Nge-blog di kereta
Hmmm... pagi yang cerah. Harus bangun pagi-pagi sekali. Jam 3 pagi sudah harus bangun. Jam 4 sudah keluar rumah, berangkat menuju kantor kereta api. Ya, maklumlah di Denpasar khan tidak ada stasiun karena memang di sana tidak ada kereta api, sehingga dari Denpasar ke Banyuwangi diangkut bus. Tepat jam 5 pagi, bus berangkat menuju Banyuwangi.
Nah, yang menjadi sesuatu yang menarik, anakku hari ini pertama kali naik kereta api. Setelah lama menunggu-nunggu dan pengen naik kereta api, setelah berumur 5 tahun lebih beberapa hari, baru kesampaian naik kereta api. Bisa dibayangkan dech bagaimana reaksinya. Meskipun hanya tidur beberapa jam saja semalam, sekarang tuh, lagi ceria-cerianya. Menikmati pemandangan di sisi kanan dan kiri kereta.
Gerbong yang mengangkut kami tepat di belakang lokomotif. Oh ya, kami naik kereta api Mutiara Timur, jurusan Banyuwangi - Surabaya. Kebetulan dapat kereta eksekutif. Lumayan, begitu masuk sudah disambut, diberikan bantal. Kali-kali kalau pengen tidur ya. Hehehehehe. Ruangannya pun lumayan bagus. Lebih keren dari bus eksekutif. Ada sandaran kaki di bawah. Lantainya seperti pada lantai pesawat, ya meskipun bahannya beda sih. Ada AC-nya lagi. Lengkap deh. Meskipun tepat di belakang lokomotif, namun tidak terdengar suara berisik. Hal ini karena gerbong kami ditutup pintunya dari arah depan dan belakang.
Nah, daripada diam termangu menunggu tidak jelas, mending ngetik di blog. Hehehehe. Kutancapkan Huawei-ku, sesaat menunggu, zep..... dapat GPRS. Gak masalah dech, daripada tidak bisa koneksi internet sama sekali. Mulailah tuts keyboard satu per satu aku hentakkan.
Eh, petugas kereta datang.... Menanyakan tiket makan. Pas pesen tiket kemarin sih, tidak dikasih tahu dapat makan. Tapi tadi, pas hendak berangkat, diberi kupon makan. Lumayan untuk sarapan. Sebentar ya....., dikasih aqua nich.
Tiba-tiba saja kereta terhenti, setelah berjalan kurang lebih 5 menit dari Stasiun Banyuwangi, stasiun paling timur di ujung Jawa. Biasanya sih karena ijin untuk lewatnya belum dibuka. Ya, untuk kereta, beberapa meter sebelum masuk atau keluar stasiun, terdapat sebuah tower yang kurang lebih terdapat 2 atau 3 tanda bulat merah. Apabila bagian yang paling atas letaknya masih sejajar, belum naik, kereta yang hendak masuk ke stasiun ataupun yang keluar dari stasiun belum bisa lewat. Apabila yang paling atas sudah naik, kira-kira sudut derajatnya 60, kereta sudah boleh lewat. Itu sih sepengetahuanku ya. Mungkin juga salah.
Nah, ini yang unik juga dari kereta. Setiap jalan, seringkali membunyikan bel. Nguuuuuunnngggggg...... Tidak seperti bus atau kapal laut. Kalau bus, hanya sesekali saja membunyikan klaksonnya. Kapal laut pun demikian, hanya pas hendak berangkat atau berlabuh saja membunyikan klaksonnya.
Wah, sarapan sudah di depan mata nich. Makan dulu ah.....
Nah, yang menjadi sesuatu yang menarik, anakku hari ini pertama kali naik kereta api. Setelah lama menunggu-nunggu dan pengen naik kereta api, setelah berumur 5 tahun lebih beberapa hari, baru kesampaian naik kereta api. Bisa dibayangkan dech bagaimana reaksinya. Meskipun hanya tidur beberapa jam saja semalam, sekarang tuh, lagi ceria-cerianya. Menikmati pemandangan di sisi kanan dan kiri kereta.
Gerbong yang mengangkut kami tepat di belakang lokomotif. Oh ya, kami naik kereta api Mutiara Timur, jurusan Banyuwangi - Surabaya. Kebetulan dapat kereta eksekutif. Lumayan, begitu masuk sudah disambut, diberikan bantal. Kali-kali kalau pengen tidur ya. Hehehehehe. Ruangannya pun lumayan bagus. Lebih keren dari bus eksekutif. Ada sandaran kaki di bawah. Lantainya seperti pada lantai pesawat, ya meskipun bahannya beda sih. Ada AC-nya lagi. Lengkap deh. Meskipun tepat di belakang lokomotif, namun tidak terdengar suara berisik. Hal ini karena gerbong kami ditutup pintunya dari arah depan dan belakang.
Nah, daripada diam termangu menunggu tidak jelas, mending ngetik di blog. Hehehehe. Kutancapkan Huawei-ku, sesaat menunggu, zep..... dapat GPRS. Gak masalah dech, daripada tidak bisa koneksi internet sama sekali. Mulailah tuts keyboard satu per satu aku hentakkan.
Eh, petugas kereta datang.... Menanyakan tiket makan. Pas pesen tiket kemarin sih, tidak dikasih tahu dapat makan. Tapi tadi, pas hendak berangkat, diberi kupon makan. Lumayan untuk sarapan. Sebentar ya....., dikasih aqua nich.
Tiba-tiba saja kereta terhenti, setelah berjalan kurang lebih 5 menit dari Stasiun Banyuwangi, stasiun paling timur di ujung Jawa. Biasanya sih karena ijin untuk lewatnya belum dibuka. Ya, untuk kereta, beberapa meter sebelum masuk atau keluar stasiun, terdapat sebuah tower yang kurang lebih terdapat 2 atau 3 tanda bulat merah. Apabila bagian yang paling atas letaknya masih sejajar, belum naik, kereta yang hendak masuk ke stasiun ataupun yang keluar dari stasiun belum bisa lewat. Apabila yang paling atas sudah naik, kira-kira sudut derajatnya 60, kereta sudah boleh lewat. Itu sih sepengetahuanku ya. Mungkin juga salah.
Nah, ini yang unik juga dari kereta. Setiap jalan, seringkali membunyikan bel. Nguuuuuunnngggggg...... Tidak seperti bus atau kapal laut. Kalau bus, hanya sesekali saja membunyikan klaksonnya. Kapal laut pun demikian, hanya pas hendak berangkat atau berlabuh saja membunyikan klaksonnya.
Wah, sarapan sudah di depan mata nich. Makan dulu ah.....
1 komentar:
Makan apa, pak?
Nasi rames yah?
Atau nasi goreng?
Kalau saya naik Mutiara Timur sih lebih suka pesen tiket tanpa kupon makan.. Bosen dengan makanan kereta. Kurang menarik. Mendingan nongkrong makan di warung2 atau pedagang kaki lima sekitar pelabuhan atau stasiun.. Hehehe..
Posting Komentar