Build your own business 2

Ada sebuah artikel menarik yang ingin saya bagi di sini. Diambil dari harian Bali Post, Edisi Minggu 21 November 2010 (hal. 3). Sebuah artikel yang ditulis oleh CEO BPR Lestari, Alex P. Candra, dalam kolom Money and I. Mohon ijin untuk dikutip di sini.

BUILD YOUR OWN BUSINESS 2 
From E to B (Part 2)

Bapak/Ibu sekalian, resiko Start Up bisnis cukup tinggi. Tingkat kegagalan mencapai 96%. Namun ternyata kita ketahui bahwa 90% start up bisnis yang dimulai oleh orang yang sudah berpengalaman berhasil. Kalau kita mencari pengalaman dulu (get yourself experienced), maka secara statistik success ratio kita meningkat menjadi 90%. Jalur alamiah yang saya sarankan bagi setiap orang yang ingin menjadi enterpreneur adalah bekerja dulu pada bidang yang akan kita buat bisnisnya nanti. Pada kuadrannya Kiyosaki, kita bisa memulai dari kuadran E (employee) untuk kemudian berpindah ke kuadran B (business owner).

Ketika saya membangun BPR Lestari, saya memulainya lumayan. Sudah ada orang-orang yang mengenal saya. Mereka mengenal saya dari pekerjaan saya sebelumnya di BCA. Dan lumayanlah, mereka mengenal saya sebagai pekerja yang rajin, tidak korupsi dan bertanggung jawab. Jadi boleh dikata, reputasi yang menjadi prasyarat utama untuk bisa sukses di bisnis, tanpa saya sadari sudah mulai terbangun sejak awal-awal masa saya bekerja.

Ketika kita bekerja, saya menyarankan untuk menganggap perusahaan tempat kita bekerja sebagai perusahaan kita sendiri. Dengan demikian, kita mulai membangun reputasi. Bahkan beberapa 'boss' mempunyai jalur untuk menjadikan para loyal dan dedicated employee-nya menjadi enterpreneur yang sukses. Di Indonesia, banyak eksekutif yang beralih menjadi pebisnis sukses karena di-groom oleh bos-nya. Pak Teddy Rahmat sebelumnya adalah eksekutif di ASTRA, sekarang menjadi salah seorang konglomerat Indonesia, karena diberi kesempatan untuk merintis bisnisnya sendiri bahkan berkongsi dengan keluarga Suryajaya.

Seorang kawan saya, bekerja sekian tahun sampai menjadi direktur operasional, sampai kemudian memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri. Bisnisnya kemudian 'diadopsi' oleh bosnya. Dia dijadikan partner, bisnisnya ditambahi modal, diberikan infrastruktur yang sama dengan bisnis bosnya. Dalam 5 tahun, bisnis kecilnya sekarang sudah menggurita. Waktu 'sendiri' dia hanya bisa menyewa satu buah 'kapal' untuk kemudian disewa-sewakan lagi. Setelah bisnisnya diadopsi, kini ia bisa memiliki kapal sendiri. Tidak tanggung-tanggung, mungkin sekarang perusahaannya memiliki dan mengoperasionalkan lebih dari 10 kapal (1 kapal harganya kurang lebih 20M). Semuanya tercapai dalam waktu singkat, 5 tahun saja.

Brett Godfrey adalah Virgin Express's Chief Financial Officer. Dia adalah seorang Australia. Brett memutuskan 'resign' dari perusahaannya Richard Branson karena akan kembali ke negara-nya Australia. Sir Richard Branson mengatakan "if you want to do anything in Australia, let me know and we'll see what we can do". Brett pulang ke Australia, dan start a low cost carrier di Australia, dengan dukungan dana dan infrastruktur Virgin Group. Brett berkongsi dengan mantan bosnya mendirikan Virgin Blue, a low cost carrier di Australia. Brett sekarang menjadi salah seorang terkaya di Australia ketika umurnya belum mencapai 45! Jadi, jangan ragu untuk mulai sebagai employee.

Always give your best. Watch and Learn. Build your reputation. Remember, the people is watching us. Your boss can be your partner someday.

Semoga bermanfaat, salam dahsyat!

posted under |

Tidak ada komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda