PDA, Komputer dalam Genggaman
Mobilitas manusia telah mendorong pesatnya perkembangan teknologi PDA. Kini, perangkat yang berukuran mungil tersebut tidak lagi sebatas asisten pribadi untuk menyimpan data nama, alamat dan catatan harian saja. Lebih dari itu, PDA telah berubah menjadi komputer pribadi. Hampir semua aplikasi komputer terkini sudah bisa dioperasikan dari peranti dalam genggaman tangan.
Perkembangan teknologi telah membuat PDA kini bisa dipakai untuk mengetik, mengolah angka, desain grafis, presentasi, multimedia dan koneksi ke jaringan internet. Desain PDA yang masih tetap mungil menyebabkan banyak orang yang lebih menyukainya dibandingkan komputer ataupun notebook yang besar. Bahkan, kepopulerannya telah membuat pabrikan telekomunikasi mengintegrasikan PDA ke dalam telepon seluler (handphone).
Tipe PDA berdasarkan catatan sejarah perkembangannya dapat dibagi ke dalam tiga jenis. Pembagian ini berdasarkan pada sistem operasi yang digunakan yaitu, PALM, Psion, dan Pocket PC. Perangkat Palm menggunakan sistem operasi Palm. Untuk input data, digunakan stylus. Sedangkan PDA jenis Psion, bentuknya mirip dengan notebook yang dilengkapi dengan keyboard mungil. Sistem operasinya memakai EPOC. Kemudian tipe ketiga, Pocket PC adalah perangkat yang memakai system operasi Windows CE. Sama dengan Palm, pengoperasiannya menggunakan stylus.
Setelah sempat stagnan pada tahun 2003, kini para pabrikan PDA berusaha bangkit dengan inovasi baru. Tahun 2004 banyak bermunculan teknologi baru yang berpusat pada penyatuan antara komunikasi suara dan data. PDA menjadi semakin kecil dan mengarah ke bentuk yang lebih trendy. Tidak hanya sebagai penunjang untuk menyelesaikan pekerjaan, namun juga sebagai sarana hiburan yang menarik dan mengasyikkan. PDA kini berubah menjadi peranti yang mampu mendukung mobilitas manusia sehari-hari untuk menjalani hidup, bekerja, dan bermain.
Ini bisa terjadi, karena muncul persaingan yang ketat antara pabrikan pembuat PDA. Mereka terus mengembangkan teknologi yang semakin memudahkan penggunaan PDA. Akibatnya selain perangkat keras, seperti processor, maka teknologi perangkat lunak atau software pun turut berkembang. Seiring dengan perkembangan teknologi internet tanpa kabel alias Wi-Fi, maka sarana tersebut menjadi standar pada PDA.
Rata-rata PDA saat ini sudah memakai teknologi processor yang bisa berlari “kencang”. PDA kelas menengah ke atas memakai model processor yang memiliki kecepatan di atas 300 MHz. Sehingga perkembangannya sudah mengarah kepada multimedia yang lebih kompleks. Tidak lagi sebatas mendengarkan lagu ataupun menonton film. Penggunaan multimedia dicirikan dengan semakin cerahnya layar PDA yang didukung dengan resolusi tinggi.
Perkembangan teknologi telah membuat PDA kini bisa dipakai untuk mengetik, mengolah angka, desain grafis, presentasi, multimedia dan koneksi ke jaringan internet. Desain PDA yang masih tetap mungil menyebabkan banyak orang yang lebih menyukainya dibandingkan komputer ataupun notebook yang besar. Bahkan, kepopulerannya telah membuat pabrikan telekomunikasi mengintegrasikan PDA ke dalam telepon seluler (handphone).
Tipe PDA berdasarkan catatan sejarah perkembangannya dapat dibagi ke dalam tiga jenis. Pembagian ini berdasarkan pada sistem operasi yang digunakan yaitu, PALM, Psion, dan Pocket PC. Perangkat Palm menggunakan sistem operasi Palm. Untuk input data, digunakan stylus. Sedangkan PDA jenis Psion, bentuknya mirip dengan notebook yang dilengkapi dengan keyboard mungil. Sistem operasinya memakai EPOC. Kemudian tipe ketiga, Pocket PC adalah perangkat yang memakai system operasi Windows CE. Sama dengan Palm, pengoperasiannya menggunakan stylus.
Setelah sempat stagnan pada tahun 2003, kini para pabrikan PDA berusaha bangkit dengan inovasi baru. Tahun 2004 banyak bermunculan teknologi baru yang berpusat pada penyatuan antara komunikasi suara dan data. PDA menjadi semakin kecil dan mengarah ke bentuk yang lebih trendy. Tidak hanya sebagai penunjang untuk menyelesaikan pekerjaan, namun juga sebagai sarana hiburan yang menarik dan mengasyikkan. PDA kini berubah menjadi peranti yang mampu mendukung mobilitas manusia sehari-hari untuk menjalani hidup, bekerja, dan bermain.
Ini bisa terjadi, karena muncul persaingan yang ketat antara pabrikan pembuat PDA. Mereka terus mengembangkan teknologi yang semakin memudahkan penggunaan PDA. Akibatnya selain perangkat keras, seperti processor, maka teknologi perangkat lunak atau software pun turut berkembang. Seiring dengan perkembangan teknologi internet tanpa kabel alias Wi-Fi, maka sarana tersebut menjadi standar pada PDA.
Rata-rata PDA saat ini sudah memakai teknologi processor yang bisa berlari “kencang”. PDA kelas menengah ke atas memakai model processor yang memiliki kecepatan di atas 300 MHz. Sehingga perkembangannya sudah mengarah kepada multimedia yang lebih kompleks. Tidak lagi sebatas mendengarkan lagu ataupun menonton film. Penggunaan multimedia dicirikan dengan semakin cerahnya layar PDA yang didukung dengan resolusi tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar