Ramadhan
Kau kunanti ketika jauh,
menunggumu pagi dan petang
kau kusambut ketika datang,
dengan suka riang, dan marhaban
hatiku bahgia ketika kau menjelang
tenteram ketika kau datang
ghirah-ku terbakar, menyala-nyala seperti lahar yang terpancar
dari gunung-gunung yang terpancang dan berjalan
shaum-ku adalah sambutan selamat datang
tadarrus-ku adalah lantunan rayuan
qiyam-ku adalah kemesraan
bersatu, menyatu, khusuk dalam jalinan ketakwaan
Namun, hari ini ketika sang surya tenggelam
dan takbir yang tercampur haru biru datang
kau kembali ke haribaan, pergi
tinggalkan tungku hati yang masih terbakar menyala
tingalkan kerinduan yang belum juga sirna
Ramadhan,
semoga tahun depan masih bersua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar