatmu dalam mimpiku selama tiga malam, ketika itu datang bersamamu malaikat yang berkata: ini adalah istrimu. Lalu aku singkap tirai yang menyembunyikan wajahmu, lalu aku berkata sesungguhnya hal itu telah ditetapkan di sisi Allah. ” (HR Bukhari Muslim)

Perlu dicatat Aisyah juga merupakan istri Rasulullah SAW satu-satunya yang dipersunting di waktu gadis dan muda. Keadaan ini sangat penting untuk menginformasikan kepada ummat tentang berbagai aspek kehidupan keluarga yang membutuhkan arahan hukum dan suri tauladan Rasulullah SAW. Hal ini tidak mungkin bisa diinformasikan kecuali melalui orang terdekat yang serumah dengan beliau dan memiliki cukup waktu dan tenaga untuk mencatat dan mendakwahkannya kembali kepada ummat. Adalah rahasia Ilahi memilih Aisyah untuk mengemban tugas ini. Menurut berbagai kajian, sepeninggal Rasulullah SAW, Aisyah mengisi hari-harinya dengan mengajarkan Al-Qur’an dan Hadits dibalik hijab bagi kaum laki-laki pada masanya.

Perlu ditambahkan juga usia pernikahan memang sangat relatif dari satu masyarakat ke masyarakat lain dan dari seorang gadis ke gadis lain demikian juga dari seorang pria ke pria lain. Untuk masyarakat perkotaan modern usia pernikahan seorang wanita berkisar dari 20 hingga 25 tahun. 25 tahun biasanya sudah dianggap terlambat dan puncaknya adalah 30, di atas 30 semakin berat seorang gadis melawan anggapan “gadis yang belum laku” atau “terlalu pilih pilih alias jual mahal”.

Lain halnya dengan masyarakat pedesaan sangat banyak sekali gadis-gadis desa menikah tidak lama setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Saat itu kebanyakan usianya berkisar antara 12 hingga 14 tahun. Boleh jadi masyarakat Arab Badui yang belum mengenal sekolah formal seperti saat ini tidak terlalu berbeda dari masyarakat pedesaan di Indonesia yang menikahkan purti-putrinya tidak lama setelah usia SD. Dari kualitas keilmuan dan kepandaiannya, Aisyah menunjukkan ia jauh lebih dewasa dari umurnya dalam keilmuan dan kepribadian.

Di samping alasan pertama tadi ada baiknya kita lihat penelitian terhadap hadits Aisyah seperti berikut ini. (379) Hadits mengenai umur ‘Aisyah r.a. tatkala dinikahkan adalah problematis alias dha’if (lemah). Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku Hadits berasal hanya satu-satunya dari Hisyam bin ‘Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan ‘Aisyah r.a. tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik ibn Anas. Itupun baru diutarakan Hisyam tatkala telah bermukin di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun.

Mengenai Hisyam ini Ya’qub ibn Syaibah berkata, “Apa yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpercaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq.” Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq. (380) Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (Al-Maktabah Al-Athriyyah, Jilid 4, hal. 301). Al-hasil, riwayat umur pernikahan ‘Aisyah r.a. yang bersumber dari Hisyam ibn ‘Urwah, tertolak.

Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan beberapa peristiwa penting secara kronologis:

Pra-610M : Zaman Jahiliyah.
610 M : Permulaan wahyu turun
610 M : Abu Bakr r.a. masuk Islam
613 M : Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
615 M : Ummat Islam Hijarah I ke Habasyah
616 M : Umar bin al Khattab masuk Islam
620 M : ‘Aisyah r.a. dinikahkan
622 M : Hijrah ke Madinah
623/624 M : ‘Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW

Menurut Al-Thabari, keempat anak Abu Bakr r.a. dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah, artinya sebelum 610 M. (381)

Jika ‘Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti ‘Aisyah lahir pada tahun 613 M. Padahal menurut Tabari semua keempat anak Abu Bakr r.a. lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu sebelum tahun 610 M. Al-hasil berasar atas Tabari ‘Aisyah r.a. tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610 M. Jadi kalau ‘Aisyah r.a. dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun. Kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu marilah kita menengok kepada kakak perempuan ‘Aisyah r.a., yaitu Asmah.

Menurut Abd al-Rahman ibn Abi Zannad, “Asmah 10 tahun lebih tua dari ‘Aisyah r.a.” (382) Menurut Ibn Hajar al Asqalani, Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 74 atau 74 Hijriyah (Al-Asqalani. Taqrib al-Tahzib, hal. 654). Artinya, apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga ‘Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu hijrah. Dengan demikian berarti ‘Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun. Wallahu a’lamu bi al-shawab.

(379) Abdurrahman, .Muh. Nur. 2002. “Wahyu dan Akal Iman dan Ilmu,” Kolom tetap Harian Fajar, Makassar, 29 Desember 2002.

(380) Ibn Hajar al-’Asqalani. Tahzib al-Tahzib. Dar Ihya al-Turats al-Islami, Jilid II, hal. 50.

(381) Al-Thabari. Tarikh al-Mamluk, Jilid 4 hal. 50. Tabari meninggal 922 M.

(382) Al-Zahabi. Muassasah al-Risalah. Jilid 2. Hal 289.

posted under | 0 Comments

Nge-blog di kereta

Hmmm... pagi yang cerah. Harus bangun pagi-pagi sekali. Jam 3 pagi sudah harus bangun. Jam 4 sudah keluar rumah, berangkat menuju kantor kereta api. Ya, maklumlah di Denpasar khan tidak ada stasiun karena memang di sana tidak ada kereta api, sehingga dari Denpasar ke Banyuwangi diangkut bus. Tepat jam 5 pagi, bus berangkat menuju Banyuwangi.
Nah, yang menjadi sesuatu yang menarik, anakku hari ini pertama kali naik kereta api. Setelah lama menunggu-nunggu dan pengen naik kereta api, setelah berumur 5 tahun lebih beberapa hari, baru kesampaian naik kereta api. Bisa dibayangkan dech bagaimana reaksinya. Meskipun hanya tidur beberapa jam saja semalam, sekarang tuh, lagi ceria-cerianya. Menikmati pemandangan di sisi kanan dan kiri kereta.
Gerbong yang mengangkut kami tepat di belakang lokomotif. Oh ya, kami naik kereta api Mutiara Timur, jurusan Banyuwangi - Surabaya. Kebetulan dapat kereta eksekutif. Lumayan, begitu masuk sudah disambut, diberikan bantal. Kali-kali kalau pengen tidur ya. Hehehehehe. Ruangannya pun lumayan bagus. Lebih keren dari bus eksekutif. Ada sandaran kaki di bawah. Lantainya seperti pada lantai pesawat, ya meskipun bahannya beda sih. Ada AC-nya lagi. Lengkap deh. Meskipun tepat di belakang lokomotif, namun tidak terdengar suara berisik. Hal ini karena gerbong kami ditutup pintunya dari arah depan dan belakang.
Nah, daripada diam termangu menunggu tidak jelas, mending ngetik di blog. Hehehehe. Kutancapkan Huawei-ku, sesaat menunggu, zep..... dapat GPRS. Gak masalah dech, daripada tidak bisa koneksi internet sama sekali. Mulailah tuts keyboard satu per satu aku hentakkan.
Eh, petugas kereta datang.... Menanyakan tiket makan. Pas pesen tiket kemarin sih, tidak dikasih tahu dapat makan. Tapi tadi, pas hendak berangkat, diberi kupon makan. Lumayan untuk sarapan. Sebentar ya....., dikasih aqua nich.
Tiba-tiba saja kereta terhenti, setelah berjalan kurang lebih 5 menit dari Stasiun Banyuwangi, stasiun paling timur di ujung Jawa. Biasanya sih karena ijin untuk lewatnya belum dibuka. Ya, untuk kereta, beberapa meter sebelum masuk atau keluar stasiun, terdapat sebuah tower yang kurang lebih terdapat 2 atau 3 tanda bulat merah. Apabila bagian yang paling atas letaknya masih sejajar, belum naik, kereta yang hendak masuk ke stasiun ataupun yang keluar dari stasiun belum bisa lewat. Apabila yang paling atas sudah naik, kira-kira sudut derajatnya 60, kereta sudah boleh lewat. Itu sih sepengetahuanku ya. Mungkin juga salah.
Nah, ini yang unik juga dari kereta. Setiap jalan, seringkali membunyikan bel. Nguuuuuunnngggggg...... Tidak seperti bus atau kapal laut. Kalau bus, hanya sesekali saja membunyikan klaksonnya. Kapal laut pun demikian, hanya pas hendak berangkat atau berlabuh saja membunyikan klaksonnya.
Wah, sarapan sudah di depan mata nich. Makan dulu ah.....

posted under | 1 Comments

AVG Free Versi 8.0

Tiba-tiba saja muncul peringatan di layar laptopku bahwa AVG 7.5 per Tanggal 31 Mei 2008 tidak akan bisa diupdate lagi. Dan di peringatan tersebut tidak disebutkan adanya versi 8.0. Yah, dengan perasaan dag-dig-dug, coba aku klik tombol upgrade. Jika memang tidak gratis, mungkin cari Antivirus lainnya yang gratis kali ya! :)
Ternyata, versi Free-nya masih ada. Uh, leganya. Segera download yang versi Free. Instal, dan..... wow.
Tampilan OK punya, keren banget dech. Fitur, bertambah nich. Ada beberapa tambahan. Spyware protection-nya udah diincludin di versi yang free ini. Kemudian ada AVG Safe Search 8.0. Ada AVG Security Toolbar juga loh! Wah....
Ya, pertama coba diinstall dulu dech semuanya. Ternyata, ada beberapa hal yang tidak (baca:kurang) menyenangkan bagiku :D. Hal ini dikarenakan beberapa fitur baru tersebut membuat komputerku lambat (padahal memory sudah 1 gb, hehehehehehe). Lambatnya pas browsing internet. Makanya, kemudian feature Safe Search-nya tak disable. Untuk Toolbarnya sih lumayan. Kita bisa langsung update antivirus ini dari toolbar tersebut. Tapi tetep, gak sreg dech. Disable juga. :D
Satu hal yang agak memberatkan juga, ukuran file downloadnya lumayan besar. 45 mb-an. Selain itu, update-nya juga masih agak susah. Apa karena masih baru ya? Sehingga server update-nya masih sering terputus koneksinya. Padahal koneksi internetku bagus.
Terlepas dari itu semua, AVG telah menyediakan solusi AntiVirus dan AntiSpyware yang cukup canggih, dan ini yang terpenting, GRATIS! :)

posted under | 0 Comments

Rihlah di Bedugul


Kupacu mobilku ketika waktu menunjukkan pukul 16.30 WITA, Sabtu sore, ketika mentari telah sedikit tergelincir ke barat dan sinarnya yang kekuningan menyilaukan, menusuk mata melalui kaca depan mobilku. Meluncur menuju bedugul, untuk sebuah momen weekend yang telah direncanakan beberapa hari sebelumnya, bersama istri tercintaku dan buah hati kita berdua.
Siangnya, kusempatkan diri untuk sekadar browsing, mencari-cari penginapan yang kira-kira cocok suasananya untuk melepas malam. Sebuah hotel menarik perhatianku setelah googling agak lama. Enjung Beji Resort, sebuah hotel yang terletak persis di pinggir Danau Beratan, objek wisata yang sangat terkenal di bedugul itu.
Satu hal yang sedikit merisaukan hatiku pada saat itu adalah apabila resort tersebut telah terisi penuh. Ya, yang penting sampai di bedugul dulu. Apabila ternyata resort tersebut sudah terisi penuh, aku akan mencari hotel lain yang berada di sepanjang bedugul. Apabila tidak menemukan kamar kosong, paling parah, aku dan keluarga akan kembali ke Denpasar, malam itu juga.
Alhamdulillah, sesampainya di Enjung Beji Resort, masih terdapat beberapa kamar yang kosong. Segera aku booking sebuah kamar, yang terletak kurang lebih 50 m dari pinggir danau. Agak lumayan sih rate-nya, namun hal itu sesuai dengan apa yang kami dapatkan. Sebuah kamar yang terkesan tradisional modern, dengan ruang yang cukup lapang untuk tiga orang. Fasilitas air panas pun tersedia. Ya, hal ini perlu diperhatikan apabila kita berwisata ke bedugul, karena sudah hampir dapat dipastikan, dinginnya udara akan menusuk tubuh. Oh ya, satu hal lagi mengenai kamarnya, setelah aku perhatikan, kamar tersebut terletak di atas kolam. Kesan terapung sepertinya ingin ditampilkan di resort ini.

Masjid di atas bukit
Adzan maghrib menyadarkan kami akan tugas dan kewajiban yang telah menunggu. Setelah mengendarai mobil kurang lebih sepuluh menit, sampailah kami pada sebuah masjid yang terletak di atas bukit, di dusun Candi Kuning. Bedugul sendiri sebetulnya terletak di atas bukit, namun masjid ini, terletak lebih ke atas. Bertarung melawan hawa dingin yang menusuk, kami langkahkan kaki setapak demi setapak menaiki tangga untuk menuju masjid, karena di sini mobil di parkir di bawah dan harus berjalan kaki untuk menuju masjid. Sebuah masjid yang sangat besar, dengan menara yang terpancang ke atas tiba di hadapan kami. Jangan heran ya! Dusun Candi kuning yang masuk wilayah kelurahan Baturiti (kalau gak salah ya!) memang mayoritas penduduknya muslim. Sehingga berbeda dengan Denpasar, apabila telah datang waktu sholat, adzan akan berkumandang dan terdengar dari berbagai sudut dusun ini. Semenit kemudian, kami berdiam dalam kenikmatan khusyu', bersama warga masyarakat di sekitar masjid, menikmati undangan dari Rabb yang Maha Agung.
Satu hal yang membuat saya salut, meskipun weekend, pemuda-pemudi di dusun ini tidak berkurang semangat untuk belajar mengaji. Lima belasan pemuda-pemudi, dibimbing seorang ustadz, duduk melingkar mengumandangkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Tak peduli dengan hawa dingin yang menusuk. Tak peduli dengan malam minggu yang datang.

Kuliner
Dikarenakan mayoritas penduduknya muslim, tidak susah di daerah bedugul ini mendapatkan makanan yang Insya Allah "Halal". Berbagai restoran dan warung terbentang di sepanjang danau, dengan nama-nama khas yang dengan menutup mata pun, kita bisa melihat bagaimana kehalalan restoran atau warung makan tersebut. Barokah, Ash-Shidiq, dll, sebuah nama yang diadopsi dari kebudayaan muslim tersebar di sana. Satu hal lagi, yang ini umum terjadi di Bali, apabila kita memasuki sebuah restoran, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya, "Adakah sertifikat Halalnya?" Pertanyaan semacam ini sudah biasa dilayangkan apabila kita memasuki sebuah restoran. Dan Insya Allah, orang-orang di sini sudah paham tentang pertanyaan tersebut. Dan apabila kita masih ragu, jangan sungkan pula meminta untuk diperlihatkan sertifikat tersebut, karena biasanya, sertifikat ini dipajang di tempat-tempat yang mudah untuk dilihat.

Hawa dingin yang menusuk
Sebagaimana umumnya dataran tinggi, memasuki malam hari, hawa dingin akan semakin kencang menusuk tubuh. Berjalan-jalan menyusuri kawasan resort, jaket terus aku kenakan. Dengan penerangan yang minim, ditambah hawa dingin yang terus menusuk, akhirnya kami memilih untuk tinggal di dalam kamar. Waktu telah menunjukkan pukul 21.00 WITA. Meskipun tidak sedingin di Telaga Sarangan (hmmm.... jadi kepikiran masa lalu yang begitu indah bersama mantan pacarku, yang sekarang telah menjadi istriku :)), tetap saja hawa dingin menusuk tubuh. Berkali-kali aku bercanda dengan anakku untuk mematikan AC. "Orang gak ada AC-nya Pa!", katanya.
Selimut tebal dan bad cover menjadi kewajiban membalut tubuh, ditambah dengan celana panjang dan kaos kaki. Sebelumnya, juga telah berendam dengan air hangat. Sekali-kali aku coba untuk mengeluarkan tanganku dari selimut, ternyata, brrr.... dinginnya minta ampun.

Indahnya Ciptaan Allah
Sinar mentari menerobos melalui celah-celah pepohonan, membubarkan kumpulan embun pagi hari yang dingin dan menggantinya dengan kehangatan alam. Setelah mandi dan berkemas, kami bergegas melangkahkan kaki menuju tepi danau, untuk menikmati sarapan dan indahnya danau yang terbentang luas di bumi Allah ini. Hmm.... bayangkan, sarapan di pinggir danau di pagi hari sambil menikmati roti bakar dan omelette. Alhamdulillah, kenikmatan ini datangnya darimu ya Allah. Anak kami yang masih kecil pun tidak ketinggalan menikmatinya.
Melayangkan pandang seluas batas, akan tampak ayat-ayat Allah yang begitu mempesona. Subhanallah. Rimbunnya dedaunan di hutan yang tercetak hijau di atas sana, desir air yang terwadahi dalam waduk yang tak pernah surut, kencangnya hembusan angin yang memetik dawai-dawai alga di permukaan air, udara dingin segar yang terembus di bawah pohon tempatku duduk, sinar mentari yang segera menghangat tubuh, dan sejuta kenikmatan lain yang dicipta oleh Allah untuk manusia. Subhanallah.
Di tempat ini, ada sebuah tempat yang cukup menarik untuk dijadikan sebagai objek pengambilan foto. Apabila sempat ke bedugul, jangan berhenti hanya di objek Danau Beratan-nya saja. Naik sedikit dari arah danau, kita akan berjalan di jalan raya persis di pinggir danau. Kurang lebih 10 meter setelah melewati masjid, di sebelah kanan jalan terdapat sebuah objek wisata yang disebut sebagai taman bunga. Di pinggir danau di belakang taman bunga ini, terdapat meru (semacam pura dengan atap bertumpuk yang sangat tinggi), yang apabila kita berpose di depannya, akan tampak bahwa kita benar-benar berada di Bali. :D



Sebuah pengalaman yang luar biasa telah Allah anugerahkan untukku dan keluargaku. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah.

posted under | 3 Comments

Mengeset ukuran kertas pada CorelDraw X3

Mumpung ingat, sekalian posting.
Untuk membuat sebuah brosur, terkadang kita menggunakan ukuran kertas yang, kalau boleh aku bilang, tidak normal. Tidak normal di sini, berarti ukuran yang tidak umum digunakan oleh desainer (amatir mungkin ya). Sebagaimana aku sendiri, sering menggunakan ukuran kertas yang agak-agak aneh, yang penting tujuan awal dari bentuk yang aku inginkan tercapai. Seperti sekarang membuat brosur dengan ukuran kertas 50 x 20 cm lipat tiga.
Nah, pada beberapa program seperti Corel, hal ini akan menjadi masalah pada saat kita hendak mencetaknya. Biasanya, ukuran kertas default pada printer adalah letter atau A4. Kita harus mengubah ukuran kertas ini sebelum mencetaknya ke printer. Jika tidak, sebagian dari desain kita akan hilang.
Untuk mengubah ukuran kertas pada printer, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Supaya desain yang akan tercetak pada printer bisa kita lihat di layar monitor, lebih baik desain tersebut kita print preview dulu. Klik File -> Print Preview.



Gambar sebelum ukuran kertas diubah


2. Kemudian, klik pada Print Option (lihat gambar)



3. Setelah muncul kotak dialog Print Option (seperti gambar di bawah), klik pada properties.



4. Kemudian, klik pada tab Page Setup (Saya menggunakan Canon iP1880, jika menggunakan printer lain, pilih pada ukuran kertas sesuai dengan pilihan yang ada pada printer tersebut). Pilih Page Size. Pada drop down-nya, pilih Custom.



5. Setelah itu akan muncul kotak dialog ukuran kertas. Isikan sesuai dengan ukuran kertas yang Anda inginkan. Sepertinya untuk ukuran kertas ini, harus sedikit mengingat matematika ya, karena biasanya ukuran mm, jadi yang ukuran cm harus dikonversi ke mm dulu. :D



6. Klik tombol OK 3 kali.

7. Tampilan pada print preview akan seperti ini, dan siap dicetak.



posted under | 1 Comments

Kembali ke ... Printer Canon


Akhirnya, setelah melupakan printer canon sekian lama, hari ini aku kembali lagi menggunakannya. Canon iP1880. Sebelumnya sempat ber-"carut-marut" dengan printer Epson, terutama untuk print dalam jumlah yang besar. Ternyata, Canon masih lebih handal dalam hal kecepatan.
Ditambah lagi, Canon tidak membutuhkan "replace ink cartridge" seperti pada Epson C90 yang sebelumnya aku pakai. Memang pada Canon, setelah beberapa lembar printing, akan ada jeda waktu kurang lebih 2-3 detik untuk mempersiapkan dirinya menge-print kembali. Akan tetapi, ini yang sebetulnya aku cari, KECEPATAN. Luar biasa kecepatannya.
Sempat nyesel juga sih, kenapa dari kemarin-kemarin tidak berpaling ke Canon. Ya, karena termakan oleh omongan teman, yang mengatakan bahwa printer Canon apabila dimodifikasi, akan banjir di bagian bawahnya (gabus, tempat untuk menampung tetesan tinta). Akan tetapi, sekali lagi ini yang aku butuhkan, KECEPATAN. Printer Canon jauh lebih cepat mencetaknya daripada Epson, meskipun dalam mode full colour, standard.
Awalnya tidak sengaja melihat kecepatan printer Canon. Ceritanya, seorang customer membeli printer Canon dan minta sekalian dipasangkan di kantornya. Ternyata, setelah dites, aku sendiri terkagum-kagum dengan kecepatan cetak printer ini. Dan, jadilah, aku ambil Canon, dimodifikasi, dan dipakai untuk cetak brosur.
Tapi ada satu kelemahan memang yang terdapat pada printer Canon ini, yaitu tidak bisa menyimpan ukuran kertas secara langsung. Sehingga apabila kita menggunakan ukuran kertas yang ukurannya "tidak normal", kita harus mengeset dulu ukuran kertas tersebut pada saat pertama kali hendak menge-print. But that's not a big problem. Yang penting kecepatan cetaknya. :D

posted under | 2 Comments

Ayat-Ayat Cinta


Menonton film Ayat-Ayat Cinta memberikan sebuah hikmah kepadaku tentang indahnya Islam mengatur hubungan antara laki-laki dan wanita. Memberikan hikmah tentang indahnya Islam mengatur tata cara dan pola hubungan "perkenalan" antara laki-laki dan wanita yang akan menikah, atau yang lebih dikenal dengan Ta'aruf.
Pada masa sekarang ini, proses ta'aruf mungkin sudah banyak dilupakan oleh kalangan kaum muslimin. Isu-isu kesetaraan gender, pengaruh-pengaruh dari peradaban barat yang jahil, telah menyeret pemuda-pemudi Islam untuk lebih menuruti hawa nafsunya daripada mengikuti tata cara yang telah diajarkan oleh Islam. Maksud saya di atas, proses ta'aruf yang sesuai dengan nilai islami, bukan seperti yang dilegalkan pada saat ini, yaitu pacaran.
Sebagaimana kita lihat dalam film tersebut (meskipun ini hanya film, mungkin bisa terjadi di kehidupan nyata ya!), Fahri yang soleh, yang berusaha untuk mengikuti tata cara Islam, pada akhirnya mendapatkan seorang istri yang: "cantik, berkecukupan materi, taat, dan selalu berkomitmen untuk menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya". Pria mana yang tidak ingin mendapatkan istri "sempurna" seperti itu?
Lebih jauh lagi, saya terngiang dengan "surat cinta" yang diberikan Naura kepada Fahri.

Wahai orang yang lembut hatinya
Sudah lama aku selalu mengecap pahit
kelam oleh penderitaan
Aku tiada siapa pun kecuali Allah di hatiku
Tapi kau datang dengan cahaya
Aku ingin menjadi yang halal bagimu
Yang kan kau kecup keningnya
Kau hapus airmatanya

Coba kita garis bawahi dua kalimat berikut:
Aku tiada siapa pun kecuali Allah di hatiku, dan
Aku ingin menjadi yang halal bagimu

Dua kalimat di atas menunjukkan bagaimana seharusnya seorang laki-laki dan perempuan berhubungan menurut tata cara Islam, yaitu sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, dan hanya akan berhubungan dengan cara yang "halal". Halal di sini menyangkut banyak faktor yang harus diperhatikan.
Yang juga diangkat dalam film ini, adalah "pelurusan" opini publik terhadap masalah poligami. Tetapi saya tidak akan membahas permasalahan ini, karena sekali lagi saya tegaskan, saya bukan pelaku poligami, dan sampai saat ini belum terpikir (atau mungkin belum mampu ya!) untuk berpoligami. Coba baca artikel saya yang berjudul "Mengapa Pria Berpoligami".
Subhanallah, Islam memang begitu indah. Apalagi jika kita sebagai pengikutnya "kaffah" melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-Nya. Insya Allah.

posted under | 0 Comments

Mengapa Pria Berpoligami?


Dalam sebuah kesempatan berbincang dengan teman, muncul sebuah pertanyaan yang sebelumnya tidak pernah aku sangka. Kenapa pria berpoligami? Hmm... Pada saat itu aku cuman jawab: "apa ya?", sambil (sedikit) berusaha untuk mengalihkan pembicaraan ke arah lain. Karena terus terang, aku sendiri sebenarnya tidak tahu apa motivasi seseorang melakukan poligami. Karena aku bukan pelaku, dan untuk sementara ini (atau mungkin selamanya ya), tidak terpikir untuk berpoligami.
Terus terang, pertanyaan ini terus bergelayut di dalam otakku. Aku sendiri kemudian bertanya kepada diriku sendiri, seandainya saat ini, waktu ini, aku berpoligami, apa yang mendasariku untuk melakukan hal tersebut. Setelah lama merenung (hmm....) ternyata kudapatkan jawaban yang aku sendiri terkejut dengan jawaban tersebut. Hawa Nafsu.
Ya, apabila saat ini aku berpoligami, tak lain dikarenakan hanyalah hawa nafsu. Munafik apabila aku jawab aku berpoligami karena Allah dan Rasul-Nya, karena untuk menjalankan perintah-perintah lainnya aja, aku masih belum bisa. Sholat aja, sampai sekarang masih belum bisa benar-benar connect dengan sang Khalik.
Seperti yang aku bilang di atas, mungkin (sekali lagi mungkin, dan kayaknya ini kemungkin besar, 99% persen deh) selamanya aku tidak berpoligami. Bukan karena aku menolak poligami, namun karena aku kagum akan pengorbanan dan kesetiaan serta komitmen istriku selama ini. Dia wanita hebat, terhebat untukku. Rela melakukan apa pun untukku. Ya apa pun! (tentunya yang masih dalam koridor syar'i ya, Insya Allah). Sering aku bertanya kepadanya: "Kenapa sih kok baik sekali terhadapku?", Dijawab dengan senyumnya, "Ya, karena aku cinta padamu!".
Cinta. Hmm.... kata-kata yang mudah sekali diucapkan, namun memerlukan pengorbanan dan air mata untuk membuktikannya. Tapi, bukti itu telah diperlihatkan istriku. Semakin lama semakin nyata, seiring waktu yang berjalan. Tak pernah sekalipun, selama aku hidup dengannya, dia marah kepadaku. Mungkin, menurutku, 1000:1 wanita yang seperti dia. Ah, tidak, mungkin 1.000.000.0000.0000:1.
Pernah juga suatu waktu aku bertanya kepada istriku, "Ma, kalau aku tidak punya apa-apa, apakah engkau masih tetap akan mencintaiku?" Tanpa berpikir panjang, dan sepertinya jawaban itu sudah terpatri di dalam hatinya, "Aku mencintaimu bukan karena apa yang kamu punya, aku mencintaimu karena memang aku cinta padamu. Apapun keadaannya." Hmmm... Hebat bukan!
(bersambung, Insya Allah)

posted under | 0 Comments

SP3 bikin Mumet


Awalnya sih, ingin mencicipi Service Pack terbaru dari windows, yang pastinya terdapat banyak security update di dalamnya. Ternyata, sekali lagi, ternyata, banyak masalah yang ditimbulkan setelah SP3-nya diinstall.

Setelah berhasil mendownload SP3 yang filenya besar banget, kurang lebih 350 MB, mulailah muncul permasalahan-permasalahan yang diakibatkan tidak kompatiblenya software dengan SP3. Pertama, software bawaan Epson C90, Epson Status Monitor, yang mendeteksi masih berapa banyak tinta yang masih tersisa dan mendeteksi berapa halaman yang sudah tercetak, tidak bisa berjalan dengan normal. Software tersebut akan restart terus. Bahkan ditutup tidak bisa, meskipun "dipaksa" menggunakan Task Manager". Untuk masalah ini, OK-lah. Tidak banyak berpengaruh. Tanpa software pun, printer tetap bisa nyetak. Terpaksa, Epson Status Monitornya dinonaktifkan. Cara menonaktifkan sebagai berikut:

1. Klik Start -> Printer & Faxes
2. Setelah terbuka, klik kanan pada printer Epson Stylus C90 Series
3. Kemudian klik Printing Preferences.
4. Klik pada tab Maintenance



5. Klik pada tombol Speed & Progress



6. Centang pada pilihan Disable EPSON Status Monitor 3

Selesai.

Nah, ternyata, yang paling menyedihkan, PHP Triad-nya tidak jalan. Waduh..... Ini khan senjata paling berharga untuk membuat website. Dicoba menggunakan XAmp pun tidak mampu. Tidak bisa melaksanakan perintah webserver. Alhasil, semua web yang ada di laptop tidak bisa dilihat. :((

Ya, terpaksa dech, kembali ke SP2. Uninstall dech SP3-nya. Demi....

Memang, manusia suka sekali dengan sesuatu yang baru, padahal Allah telah memilihkan jalan yang terbaik (selalu) untuk manusia, tetapi kebanyakan tidak bersyukur. Mungkin, termasuk saya di dalamnya. Astaghfirulllah.


posted under | 2 Comments

Firefox lebih Sip


Setelah sekian lama menggunakan internet explorer, sampai terakhir yang internet explorer versi 7.0 (karena saya windows minded nih sampai sekarang), akhirnya beralih juga ke firefox. Tidak lain hal ini dikarenakan terlalu banyak masalah pada internet explorer.
Satu hal yang hampir selalu terjadi di internet explorer, pertama kali kita buka loadingnya, minta ampun, lamaaaaaaaaaaaaaaaaa banget. Belum lagi kalau tiba-tiba internet explorernya hang. Bukan macet sih, cuman diam beberapa saat gitu pas buka website. Padahal koneksi internet bagus, dapat HSDPA, tertinggi nich di jaringan 3,5 G.
Tapi ada kelemahannya juga sih firefox. Untuk beberapa alamat yang secure, saya coba pada salah satu website banking saya, tidak jalan. Pada saat saya coba di https://www.permatanet.com, dan coba untuk cek saldo, history transaksi dll, tabel tidak tampil. Dari server permata sendiri tidak mendeteksi adanya error. Kurang tahu yah, apa server permata yang belum support ke firefox.
Ya, tidak ada sesuatu yang sempurna. Namun, firefox lebih dari cukup lah. Pas pertama kali mengetahui ada add on-nya, iseng-iseng masuk ke web add-on. Ternyata, ada tampilan yang pas banget, yang saya suka. :)
Oh ya, satu lagi. Firefox nich compatible dan match banget ama google web accelerator. Begitu menggunakan firefox, optimized web dari google web accelerator jadi cepet banget. Sekarang sudah dapat 11.1 menit yang terhemat. :D Cuman, untuk Yahoo toolbar, tampilan text box untuk search di bagian kiri akan hilang. Tapi tetap kita bisa ketikkan teks yang hendak kita cari di sana, meskipun tampilannya tidak sempurna. Hal ini, entah dari yahoo toolbarnya yang tidak compatible dengan firefox atau karena theme yang saya gunakan di firefox. Menurut saya sih, kemungkinan besar dikarenakan theme-nya. Gak pa-pa dech, mengorbankan yahoo toolbar untuk tampilan yang ciamik.

posted under | 0 Comments

Software Adzan untuk mobile phone


Alhamdulillah, akhirnya aku temukan juga software adzan untuk mobile phone yang berbasis symbian dan java. Gratis lagi. Ada di http://www.searchtruth.com/mobile/azan/download_mobile_azan.php

Kemarin sempat pada saat pake pda, menggunakan software adzan juga. Tapi, pada saat ganti dengan nokia (lagi), belum dapat software untuk adzan. Mencari di internet pun belum dapat. Salah kata kunci kali ya!

Ini sekarang lagi uji coba. Isya' kurang lebih 5 menit lagi. Bisa terdengar bunyi adzan gak ya dari hp ku???

posted under | 0 Comments

Exploitasi "Konsep Ibadah"


Menurut saya, ada kecenderungan yang mengakibatkan lembaga-lembaga (bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi lembaga apa pun, termasuk lembaga bisnis), yang katanya "menyandarkan" pada konsep Islam, namun terjebak pada konsep yang dianggap sebagai "konsep ibadah" yang salah, sehingga profesionalisme dikesampingkan.

Pada lembaga-lembaga ini, prestasi seseorang dianggap tidak layak diperhitungkan, karena dianggap segala sesuatu itu harus dilakukan secara ikhlas dan hanya Allah semata yang akan membalasnya. Pun, kadang-kadang, kesalahan juga tidak pernah diperhatikan, karena manusia merupakan makhluk lemah yang selalu berbuat salah.

Padahal, konsep atau sistem mengenai pekerjaan dalam Islam, adalah konsep profesionalisme, yang menjunjung tinggi keadilan, menghargai kemanusiaan.

Pada beberapa kasus yang pernah saya perhatikan, kebanyakan lembaga-lembaga tersebut "mengeksploitasi" karyawan tanpa memperhatikan kesejahteraan karyawan tersebut, dengan tetap "mengedepankan" konsep ibadah, dan mendoktrin karyawan bahwa segala yang dilakukannya adalah ibadah dan bernilai di sisi Allah SWT. Memang betul, semua yang dilakukan oleh seorang mukmin adalah ibadah, tetapi, ini yang perlu diingat, pernahkah lembaga-lembaga tersebut belajar tentang konsep DHOLIM?

Dholim merupakan lawan dari Adil. Apabila kita definisikan, adil adalah menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Nah, di sinilah titik yang harus kita perhatikan. Untuk berbuat adil, harus ada aturan main yang jelas, yang transparan, dan disetujui oleh kedua belah pihak. Aturan main inilah yang kadang dilupakan oleh lembaga-
lembaga tadi.

Juga, bagaimana dengan konsep shodaqoh? Ada satu kenyataan pahit yang menarik untuk kita pelajari. Seorang pengusaha, yang notabene muslim, sering bersodaqoh terhadap orang-orang lain, di luar karyawan dan kantornya. Tetapi terhadap karyawannya? Pernah terjadi seorang karyawan pada sebuah restoran, karena berkeringat dan tidak ingin membasahi makanan, mengambil tissue untuk mengelap mukanya. Melihat kejadian tersebut, pengusaha tersebut marah besar dan mengatakan bahwa apabila hal tersebut dilakukan dirinya akan rugi. Nah,.... Silakan rekan-rekan menafsirkan sendiri cerita tadi.

Sebetulnya, dalam segala hubungan muamalah, Islam selalu menawarkan konsep win-win solution, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Namun pada masa kini, tampaknya konsep itu telah bergeser ke arah kecenderungan materi, sehingga baik terselubung maupun terang-terangan, kekayaan individual lah yang ingin diraih,
bukan rida dari Allah SWT. Wallahu A'lam Bish Showaf.

posted under | 0 Comments

Susahnya jadi Sistem Analist


Hmm... sampai pusing dech. Menganalisa program yang gak jadi-jadi. Konsep awal sih sudah ada. Sistem manual pun sudah ada. Tetapi, membuatnya menjadi program komputer, kok susah sekali ya. Ya, mungkin memang itulah keterbatasan saya.
Kadang sih terpikir, kalau sedang berdiskusi dengan istri, mungkin apa yang akan saya buat terlalu melebar, jauh dari yang dibutuhkan. Sekarang sudah coba saya persempit ruang sistemnya, tetapi tetap saja, gak selesai-selesai.
Atau mungkin penyakit lama kambuh lagi ya! Nah... ini yang selalu terjadi dari dulu. Maklumlah orang grafis. Jadinya cepet bosen. Apalagi ama yang namanya tampilan. Pengennya selalu buat yang cocok di hati gitu loh. Udah 75%, bosen, ganti lagi. Mulai dari awal lagi.
Tapi ini bukan masalah tampilan sih. Tapi masalah sistem. Manualnya sih gampang. Pokoknya penjualan dibundel. Nah, masalahnya gimana membundelnya supaya lebih cepet. Kalau yang sudah ada sih, mudah aja tinggal masukin ke daftar bundel. Yang belum ada? Belum lagi mencari control yang sesuai.
Ceritanya sih, kalau ditarik garis lurusnya (hehehehehehe, lebih suka garis lurus dech daripada benang merah. Karena benangnya udah terpintal jadi kain :D ) pengennya buat program untuk toko sendiri, toko komputer. Karena setelah lelah mencari-cari, harga program komputer ternyata tidak murah. Belum lagi tidak sesuai dengan kebutuhan. Makanya, iseng-iseng buat program sendiri. Tapi malah gak jadi-jadi. Belum lagi ada pesanan web site yang belum sempat dikerjakan. Ah...
Yah, sabar-sabar. Mulai dari yang kecil, dengan teliti dan hati-hati. Lihat manual. Bismillahirrahmaniirahim, semoga selesai dech. Doain ya!

posted under | 0 Comments

Printing Bikin Pusing


Mengeprint dokumen memang sebuah pekerjaan biasa. Apalagi kalau kita sudah sering melakukannya. Tetapi apa yang saya lakukan saat ini adalah sesuatu yang luar biasa, karena meskipun sudah terbiasa mengeprint dokumen, tetapi, jumlah printingnya ini loh, yang bikin kepala pusing. 1000 lembar, kurang lebih. Dan harus diselesaikan secepatnya. Wah....
Menggunakan Epson C90, yang di webnya katanya kecepatan printingnya sampai 25 ppm (25 halaman per detik), ternyata pada kenyataannya sangat lambat sekali. Untuk sekali cetak brosur berwarna ukuran 20x50 cm bolak-balik, dibutuhkan waktu sekitar 10 menit-an. Nah, bayangin aja, kalau untuk nyetak 1000 lembar brosur. berarti butuh sekitar 10.000 menit, atau sekitar 7 hari non stop. Belum lagi, C90 terdapat reset cartridge. Setiap nge-print kurang lebih 50 lembar, harus reset cartridge.
Dan, kemarin nich pengalaman baru. Mungkin karena sudah capek, sehingga printernya protes kali ya, yang tercetak hanya background nya saja. Tulisannya tidak tercetak. Nah, harus diistirahatkan dulu tuh printernya. Kurang lebih 1 jam.
Atau mungkin yang agak-agak gila saya ya. Karena cetak brosur sedemikian banyak menggunakan printer. Nah, mau bagaimana lagi. Hanya itu fasilitas yang dipunya. Sedangkan apabila dicetak di percetakan, MAHAL. Belum lagi waktunya lama. Kemarin sempat tanya ke percetakan, selembar sekitar 1600 rupiah. Kalau cetak 1000 lembar, berarti 1,6 juta. Wah.... Padahal kalau cetak pake printer, 1 kali refill 100 ml, cuman 16 ribuan. itu sudah bisa dipakai sampai 1000 lembaran. Dikali 4 + Beli kertas 80 rb an total 144 rban. Hehehehehe hemat 90%.
Sudah mencoba beralih ke printer laser warna, hmmm.... terdapat beberapa kendala. Pertama, printernya tidak ready. Harus indent terlebih dahulu. Baru tersedia pertengahan Februari, paling cepet. Wah... padahal butuh waktu cepet nich. Jadi, gak mungkin. Kedua, Ternyata printer laser warna hanya bisa masuk untuk ukuran kertas maksimal Folio, yaitu 33 cm. Padahal saya butuhnya panjangnya sampai 50 cm. Kalau paper tray-nya dibuka, printernya gak bisa nge-print. Wah...., gak mungkin lagi dech.
Tadi sempet browsing, cari-cari ada laser warna Samsung, kalau gak salah serinya E350. Mungkin kertasnya bisa sampai panjang, tetapi masih konfirmasi nich. Tanya-tanya pada pihak yang tahu.

posted under | 1 Comments

Totalitas dalam setiap perbuatan


Aku tidak akan berhenti dari jalan dakwah ini, hingga Islam tegak di bumi ini atau aku ikut musnah di dalamnya

(Hadits Rasulullah SAW)

Mungkin memang kalau kita perhatikan sekilas hadis di atas, menunjukkan idealisme yang sangat kuat dari seorang Rasulullah. Tetapi, menurut saya, ada makna lainnya yang terkandung dalam hadis tersebut, yaitu Totalitas.

Perhatikan pula firman Allah yang artinya kurang lebih, "Allah tidak akan mengubah nasib sebuah kaum sehingga kaum tersebut mengubah nasibnya sendiri." Firman Allah tersebut sangat relevan dan berhubungan apabila kita kaitkan dengan hadis di atas pada masalah totalitas. Totalitas dalam mengubah nasib. Sehingga Allah akan mengubah nasib kita, apabila kita mau secara total mengubah diri kita sendiri.

Jadi, Islam telah mengajarkan totalitas dalam setiap perbuatan. Totalitas itulah, yang Insya Allah, akan membawa kita menuju kesuksesan dan rida Allah SWT. Bukankah ada nasihat bijak yang berkata: "Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya, dan Beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok." Tak lain, menurut saya, yang terkandung dari kalimat tersebut adalah TOTALITAS. Totalitas bekerja, totalitas beribadah. Keduanya bersinergi. Menembus pusaran-pusaran kehidupan yang pada akhirnya akan tercapai rida sang Izzati.

Pada saat mengikuti pelatihan HI (Heart Intelligence), salah satu syarat sebelum mengikuti pelatihan tersebut adalah kita harus meninggalkan semua pikiran-pikiran yang ada di luar, dan totalitas mengikuti pelatihan HI tersebut. Dikatakan oleh Ustadz Basuki, apabila yang ada di luar itu kita pikir sekarang, bisa kita kerjakan sekarang gak? Itulah maknanya, bahwa dalam setiap perbuatan, kita harus betul-betul total, mengerahkan semua konsentrasi, pikiran, jiwa, raga, dan semua hal yang kita miliki, sehingga tentunya hasil yang akan didapat adalah kesuksesan, baik di dunia maupun di akhirat.

Konsep Kaffah dalam Islam juga merupakan totalitas penghambaan manusia kepada Allah SWT. Konsep penghambaan total inilah yang menjadikan Rasulullah dan sahabat sukses membawa Islam menjadi puncak peradaban tertinggi di dunia. Selain karena memang Islam sendiri itu Kaffah, yaitu meliputi segala bentuk sistem yang ada dalam kehidupan manusia, Allah, sang penciptalah yang memang mengetahui benar tentang masalah-masalah hamba-Nya.

Jadi, mengapa tidak dari sekarang kita mulai totalitas pada diri kita?

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda