Sebagian pekerja mungkin akan berpikiran seperti judul di atas, "Apakah saya bekerja hanya untuk memperkaya bos saya? Setiap hari saya harus bangun pagi, bekerja keras, melayani customer, terkadang mendapatkan komplain keras, untuk apa? Apakah hanya untuk memperkaya bos saya?"
Sebagai seorang (yang mungkin boleh disebut sebagai) pengusaha, saya mencoba menjawab dari sudut pandang yang berbeda. Dari sudut pandang saya sebagai pengusaha, mungkin hal yang akan saya coba jawab ini merupakan sebuah ketakutan dari teman-teman pengusaha lainnya, apabila karyawannya menyadari hal tersebut. Namun, Insya Allah, berbagi ilmu akan mendatangkan ilmu tambahan bagi kita.
Apakah saya bekerja hanya untuk memperkaya bos saya?
Sadarkan Anda, setiap hari pada saat bekerja Anda melakukan sebuah rutinitas yang dilakukan berulang-ulang. Berhari-hari, berminggu-minggu, bertahun-tahun, bahkan mungkin berpuluh-puluh tahun. Jika Anda menganggap bahwa rutinitas tersebut "hanya" merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan untuk memenuhi job description dan tanggung jawab, maka Anda salah besar.
Menurut saya, dalam bekerja setidaknya Anda memperoleh 3 manfaat penting dari pekerjaan Anda. Yang akan saya bahas, tentunya bukan upah / gaji yang memang merupakan hak Anda, tetapi ada hal penting lainnya yang merupakan "modal" bagi Anda.
1. Expertice
Untuk menjadi seorang expert di sebuah bidang tertentu, diperlukan pelatihan dan pembelajaran secara terus menerus. Dengan melakukan rutinitas pada pekerjaan Anda, setiap hari level Anda akan bertambah. Saya tidak mengatakan hal ini hanya pada karyawan kantoran atau staff yang menduduki jabatan tinggi saja. Bahkan sampai cleaning service pun, rutinitas setiap harinya akan menambah keahlian dalam bidang pekerjaannya.
Dan Anda, sebagai seorang karyawan, dengan melakukan rutinitas harian pada pekerjaan Anda, Anda akan menjadi ahli dalam bidang Anda. Setiap hari level Anda akan semakin bertambah dan bertambah, dan baiknya lagi, Anda DIGAJI. Berapa banyak orang di luaran sana, yang ingin menjadi expert di bidang tertentu sampai rela mengeluarkan dana dalam jumlah yang tidak sedikit. Yang saya maksudkan bukan di bidang formal pendidikan, karena sampai hari ini saya masih yakin pendidikan di negeri kita hanya memberikan dasar-dasar keahlian, bukan keahlian itu sendiri.
Untuk bisa magang di perusahaan tertentu contohnya, banyak mahasiswa-mahasiswa ataupun anak-anak smk yang harus mengeluarkan uang untuk terjun langsung di perusahaan. Untuk apa? Supaya level mereka semakin bertambah. Padahal Anda yang bekerja pada perusahaan, Anda dibayar. Anda digaji untuk melakukan hal tersebut. Bayangkan!
2. Sistem
Pada saat pertama kali saya memulai membuka usaha sendiri, saya memulai dari nol. Nol pengetahuan manajemen, nol pengetahuan pembukuan, dan bahkan hanya sedikit pengetahuan tentang bidang yang akan saya geluti. Hanya karena hobi dan kecintaan saya pada komputer, yang membuat saya nekat untuk membuka usaha sendiri.
Sedangkan Anda, apabila pada saat ini Anda bekerja, Anda sudah mendapatkan ilmu tentang sistem. Tentang bagaimana menggaji karyawan, tentang bagaimana sistem jadwal libur, bahkan pada tingkatan yang lebih jauh lagi, tentang sistem pembelian maupun penjualan barang, dan lain-lain. Coba buka slip gaji Anda. Ada banyak pos-pos tertulis di situ. Ada gaji pokok, ada tunjangan-tunjangan, ada lembur, dan lain sebagainya. Bukankah itu merupakan sebuah sistem, yang Anda tanpa berpikir, bisa langsung menjiplak dan menjalankannya? Kemudian, coba lihat angka-angka yang ada di sana. Bukankah itu juga merupakan sistem? Bandingkan dengan slip gaji Anda, dua tiga tahun yang lalu. Bukankah ada sistem yang tertera di sana?
Pada saat membuka usaha dengan pengetahuan nol tentang manajemen, saya bingung menerapkan sistem gaji ini karena saya tidak mengetahui standar gaji yang seharusnya diterima oleh karyawan saya. Saya harus meluangkan waktu untuk bertanya ke depan ke belakang, ke kiri dan ke kanan, untuk memperoleh ukuran yang pas, yang bisa saya berikan untuk gaji karyawan. Bayangkan!
Dan masih banyak lagi sistem-sistem yang kelihatannya mungkin sepele, tetapi pada suatu saat, Anda akan membutuhkannya. Saya yakin itu.
3. Relasi
Sebuah bisnis tidak mungkin ada tanpa relasi. Perusahaan yang bergerak di bidang apapun, membutuhkan relasi untuk menjalankan roda bisnisnya. Saya tidak ingin Anda membatasi relasi di sini dengan sebutan "customer" saja, tetapi saya ingin Anda menerjemahkan relasi dalam bentuk yang seluas-luasnya, sedetail-detailnya.
Tanpa disadari, pada saat Anda bekerja, Anda membuka dan mengetahui, bahkan mungkin diajarkan oleh perusahaan Anda untuk menjalin relasi dan berhubungan dengan orang-orang dan badan usaha. Sekali lagi saya tegaskan, jangan membatasi relasi di sini dengan sebutan "customer" saja. Bahkan tempat cuci mobil perusahaan pun merupakan relasi. Pusat Fotokopi adalah relasi, suplier adalah relasi, dan lain sebagainya. Relasi ini banyak dan berbagai macam bentuknya, jangan menyempitkan maknanya.
Semakin hari, semakin banyak dan akan semakin detail relasi yang Anda dapatkan. Sama seperti expertice, level Anda semakin hari akan semakin tinggi. Akan semakin besar dan banyak relasi Anda. Anda jadi tahu di mana tempat "terbaik" untuk membeli produk A. Anda jadi tahu, di mana tempat termurah untuk memproduksi benda B.
Dan bahkan tidak sampai hanya di situ saja. Semakin banyak Anda berelasi, semakin Anda berhubungan dengan banyak orang, semakin Anda tahu karakteristik orang-orang. Customer C harus dilayani tepat waktu. Suplier J harganya masih bisa ditawar, dan lain sebagainya. Bahkan pada level yang lebih tinggi, Anda bisa tahu bahwa si A lebih suka ayam daripada ikan, si B tidak suka apabila diajak banyak bicara, dan lain-lain.
Lalu, apa keuntungan mendapatkan ketiga manfaat tersebut?
Yang pasti, ketiga hal tersebut akan membawa Anda, Insya Allah, menuju ke kehidupan yang lebih baik. Apabila Anda masih bekerja pada perusahaan yang sama, dengan meningkatkanya level Anda, Anda akan semakin diperhatikan dan tentunya, jabatan Anda akan semakin meningkat yang artinya gaji Anda akan semakin besar.
Apabila Anda hendak bekerja pada perusahaan lain, Anda mempunyai "harga diri" sehingga Anda berani mematok harga untuk diri Anda sendiri. Bukan untuk rakus dan menyombongkan diri, tetapi untuk menghargai diri sendiri.
Apabila Anda hendak membuka usaha sendiri, ketiga modal di atas, cukup untuk memulai, di samping modal dana tentunya. Setidaknya Anda tidak perlu meraba-raba sendiri tentang apa dan bagaimana sebuah perusahaan, seperti yang pernah saya lakukan dahulu. Anda hanya melengkapi, membenahi yang kurang, membuang yang tidak sesuai, dan menambahkan sesuai dengan kebutuhan.
Jadi menurut saya, tidak ada alasan bermalas-malasan dalam pekerjaan. Semakin Anda rajin dan bekerja keras, semakin dekat kesuksesan Anda raih. Ya toh?
Recent Comments