Putri Kedua, Asma Aisyah Humaira
Alhamdulillah, pada hari Senin, 22 Desember 2008, jam 12.45 WITA telah lahir putri ke-2 kami. Lahir normal di RSB. Harapan Bunda, Denpasar. Berat 2,8 Kg panjang 49 cm.
Sebetulnya, kelahiran putri kedua ini di luar dugaan. Perkiraan dokter, tanggal kelahirannya adalah 14 Januari 2009. Namun takdir Allah berkehendak lain. Di hari yang sangat istimewa, hari ulang tahun pernikahan kami, lahir anak kedua kami.
Awalnya, pada hari minggu pagi, bangun tidur, istriku merasakan air ketubannya sudah pecah. Aku yang pada saat itu masih berada di luar kota (Yogyakarta), menyuruhnya untuk periksa ke rumah sakit. Setelah positif bahwa ketuban pecah, oleh pihak rumah sakit dilarang pulang dan harus dirawat inap di rumah sakit. Gelisah itu yang aku rasakan. Akhirnya, setelah meluncur ke tempat pemesanan tiket, jam 20.00 WITA aku sampai di Denpasar. Taxi langsung aku arahkan menuju rumah sakit untuk menjumpai istriku.
Sampai di rumah sakit, gelisah yang aku rasakan kian bertambah. Istriku bilang, karena bertepatan dengan hari libur dan bukan merupakan kejadian mendesak, dokter yang memeriksa istriku selama kehamilannya tidak bisa datang ke rumah sakit. Sempat terjadi ketegangan, karena istriku menginginkan kelahiran anak kami secara normal. Takutnya untuk operasi sesar, membuatnya begitu cemas dan mengusulkan untuk memutuskan tindakan tanpa dokter, yaitu menghubungi bidan. Akhirnya aku menenangkannya dan memutuskan untuk menunggu sampai pagi keesokan hari.
Alhamdulillah, pada pagi harinya ada visite dari dokter. Karena kontraksi yang mulai datang, istriku dibawa ke ruang observasi. Semakin siang, kontraksi yang dirasakan semakin cepat jeda waktunya. Akhirnya, pada jam 12.45 WITA, anak kedua kami lahir.
ASMA AISYAH HUMAIRA, itu akhirnya nama yang akan disandang oleh si bayi mungil ini. Besar harapan dari kami, anak tersebut akan tumbuh menjadi seorang muslimah yang tangguh, menjadi seorang mujahidah Islam, menjadi Qurrata A'yun bagi kedua orang tuanya, dan akan senantiasa gigih membela Allah dan rasul-Nya. Semoga... Amin...
Mohon bantuan doanya ya! Jazakallah.
NB: Setelah berkonsultasi dengan Ustadz, ternyata ejaan yang benar adalah HUMAIRA, bukan KHUMAIRA. Jadi, ejaannya dibetulkan. :D
Sebetulnya, kelahiran putri kedua ini di luar dugaan. Perkiraan dokter, tanggal kelahirannya adalah 14 Januari 2009. Namun takdir Allah berkehendak lain. Di hari yang sangat istimewa, hari ulang tahun pernikahan kami, lahir anak kedua kami.
Awalnya, pada hari minggu pagi, bangun tidur, istriku merasakan air ketubannya sudah pecah. Aku yang pada saat itu masih berada di luar kota (Yogyakarta), menyuruhnya untuk periksa ke rumah sakit. Setelah positif bahwa ketuban pecah, oleh pihak rumah sakit dilarang pulang dan harus dirawat inap di rumah sakit. Gelisah itu yang aku rasakan. Akhirnya, setelah meluncur ke tempat pemesanan tiket, jam 20.00 WITA aku sampai di Denpasar. Taxi langsung aku arahkan menuju rumah sakit untuk menjumpai istriku.
Sampai di rumah sakit, gelisah yang aku rasakan kian bertambah. Istriku bilang, karena bertepatan dengan hari libur dan bukan merupakan kejadian mendesak, dokter yang memeriksa istriku selama kehamilannya tidak bisa datang ke rumah sakit. Sempat terjadi ketegangan, karena istriku menginginkan kelahiran anak kami secara normal. Takutnya untuk operasi sesar, membuatnya begitu cemas dan mengusulkan untuk memutuskan tindakan tanpa dokter, yaitu menghubungi bidan. Akhirnya aku menenangkannya dan memutuskan untuk menunggu sampai pagi keesokan hari.
Alhamdulillah, pada pagi harinya ada visite dari dokter. Karena kontraksi yang mulai datang, istriku dibawa ke ruang observasi. Semakin siang, kontraksi yang dirasakan semakin cepat jeda waktunya. Akhirnya, pada jam 12.45 WITA, anak kedua kami lahir.
ASMA AISYAH HUMAIRA, itu akhirnya nama yang akan disandang oleh si bayi mungil ini. Besar harapan dari kami, anak tersebut akan tumbuh menjadi seorang muslimah yang tangguh, menjadi seorang mujahidah Islam, menjadi Qurrata A'yun bagi kedua orang tuanya, dan akan senantiasa gigih membela Allah dan rasul-Nya. Semoga... Amin...
Mohon bantuan doanya ya! Jazakallah.
NB: Setelah berkonsultasi dengan Ustadz, ternyata ejaan yang benar adalah HUMAIRA, bukan KHUMAIRA. Jadi, ejaannya dibetulkan. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar